Share

Sebab akibat

Kayra dengan malas melangkahkan kakinya masuk kedalam pintu gerbang sekolah.Degan gontai dia berjalan menuju kelasnya,tak memperdulikan anak lain yang berlarian menuju kelas masing masing,baru saja kayra duduk di kursinya,Bu Dewi dan pak Heru masuk kedalam kelas,kayra menatap sekilas lalu buru buru mengadahkan pandangannya.

"Selamat pagi semuanya."sapa pak Heru selaku guru kimia.

"Minta waktunya sebentar ya,Bu Dewi mau membicarakan sesuatu dengan kalian,silahkan bu Dewi,"kata pak Heru mempersilahkan Bu Dewi.

"Pagi semua!"sapa Bu dewi yang langasung dibalas seluruh kelas hampir bersamaan.

"Ibu disini meminta waktunya sebentar kepada kalian,untuk membahas masalah karena  salah satu teman kalian ada yang berbuat curang  telah memesan nasi tumpeng dan tidak membuatnya sendiri,ibu akan membatalkan nilai mereka dan akan melaksanakan ujian ulang membuat nasi tumpeng,tapi jika mereka mau mengakui perbuatan mereka,mungkin ibu akan meringankan hukuman mereka."kata Bu Dewi.

Ucapan Bu Dewi langsung disambut gemuruh kegaduhan para siswa yang saling berkasa kusuk.

"Kok si Tian diam aja sih Kay,"bisik Dinda kepada kayra,sementara kayra hanya menelan ludah.

"Yang merasa bersalah,silahkan maju kedepan,agar masalah  nya cepat selesai."kata Bu Dewi lagi.

Kayra menarik nafas panjang,perlahan menghembuskan sambil berdiri dari kursinya,dinda menoleh tercengang tidak percaya,kedua matanya terbelalak heran saat melihat kayra berjalan kedepan kelas,suara gumaman meriuh.Terdengar ungkapan keterkejutan tidak percaya,beberapa kata umpatan terdengar samar ditelinga kayra.Sesampai didepan kelas,kayra memberanikan diri mengangkat wajahnya dan memandangi wajah teman temannya,yang menatapnya dengan berbagai ekspresi,sekilas kayra menatap Tian,cowok itu tampak acuh dan tak peduli,dan kemudian dia beralih ke saka cowok itu memandanginya hampir tak berkedip.

"Kayra,mungkin ada yang mau katakan?"tanya Bu Dewi.

Kayra mengangguk."Iya bu!"Jawannya.

"Silahkan!"kata Bu Dewi mempersilahkan.

Kayra mencoba mengatur nafasnya mempersiapkan diri,perlahan dia mengangkat kepalanya ."saya mau minta Maaf,terutama untuk Bu Dewi,dan buat teman teman karena saya sudah berbuat kesalahan,saat ujian tata boga kemarin,saya bersedia dihukum dan mengikuti ujian ulang."

"Kayra,ternyata...!"

"Huuuuuuuu!"

"Enteng kalau cuma minta maaf,masa ketua OSIS seperti itu!''

Kalimat itu muncul bersahutan yang mau tidak mau kayra harus nendengarnya,namun tiba tiba suara gemuruh itu mendadak berhenti saat Preman sekolah juga ikut maju kedepan kelas,disusul tiga temannya feri,yuda dan bagus,lalu kemudian berdiri di samping kayra.

"Saya juga minta maaf Bu Dewi,disini saya yang paling bersalah,karena saya yang memaksa kayra untuk bergabung dengan saya untuk memesan tumpeng."kata Tian pandangan nya menyapu seluruh penghuni kelas dengan tatapan berani.

Beda dengan saat kayra memgakui perpuatannya disambut dengan gemuruh olokan yang memojokkannya,kali ini tidak ada yang berani bersuara,tidak ada yang mengomentari Tian,siapa yang berani mengolok olok preman sekolah,cowok yang nekat melakukan dan melawan siapa saja,seisi kelas mendadak hening mirip dengan suasana kuburan.

Setelah semuanya mengakui kesalahan mereka, barulah Bu Dewi berbicara lagi.

"Karena kalian sudah berani mengakui perbuatan kalian,ibu akan mentiadakan praktik ujian ulang tataboga,tapi ibu menghukum kalian membersihkan toilet dan lari keliling lapangan sepuluh kali,saat jam istirahat sekolah nanti"kata bu Dewi.

"Oya satu,jangan lupa buat tulisan besar*saya minta maaf* !"tambah Bu dewi sambil menoleh kearah lima orang anak yang berdiri berderet didepan kelas."ibu tunggu kalian dilapangan sekolah nanti  saat dijam istrihat."

Kelima anak itu menggangguk,Bu Dewi kemudian pamit,dan pak Heru sama sekali tidak menyinggung perkara yang disampaikan Bu Dewi tadi.Dinda memilih bungkam tidak bersuara saat kayra sudah duduk kembali disampingnya,dia sangat kecewa atas apa yang telah dilakukan sahabatnya itu,Dinda merasa dipermainkan dan dibohongi oleh kayra.

Akhirnya bel istirahat berbunyi,saat hendak pergi kelapangan sekolah menyusul Tian dan teman temannya karena mereka sudah pergi duluan tiba tiba tangannya dicekal oleh Dinda,kayra menatap wajah Dinda yang tidak seramah biasa nya.

Kayra menarik nafas beusaha tenang.

"Bisa Lo jelaskan semuanya sama gue?"pinta Dinda .

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status