Share

Revenge
Revenge
Penulis: JP

Bab 1

Pusing!   

Claudia merasakan kepalanya pusing dan tubuhnya berasa mual ingin memuntahkan darah yang sudah mengental di tenggorokannya. Bibirnya yang berdarah seperti habis disiksa oleh seseorang yang benci sekali kepadanya.

Claudia bahkan tidak ingat sama sekali tentang apa yang sedang terjadi kepadanya.

Siapa yang tega berbuat demikian kejam terhadapnya, sehingga harus mengikatnya dan membiarkan dirinya kelaparan dan kehausan.

Claudia bahkan tidak mempunyai musuh, tapi kini dia terikat di sebuah kursi besi dengan mulut terikat kain putih yang ketat. Tangannya terikat dua-duanya di belakang kursi besi yang tertanam mati di lantai beton bangunan yang sepertinya sudah ditinggalkan pemiliknya ini.

Bahkan kedua kakinya juga terikat erat pada kaki kursi besi ini yang membuatnya sama sekali tidak bisa bergerak kemanapun.

Mulutnya terasa asin dan kering akibat tidak ada air yang memasuki mulut dan tenggorokannya selama berjam-jam. Hanya ada darah yang terpaksa ditelannya untuk meredakan kekeringan tenggorokannya yang mulai sakit dan terasa perih ini.

"Aku ada di mana? Kenapa aku ada di bangunan kosong ini? Siapa yang tega melakukan semua ini padaku?" pikir Claudia.

Pikiran Claudia kosong.

Tidak ada yang diingatnya sama sekali mengenai kejadian buruk yang menimpanya ini.

"Apa aku diculik untuk meminta tebusan? Tapi kalau aku hanya diculik untuk uang, tentu aku tidak akan mengalami luka yang cukup dalam ini."

Pikiran Claudia terus bekerja, berusaha mengingat kejadian yang membuatnya terikat di bangunan kosong ini.

Pandangan Claudia masih kabur dan tidak jelas melihat keadaan sekitarnya. Hanya saja dia mengetahui kalau dia berada di dalam bangunan kosong terbengkalai yang tidak selesai pembangunannya.

Mulutnya tidak bisa berteriak karena tersumpal kain. Suaranya juga hilang akibat kekeringan yang melanda tenggorokannya.

Rasa lapar dan haus terus menyerang dirinya membuat kepalanya makin pusing, dan pandangannya makin terasa kabur yang membuatnya sangat tersiksa.

Claudia hanya berharap ada yang menemukannya dan menolongnya di bangunan kosong ini, tapi siapa yang akan mendatangi bangunan kosong yang juga tidak terletak di tengah kota?

Claudia mengetahuinya karena matanya bisa melihat rumput tinggi yang berada di sekeliling bangunan kosong ini, tanpa adanya bangunan lain di sekitarnya.

Wajah Claudia agak bengkak dan berdarah, mungkin akibat siksaan yang diterimanya dari penculik dirinya yang sama sekali dia tidak ketahui sebabnya ini.

Pakaian Claudia juga penuh dengan darah kering yang mungkin berasal dari luka dirinya akibat siksaan yang tidak jelas ini.

"Kenapa aku disiksa sampai separah ini? Siapa yang begitu benci padaku sampai harus melakukan kekerasan ini?" 

Claudia benar-benar tidak ingat apapun. Bahkan dia juga tidak bisa mengingat kronologis penculikannya yang membawanya ke bangunan kosong yang terbengkalai pembangunannya ini.

Saat dirinya hampir pingsan karena tidak tahan dengan siksaan yang dideritanya ini, terdengar langkah kaki yang semakin lama semakin jelas mendekatinya.

***

Byuur!

Claudia merasakan tubuhnya disiram air yang sangat bau sekali dan hitam yang makin menambah rasa mual dirinya.

Air selokan yang entah diambil darimana yang membuat rasa mualnya bertambah parah.

"Sudah sadar kamu, perempuan jalang!" 

Terdengar olehnya suara seorang wanita muda yang memaki dirinya sambil menjambak rambutnya dengan kencang membuat kepalanya makin sakit dirasakannya.

"Beraninya kamu merebut pacarku!" teriak wanita ini yang kemudian menghentakan kepala Claudia dengan keras ke belakang kursi besi.

Aduh!

Claudia merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya yang dibenturkan wanita ini.

Wanita ini dengan kebencian yang luar biasa menganiaya Claudia dengan seenaknya, tanpa mempedulikan sakit yang diderita oleh Claudia.

"Pacar?" pikir Claudia. "Kapan aku merebut pacar perempuan kejam ini?"

Claudia hendak berucap tapi mulutnya yang masih tersumpal kain serta suaranya yang hilang membuat tidak ada suara apapun yang keluar dari mulutnya.

"Apa yang akan kita lakukan dengan perempuan ini, Nona?" 

Terdengar oleh Claudia suara pria yang mungkin pengawal atau orang suruhan wanita yang menyiksanya ini. Tapi matanya yang sembab dan bengkak masih belum bisa melihat dengan jelas.

"Kalian ingin menikmati tubuh gadis muda?" tanya perempuan yang menyiksanya ini kepada pengawalnya yang mungkin berjumlah dua orang atau lebih.

Claudia merasakan kengerian yag luar biasa dari ucapan perempuan sadis ini.

Tidak ada kengerian yang sangat menakutkan bagi wanita selain dipaksa melakukan perbuatan hina yang sepertinya sedang direncanakan wanita sadis ini.

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Alexis Walker
Suka banget
goodnovel comment avatar
Azure Dragon
Teruskan thor
goodnovel comment avatar
Rubby
Pembukaan yang menegangkan thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status