Kayra menghela nafas,kakinya bergerak memasuki kelas.Tanpa sengaja kedua matanya beradu pandang dengan saka yang sudah duduk manis dikursinya.Buru buru kayra mengalihkan pandangannya,sekilas menatap tatapan tajam jeni,kayra mengerjap dan buru buru berjalan cepat menuju kursinya,dalam hatinya kayra sedang menyiapkan rangkain kata saat nanti menghadap dengan Bu Dewi.
Setelah jam akhir pelajaran selesai,kayra buru buru keluar dari kelas dan langsung bergegas berlari menuju ruang guru,ini waktu yang tepat untuk menghadap Bu Dewi,karena sebagian guru guru yang lain sudah pulang,perlahan diam diam kayra mengintip keadaan didalam ruang guru yang pintunya terbuka lebar,perasaanya saat ini campur aduk antara takut dan harus berani.
Pandangannya langsung tertuju pada sosok Bu Dewi yang masih duduk manis ditempanya sambil memilah milah kertas dihadapannya.
"Kayra?kenapa berdiri disitu,ayo masuk,kamu mau bertemu dengan siapa?"tanya pak Kasim guru biologi,yang tempat duduknya diujung deretan paling depan.
"Ehm,itu mau ketemu Bu Dewi boleh,pak?"
"Silahkan,masuk saja ngapain dari tadi berdiri disitu?"ucap pak kasih sambil tersenyum ramah.
Kayra menggangguk sopan ,lalu berjalan perlahan sambil mengucapkan permisi pada guru guru yang dilewatinya.
"Assalamualaikum Bu Dewi,boleh saya berbicara sebentar?"tanya kayra pada Bu Dewi dengan senyum canggung.
Bu Dewi menatap tajam kearah kayra,kemudian memajukan badannya,memberi isyarat mempersilahkannya untuk duduk.
"Walaikum salam, silahkan mau berbicara apa?"tanya Bu Dewi dengan sikap tenang.
Kayra mengatur nafasnya terlebih dahulu,mencoba menenangkan gemuruh yang menggebu didadanya,Kedua matanya melirik kekanan dan kekiri memastikan bahwa semua guru sudah meninggalkan tempatnya,tinggal dirinya dan Bu Dewi.
"Tentang ujian tataboga kemarin Bu?"katanya masih dengan suara pelan,takut ada seseorang yang mendengar nya.
"Kenapa dengan ujian kemarin,apa kamu tahu sesuatu?"Tanya Bu Dewi lagi.
"Saya sebenarnya kesini menghadap ibu,ingin mengakui sebuah kesalahan,saya minta maaf bu, saya siap untuk mengikuti ujian ulang dan dihukum sama Bu Dewi."
Bu Dewi mengeryit. "Kesalahan apa yang kamu perbuat kayra?"tanya Bu Dewi pura pura tidak paham apa yang diucapkan kayra.
Kayra menelan ludah,keringat dingin berkucuran disekujur tubuhnya,sesekali dia mengusap keningnya dengan tisu kerena saking gugupnya. "Saya ikut dalam komplotan Tian memesan nasi tumpeng instan Bu."ungkap kayra kemudian.
Jauh dari dugaan kayra,Bu dewi bukannya marah tapi malah tersenyum ramah,kedua mata kayra menyipit heran tidak percaya.
"Saya sudah tahu kok."ucap Bu Dewi kemudian.
Jantung kayra hampir melompat mendengar ucapan Bu Dewi." Bu Dewi tahu dari mana?"
Bu Dewi tersenyum . "Jelas saya tahu!selain dari rasa saya juga melihat komponen dan cara pengajian nasi tumpeng kalian,dan nasi tumpeng kamu,sama dengan nasi tumpeng Tian dan teman temannya,dan saya menunggu kamu datang kesini untuk mengakuinya. "Kata Bu Dewi masih dengan sikap tenang.
"Kenapa Bu Dewi tidak menegur saya Bu?"tanya kayra bingung.
Bu Dewi tersenyum, "Karena ada kamu di antara Tian dan teman teman nya,dan ibu mengunggu kamu, kapan akan berkata jujur sama ibu,karena ibu tahu kamu pasti punya alasan tersendiri!''
Kayra menunduk, memainkan jari jemarinya dipangkuan,dirinya merasa malu untuk memandang wajah Bu Dewi.
"Sa..sa..saya minta maaf Bu!"ucap kayra menyesal."Saya kemarin tidak tahu harus berbuat apa?karena saya tidak suka memasak,dan disisi lain saya tidak mau nilai ujian praktik tataboga saya jelek,jadi saya menerima tawaran Tian,dengan satu syarat agar saya tutup mulut tidak bilang sama ibu,saya minta maaf Bu,saya bersedia dihukum dan melakukan ujian ulang."ucapnya masih dengan kepala tertunduk.
"Ibu senang kamu jujur sama ibu,dan untuk hukuman apa yang akan ibu berikan sama kamu,Tian dan teman temannya,akan ibu umumkan besok didepan kelas."
