Share

Love is Pain

Dalam perjalanan pulang, Moses terus termenung dan hampir saja melewatkan belokan menuju kastil mawar. Untunglah Lexia segera mengingatkan.

“Apa yang kau pikirkan, Moss? Rencana Loreta tidak kau sukai?” tanya Lexia dengan santai.

Moses menghela napas dan memutar kemudi dengan lincah.

“Mungkin bukan tidak suka, tapi lebih kepada ragu akan berhasil,” sahut Moses dengan suara pelan.

“Di mana titik lemahnya?” tanya Lexia yang tidak begitu saja menerima.

Moses memasuki halaman kastil dan akhirnya tiba di lobi.

“Jika tidak terkoordinasi dengan baik, pemberontak yang berniat rusuh akan mendompleng dan semua rencana kalian kacau! Kedua, menuntut untuk persamaan hak wanita? Bukankah ada hal yang jauh lebih penting dari pada hak kalian? Misalnya hapus segala hal yang menjadi sumber dari semua ini, ganti jajaran parlemen secara menyeluruh! Barulah seluruh yang kalian inginkan akan menjadi kenyataan.”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status