Share

Chap_5. ( penasaran )

"Baiklah kenzo, kembali ketempat dudukmu," ucap bu Tasya.

Kenzo tersenyum dan menganggukan kepalanya kepada bu Tasya kemudian dia berjalan kembali ketempat duduknya tanpa sepatah kata-pun.

Ayu masih menatap Kenzo yang duduk disebelah Leon, entah kenapa, hatinya seperti berkata untuk mendekati laki - laki itu. "tidak - tidak," gumam Ayu sambil menggelengkan kepalanya.

"kamu kenapa ay?" tanya Dea yang melihat sahabatnya bicara sendiri.

"a ... Emm ... Nggak, nggak apa - apa kok hehe," ucap Ayu yang malu saat Dea menegur dirinya yang sedang bicara sndiri.

'dasar gila kamu ayu ... Ngapain berdebat sama diri sendiri hanya karena laki - laki yang baru saja kamu temui?' batin Ayu sambil menggigit bibirnya.

*****

Waktu istirahat-pun tiba, Ayu yang masih mengerjakan tugas dari bu Tasya belum beranjak dari tempat duduknya. Tapi leon menghampiri dirinya dan mengajaknya makan siang.

"masih sibuk sayang? Makan siang yuk." ajak Leon sambil duduk dikursi yang ada disebelah Ayu.

"kamu nggak liat ya aku lagi ngapain? Bisa nggak jangan ganggu dulu!" cetus Ayu dengan nada kesalnya.

"hemm, baiklah. Aku ke-kantin duluan ya," ucap Leon sambil bangkit dari tempat duduknya.

"hmmm ...." jawab Ayu sambil menulis dan menunduk tanpa melihat kekasihnya itu.

"Leon tunggu, aku ikut ya, aku juga mau ke-kantin. Ayu, kamu nggak keberatan kan kalau aku bareng sama pacar-mu ke kantin?" tanya Dea pada sahabatnya itu.

"ya, pergilah kalian," jawab Ayu yang masih sibuk dengan tulisannya.

Dea dan Leon berjalan bersama - sama ke-kantin meninggalkan Ayu yang masih sibuk dengan tugasnya. Sedangkan Kenzo masih duduk diam dan tidak beranjak sama sekali dari tempat duduknya.

Kini hanya ada Ayu dan Kenzo didalam kelas itu, tapi Ayu belum menyadarinya jikalau dirinya tidak sendirian didalam kelas, melainkan bersama dengan kakak kekasihnya itu.

Kenzo melihat ke-arah Ayu yang masih menundukkan kepalanya sambil mengerjakan tugas dari bu Tasya.

'lama tidak bertemu, kamu makin cantik dan manis sekarang. Jujur saja, ingin rasanya aku memeluk-mu, membelai rambut-mu, dan memanjakan-mu seperti dulu.' gumam Kenzo sambil tersenyum menatap Ayu yang tengah sibuk sendiri.

"hah ... Sumpah nyebelin banget sih bu Tasya, cuma gara - gara kemaren aku bolos terus seenaknya aja dia ngasih tugas sebanyak ini. Kalau bisa ya, sudah ku gampar tuh guru killer," kata Ayu bicara sendiri sambil menghela napas panjang.

Kenzo yang memperhatikan Atu dari tempat duduknya tertawa mendengar gadis itu marah - marah pada dirinya sendiri.

"tidak baik jika seperti utu pada guru sendiri, nanti bisa kualat lho," ucap Kenzo sambil menghadap papan tulis.

Mendengar suara laki - laki itu Atu jadi tercengang. Ia pikir tidak ada orang, hanya dirinya sendiri didalam kelas, tapi ternyata, diam - diam Kenzo menertawainya yang sedang ngomel - ngomel sendiri.

"heh, siapa kamu berani - beraninya ngoming begitu sama aku? Denger ya, mau aku bilang apa juga itu bukan urusan kamu, paham!" karena Malu Ayu berpura - pura marah pada Kenzo supaya menutupi rasa malunya itu.

Ayu kemudian beranjak dari tempat duduknya dan berjalan tanpa melihat kebawah dan akhirnya dia tersandung, saat ia mau jatuh, Kenzo langsung berlari menangkap tubuh Ayu.

"aaaaaa ...." teriak Ayu yang hampir jatuh.

Saat Kenzo menangkap tubuh Ayu, mata Ayu langsung menatap wajah tampan yang dihiasi kacamata cupu itu. Jantung Atu berdegup sangat kencang saat berada dipelukan Kenzo.

Kenzo-pun menatap Ayu, tatapan yang penuh penyesalan, penuh kerinduan pada sahabat masa kecilnya yang ia tinggalkan dahulu. 'kenapa kamu tidak ingat padaku Ayu?' batin Kenzo dengan mata yang berkaca - kaca.

"ma - maaf," ucap Ayu sambil bangun dari pelukan Kenzo.

"hati - hati kalau jalan, karena tidak akan selalu ada orang ada buat menjaga kamu," kata Kenzo sambil melepas pegangannya ditubuh Ayu.

'cowok ini nyebelin banget sih ... Tapi kenapa jantungku berdetak kencang banget sih duh ... Deg deg-an aku.' batin Ayu sambil memejamkan mata dan menggenggam tangannya di-dadanya.

