Share

Bab 2

"Hei ... bangun!" teriak perempuan sadis ini kepada Claudia yang tidak sadarkan diri akibat trauma yang dideritanya ini.

Byuuur ....

Siraman air kembali menerpa wajahnya, tapi kali terasa perih sekali karena wanita sadis ini menyuruh anak buahnya menyiram wajah Claudia yang luka dengan air bercampur garam.

"Masih beruntung kamu tidak kusiram dengan air keras yang akan merusak wajah binalmu ini! Dasar pelakor!" teriak wanita sadis ini sambil menampar wajahnya.

Plaak ... Plaak ... Plaak ...

Tiga tamparan keras mengenai wajah Claudia menyebabkan rasa perih dan sakit yang semakin tidak bisa ditahannya ini.

"Kenapa wanita sadis ini menyebut dirinya Pelakor? Apa aku telah merebut dan merayu suaminya? Tapi aku tidak ingat apa-apa?" pikir Claudia yang tidak kuat terus menerus menahan siksaan ini.

"Bagaimana bos? Jadi menyuruh kita bermain-main dengan gadis ini?" tanya salah satu pengawalnya.

Wanita sadis ini tersenyum kejam sambil tangannya memegang dagunya berpikir tentang siksaan terbaik yang akan dia berikan kepada perempuan yang terikat di kursi besi ini.

"Aku ingin tahu ... bagaimana pelakor ini menikmati permainannya bersama Jansen?" ujar wanita sadis ini.

Breeet!

Wanita sadis ini merobek kemeja putih Claudia yang memperlihatkan tubuh atasnya yang masih tertutup bra berwarna hitam.

"Dasar pelakor ...! Memakai bra hitam seksi untuk memikat Jansen!" kata wanita sadis ini yang juga menarik bra hitam ini hingga putus.

Terlihat tubuh atas Claudia yang putih mulus tanpa busana sekarang. 

Hufh ...!

Terlihat wanita sadis ini menarik nafas yang menunjukkan kekesalannya.

Tiga laki-laki yang sepertinya pengawal wanita sadis ini mulai menunjukkan wajah mesum mereka saat melihat tubuh Claudia yang sangat menggoda mereka.

"Bagaimana bos? Kami sudah tidak tahan ini!" kata salah satu pengawalnya.

"Pastikan dia masih hidup saat kalian bertiga selesai melakukannya! Aku tidak ingin dia mati sebelum merasakan penderitaan yang lebih mendalam! Ingat ...! Kalau gadis ini mati, kalian bertiga juga akan aku lenyapkan! Mengerti?" kata wanita sadis ini yang langsung pergi meninggalkan Claudia di tangan tiga laki-laki yang sangat bernafsu kepadanya.

"Jangan pergi ... aku mohon! Jangan lakukan ini!" kata Claudia. Tapi tidak ada ucapan yang benar-benar bisa keluar dari mulutnya sekarang. 

Claudia merasakan kengerian yang luar biasa saat salah satu laki-laki ini mulai meremas bagian pribadi tubuhnya.

"Hahaha ... benar-benar hadiah yang indah dari bos!" teriaknya.

"Bagi-bagi bro .... jangan nikmatin sendiri!" teriak laki-laki yang satu lagi yang ikut meremas bagian tubuh pribadi Claudia.

Gadis ini menangis sejadi-jadinya memohon agar mereka tidak melakukan perbuatan ini kepadanya, tapi kedua laki-laki ini sudah dikuasai nafsu setan.  Mereka sudah tidak peduli lagi dengan kondisi Claudia yang sangat mengkhawatirkan.

Laki-laki ketiga mulai tampak ragu-ragu untuk melakukan hal yang sama. "Bro ... aku tidak ikut-ikutan ya!" kata laki-laki ini yang hendak beranjak pergi.

"Kenapa, bro? Tadi kamu yang paling bernafsu sama gadis ini. Sekarang kamu yang mundur duluan. Kami kasih giliran pertama buat kamu!" ujar pengawal yang tadi meremas bagian tubuh pribadi Claudia.

"Aku tidak tega, bro!" ujar laki-laki ketiga ini.

"Kamu harus melakukannya bro! Kalau tidak akan aku adukan sama bos!' kata laki-laki yang masih asyik dengan Claudia yang sudah hampir pingsan ini.

"Aku tidak peduli! Aku melamar pekerjaan ini bukan untuk menindas wanita tidak bersalah! Apalagi melakukan perbuatan terkutuk ini!" kata laki-laki ketiga ini.

'"Kamu bilang terkutuk! Tadi kamu yang paling melotot melihat bagian tubuh mulus perempuan ini saat bos merobek baju gadis ini! Sekarang mau mundur ... dasar pengecut kamu!" seru laki-laki pertama ini.

"Biarin saja bro kalau dia tidak mau! Rugi dia sendiri! kan kita tidak perlu bagi-bagi ke dia!" kata laki-laki kedua dengan santainya.

Breet!

Laki-laki pertama ini merobek seluruh pakaian Claudia yang tersisa menampakan tubuh Claudia yang indah.

"Wow ... benar-benar bidadari tubuh gadis ini! Rugi benar si Albert tidak mau bermain dengan gadis ini!" kata laki-laki pertama ini yang mulai melakukan aksinya.

"Jangan ... aku mohon!" ujar Claudia dengan suara lirihnya sambil meneteskan air mata, tapi kedua laki-laki ini tidak mengubrisnya.

Saat laki-laki pertama memasuki tubuhnya, Claudia yang tidak kuat dengan derita yang dialaminya akhirnya tidak sadarkan diri.

"Mati bro?" tanya laki-laki kedua.

"Masih bernafas bro .... sekarang giliran kamu!" kata laki-laki pertama ini tanpa perasaan, yang menganggap tubuh Claudia bagaikan mainan saja bagi mereka.

Kedua laki-laki bejat ini melakukan aksinya berkali-kali sampai mereka tidak mampu lagi, kemudian meninggalkan Claudia begitu saja tanpa busana di tengah bangunan kosong, setelah memastikan kalau Claudia masih bernafas saat ditinggalkan.

Claudia diikat kembali ke kursi besi dalam keadaan tanpa sehelai benangpun yang melekat pada tubuhnya, yang menunjukkan betapa kejamnya kedua laki-laki yang telah menodai kesucian Claudia ini.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
PendekarNovel
Pria tidak bermoral
goodnovel comment avatar
Immortal
seru banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status