Kayra mengangkat wajahnya Sendu menatap Bu Dewi yang masih bersikap tenang,tidak ada tanda tanda beliau akan memarahinya,tapi kata katanya tetap tegas.
"Persiakan dirimu untuk besok,dan kalau tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, silahkan kamu pulang."ucap Bu Dewi sambil membereskan barang barangnya kemudian memasukkan nya kedalam tas.
"Terima kasih atas waktunya bu,saya permisi."pamit kayra kemudian salim mencium tangan Bu Dewi,lalu berdiri balik badan dan melangkah keluar ruangan.
Tak sengaja saat berada diluar ruang guru ,tiba tiba kayra tesentak langkahnya mendadak berhenti saat berpapasan dengan saka yang sedang berjalan melewati ruang guru,cowok itu menatapnya dengan pandangan bertanya tanya,namun kayra tidak ingin berbicara apa apa dengan cowok berambut cepak itu,dia berbalik dan kemudian pergi meninggalkan saka,berjalan cepat meninggalkan sekolah,karena mobil jemputan nya sudah menunggu dari tadi.
Kayra dengan malas melangkahkan kakinya masuk kedalam pintu gerbang sekolah.Degan gontai dia berjalan menuju kelasnya,tak memperdulikan anak lain yang berlarian menuju kelas masing masing,baru saja kayra duduk di kursinya,Bu Dewi dan pak Heru masuk kedalam kelas,kayra menatap sekilas lalu buru buru mengadahkan pandangannya."Selamat pagi semuanya."sapa pak Heru selaku guru kimia."Minta waktunya sebentar ya,Bu Dewi mau membicarakan sesuatu dengan kalian,silahkan bu Dewi,"kata pak Heru mempersilahkan Bu Dewi."Pagi semua!"sapa Bu dewi yang langasung dibalas seluruh kelas hampir bersamaan."Ibu disini meminta waktunya sebentar kepada kalian,untuk membahas masalah karena salah satu teman kalian ada yang berbuat curang telah memesan nasi tumpeng dan tidak membuatnya sendiri,ibu akan membatalkan nilai mereka dan akan melaksanakan ujian ulang membuat nasi tumpeng,tapi jika mereka mau mengakui perbuatan mereka,
"Teman macam apa lo Kay,padahal gue juga cerita sama Lo tentang Tian,tapi nggak tahunya Lo juga komplotan mereka,nggak nyangka ya Lo semunafik itu."kata Dinda menumpahkan kekesalannya.Kayra menarik nafas,mencoba untuk menenangkan diri. "Maaf din?""Gue nggak butuh maaf Lo Kay,gue hanya kecewa sama Lo."ucap dinda dan langsung pergi meninggalkan kayra.Kayra bergegas berlari menuju lapangan sekolah.Disana Tian dan ketiga temannya sudah menunggu,Bu Dewi sambil membawa stop watch menyuruh mereka langsung berlari,kayra melirik Tian memergoki cowok itu melirik kearahnya,kayra tidak tersenyum.Tian yang kesal dengan tingkah kayra langsung memalingkan wajahnya." Lo ngapain sih lari nyamain gue?"protes kayra kepada Tian yang sejak tadi berlari dengan kecepatan sama dengan kayra,padahal dia ketinggalan jauh dengan ketiga temannya."Nemenin Lo!"balas Tian santai.Kedua mata k
Kayra menatap cowok tersebut,ternyata saka.Kayra memang sudah dari tadi melihat saka memberi dukungan terhadapnya dengan gerakan,bukan dengan kata kata."Makasih!"ucap kayra pelan setelah meneguk air mineral itu hampir setengah botol.Alis saka terngkat,kemudian bibirnya mengembang lebar."kamu akrab banget ya sama Tian?""Hah,Tian?nggak juga kok,tu anak emang sok akrab aja sama gue,emang kenapa?"tanya kayra penuh selidik. "Lo sendiri ngapain disini,tumben amat,biasanya kan asik diperpus?""Nungguin kamu?"."Nungguin gue?"tanya kayra sambil menunjuk dirinya sendiri. "Ngapain?"Saka melihat sekelilingnya menoleh kekiri dan kekanan,memastikan daerah sekitarnya aman terkendali. "Aku mau ajak kamu makan!"Uhuk...uhuk....Kayra yang sedang meneguk sisa air mineralnya mendadak kaget kemudian reflek langsung memutahka airnya."Ada angin apa Lo ngajaki
Dengan perasaan dongkol kayra mempercepat langkahnya,karena sepertinya bel masuk kelas akan berbunyi sebentar lagi,dari kejauhan kayra sudah melihat saka melambaikan tangan kearahnya."Aku sudah pesankan bakso buat kamu!""Lo belum makan?"tanya kayra sambil duduk dikursi sebelah saka."Aku nunggu kamu lah,mau minum apa?""Nggak usah,gue air mineral aja."sahut kayra."ayo buruan dimakan nanti keburu bel masuk!"Mereka langsung melahap baksonya sebelum bel masuk berbunyi,tapi di sendok kedua bel masuk telah berbunyi. "Ayo buruan ka,kita habisin nie bakso,mubazir nanti kalau nggak habis."ucap kayra yang dibalas saka dengan anggukan kepala."kita serasa ikut lomba makan bakso ya?"Kayra terkekeh sambil menatap kearah saka yang mukanya Semerah tomat karena kepedasan."wajah Lo lucu banget ka,mirip tomat,Lo ngasih sambelnya kebanyakan tu,ni minum?"kayra menyodorkan segelas air mi