Leon dan Dea yang masuk ke-dalam kelas langsung menghampiri Ayu yang masih berdiri didepan kelas.

"Ayu ... Kenapa kamu berdiri disini? Terus kakak, ngapain didekat Ayu?" tanya Leon sambil merangkul kekasihnya itu.

"emm ... Sebenarnya, tadi itu ...." belum selesai Kenzo menjawab pertanyaan Leon, Ayu langsung memotong pembicaraannya.

"gini lho sayang, tadi itu aku hampir jatuh, untung ada Kenzo yang bantuin aku," jawab Ayu sambil melihat kearah Kenzo.

Leon yang tadinya sempat berpikir negatif pada Kenzo akhirnya berbalik berterima kasih pada kakak-nya itu karena sudah menolong kekasih tercintanya.

"ooh, begitu. Makasih ya Ken, kamu sudah menolong Ayu," kata Leon sambil mencium kening Ayu dihadapan Dea dan Kenzo.

"santai aja, mungkin hanya kebetulan saja aku yang ada disaat Ayu mau jatuh. Seandainya itu bukan aku, tapi orang lain, mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama pada Ayu," jawab Kenzo dambil tersenyum.

Kenzo menatap Ayu yang masih berada dirangkulan Leon, ayu pun menatap Kenzo yang lalu berjalan menuju bangkunya.

'nggak apa - apa, yang penting aku masih bisa melihatmu bahagia Ayu.' gumam Kenzo sambil tersenyum dan kemudian duduk dibangkunya.

'perasaan aneh apa yang aku rasakan saat ini. Ini tidak pernah terjadi padaku sebelumnya, pada Leon kekasihku sendiri-pun perasaanku tidak setajam ini,' batin Ayu sambil memegang dadanya.

"Sayang ... Kamu nggak apa - apa kan? Dari tadi aku perhatikan kamu diam saja," kata Leon melihat sikap aneh kekasihnya itu 

"ng-nggak apa - apa kok, aku mau duduk, kamu kembali saja kebangku,-mu," kata Ayu sambil duduk dibangkunya.

"Ok." Leon berjalan menuju bangkunya, dia merasa ada yang aneh dengan sikap kekasihnya itu.

Dea juga ikut kembali ketempat duduknya disebelah Ayu. "Ayu, ini aku belikan roti biar kamu ada tenaga buat ngerjain tugas." ejek Dea sambil menjulurkan roti kepada Ayu.

"Dea ... Kebiasaan ish ngejekin aja terus kamu tuh kerjaannya." cetus Ayu pada Dea sambil cemberut.

Dea tertawa melihat Ayu cemberut seperti itu, ia memang suka usil ngerjain dan ngejekin Ayu.

*****

"Ayu, pulang bareng yuk." ajak Leon.

"Tapi aku sama Dea sayang," jawab Ayu.

"Dea, bolehkan aku culik temen kamu dulu?" tanya Leon pada Dea dengan nada bercandanya.

"yee silahkan tuan dan nona, bersenang - senanglah kalian." Dea tertawa dan membalas candaan Leon padanya.

"De, duluan ya." Ayu berjalan menuju mobil Leon sambil melambaikan tangan pada Dea.

Dea-pun membalas melambaikan tangan pada ayu dan kemudian masuk kedalam mobilnya.

"masuklah tuan putri-ku," ucap Leon sambil membukakan pintu mobilnya.

"terimakasih," jawab Ayu sambil tersenyum melihat tingkah kekasihnya yang sangat memanjakan dirinya.

Setelah masuk kedalam mobil Ayu terkejut, ternyata bukan dia dan Leon saja yang berada didalam mobil itu, melainkan Kenzo-pun ada didalam mobil Leon.

"Kamu ..." ucap Ayu sambil menunjuk ke-arah Kenzo yang duduk sambil membaca buku dikursi belakang.

"Kenapa? Biasa aja kali nggak usah kaget gitu, kan Leon adikku," jawab Kenzo dengan nada cueknya.

Kenzo sedikit kesal karena Ayu sama sekali tidak mengingat dirinya bahkan sedikitpun dia tidak ingat siapa Kenzo sebenarnya.

"Leon ...." belum selesai Ayu bicara Leon memotong pembicaraannya.

"Nggak apa - apa kan sayang kalau kakak-ku ikut bersama kita? Soalnya tiba - tiba aja tadi ban mobil Kenzo bocor jadi supir membawanya ke-bengkel." Leon menjelaskan pada Ayu kenapa Kenzo bisa ikut dalam mobilnya.

"Ok, no problem." Ayu tidak bisa berkata apa - apa jika memang Kenzo ikut bersma dia dan Leon, karena memang Leon adalah adiknya. Tapi tetap saja Ayu merasa ada yang mengganjal dengan mobil Kwnzo yang secara tiba - tiba bocor bannya seperti itu.

"Aneh," kata Ayu.

"Kamu bilang apa tadi sayang?" tanya Leon sambil melihat Ayu yang duduk disebelahnya.

"hah? Nggak apa - apa kok, jalan aja." Ayu bersandar dibangku dengan santainya.

'aku tau kamu tidak suka dengan keberadaanku disini sekarang, tapi aku tidak peduli, selama aku masih bisa melihat kamu secara langsung.' batin Kenzo sambil tersenyum dan kembali melihat buku yang tadi dia sempat baca.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status