Share

Menepati Janji

Sudah tiga hari lamanya pencarian Nilam terus dilakukan. Untuk menghindari warga yang kelelahan, Pak Lurah sampai mengatur jadwal layaknya jadwal ronda. Begitu juga Bah Karsun, setiap malam beliau mencoba berzikir agar bisa berinteraksi dengan 'mereka' yang membawa Nilam, sayangnya mereka belum ingin terbuka.

Bu Rodiah terlihat lebih kurus, seharian ia hanya duduk di teras—menatap jalanan, berharap semoga anaknya segera datang. Untung saja Nur dan Indah bersedia bulak-balik dari desa mereka ke Desa Wangunsari untuk mengurus Bu Rodiah. Untuk Pak Wahyu, beliau sudah tidak terlalu menunjukan kesedihannya, bahkan masih ikut aktif mencari.

Pagi-pagi sekali Indah sudah datang membawa beberapa sayuran mentah untuk dimasak di rumah ibunya. Wanita berjilbab segitiga merah itu memarkirkan motornya di halaman, lantas menyalami Bu Rodiah yang masih duduk di teras. Kantung matanya tampak turun, akibat kurang istirahat.

"Ibu, masuk, yuk. Teh Indah bawa bubuk cokelat, oleh-oleh dari A Hafiz. Past
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status