Terbiasa sendiri,tiba tiba ada kamu dan kamu yang membuat hati gundah gulana.Saka melemparkan tubuhnya kekasur empuk dikamar tidurnya,setelah mengganti pakaian seragamnya dengan kaos oblong dan celana pendek warna navy. Sebenarnya hari ini dia berniat untuk melatih kemampuannya untuk bermain piano,tapi sayangnya les piano hari ini terpaksa diliburkan karena pelatihnya ada acara mendadak.Saka hanya berdua saja dengan ibunya yang merupakan single perent,karena saat usianya menginjak dua tahun kedua orang tua Saka bercerai dan hak asuh Saka jatuh ketangan ibunya,sementara papanya sekarang sudah menikah lagi dan sekarang tinggal di Bristol salah satu kota cantik di Inggris dan kota Bristol juga pernah menjadi salah satu pelabuhan terpenting di Inggris.Semenjak itu saja tidak pernah bertemu dengan papanya lagi,pernah papanya meminta untuk saka berkunjung ke sana dan bersekolah disana namun saka menolak,dia lebih memilih tinggal dan menemani ibu n
Pikiran saka saat ini campur aduk,apa yang sebenarnya ingin ibunya katakan,ada apa dengan papanya."Papa kenapa?"tanya saka tak sabar.Ibunya menghela nafas panjang."papamu nggak ada,saka."Saka masih bingung,apa yang dimaksud ibu nya bahwa papanya tidak ada. "Maksud ibu apa,papa memang nggak ada disini kan Bu?"Ibu saka terlihat tidak berdaya ,bingung bagaimana cara menjelaskan kepada putra semata wayangnya tentang keadaan mantan suaminya saat ini."Tadi setelah melakukan operasi ibu menerima telefon dari saudara papamu di Bristol,katanya papamu sakit keras disana,setelah seminggu dirawat dirumah sakit,Allah lebih sayang papamu sayang."Jantung saka seolah berhenti mendadak mendengar cerita ibu nya,pelupuk matanya memanas,bagaimana mungkin papanya sakit keras tapi tidak ada yang memberi tahu mereka,tapi kenapa saat papanya meninggal,baru mereka memberi tahu,saudara macam apa
Tak akan aku biarkan orang mengetahui jati diriku selain kamu...ya hanya kamu!Setelah selesai latihan main futsal,Tian segera buru buru pulang kerumah,karena dia lupa ada tugas rumah yang harus dia kerjakan secepatnya,beruntung sekali digerbang sekolah dia bertemu dengan feri."Fer!" Teriak Tian keras belari mendekat kearah sahabatnya itu."Anterin gue bentar ya,gue lupa hari ini harus ke rumah sakit?"tambah Tian."Kok Lo baru kerumah sakit?pasti keasikan main futsal sampai lupa waktu,gimana sih Lo bro?"sahut Feri setengah melotot kepada Tian. "Ayo buruan naik!"Tanpa membuang waktu lagi Tian langsung melompat keboncengan belakang motor feri."Pegangan,gue bakal ngebut ni supaya Lo cepat sampai rumah?''.Feri segera menyalakan mesin motornya,lalu melewati jalan perumahan Tian yang tidak jauh dari sekolah mungkin jaraknya sekitar 500 meteran."Buruan turun,salam buat nyokap Lo ya!"
"Ma,papa beneran dinas keluar kota atau cuma menghindari kita?"tanya Tian saat dia sedang berdua dengan mamanya diruang tamu."sepertinya papa sudah tidak peduli lagi sama kita ma?"Mama mengusap rambut putra kesayangannya itu,lalu tersenyum. "Sabar ya,mungkin papa kamu butuh waktu.""Butuh waktu?emang papa butuh waktu berapa lama lagi ma?apa waktu tujuh tahun lebih masih belum cukup buat papa,bersikap menyebalkan seperti ini,mama terlalu sabar menghadapi papa!"Hampir tujuh tahun lebih papanya bersikap menyebalkan seperti ini,jarang dirumah,sering dinas keluar kota,bukan dua atau tiga hari saja,papanya kadang sampai berbulan bulan melakukan tugas bisnis.semenjak gendis lahir papa jarang banget ada dirumah,bahkan dia tidak pernah menyentuh ataupun mengendong gendis."Apa karena mama melahirkan gendis,emang salah ya ma kalau gendis lahir,itu juga bukan kemauan gendis ma,itu sudah ketentuan yang maha kuasa,kalau papa m