Share

Hari Pertama

Hari masih gelap, matahari pun masih malu-malu bersembunyi di balik kabut dan masih enggan untuk menampakkan kilau nya.

Sama seperti Gendis, yang masih enggan untuk membuka matanya dan lebih memilih untuk kembali menarik selimut hingga sebatas leher.

Di luar jendela, cericit burung bersahutan, berjekaran untuk saling mendahului mencari makan.

Kriiing ... kriiing ....

Jam beker yang berada di atas nakas beberapa kali berdering.

Gendis mengucek matanya, mengerjap-ngerjap lalu meraih jam tersebut untuk mematikan suaranya.

"Sudah jam 5 pagi, tapi masih begitu gelap," lirih Gendis sambil membuka gorden untuk melihat keluar.

Tok tok tok ....

Baru saja Gendis beranjak dari jendela, terdengar ketukan di pintu kamarnya.

"Siapa?" tanya Gendis lirih.

"Ini Roy. Keluarlah, kita akan mulai latihan sebentar lagi."

"Yang benar saja, ini baru jam 5 pagi, dan kamu mengajakku latihan?" gerutu Gendis dari dalam kamar.

"Cepatlah, atau kam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status