Galang & Gladis

Galang & Gladis

By:  Blue  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.5
4 ratings
18Chapters
4.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Bercerita tentang seorang remaja cantik, pintar, dan ceria yang mendapat sebuah tantangan dari permainan konyol, bagaimana mungkin Gladis harus menembak Galang yang notabennya kakak kelas yang di sukainya sejak awal dirinya masuk SMA. Gladis memang suka kepada Galang, tetatapi sikap Galang yang dingin membuat Gladis takut untuk mendekatinya. Ditambah lagi Galang yang notabennya most wanted dengan otak cerdas dan wajah tampan yang membuatnya banyak dikejar-kejar siswi SMA Galaksi membuat Gladis tambah tidak percaya diri untuk menyatakan perasaannya. Akankah Gladis melaksanakan tantangan tersebut?

View More
Galang & Gladis Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
nty
lanjut dong penasaran ni
2023-08-25 23:45:45
1
user avatar
Eneng Susanti
salam dari Khair dan Khaira
2021-09-13 14:50:21
1
user avatar
Dewa Amour
Semangat Thoor ...
2021-09-07 07:28:55
1
user avatar
Ita Widya's
ini gak ada lanjutannya lagi?
2022-01-11 08:39:07
1
18 Chapters
Sahabat
Fakta remaja, terkadang perasaan dan kejiwaannya berubah-ubah tidak dapat di tentukan seiring waktu. "Hu ... hu ... huuu .... " begitulah deru nafas Lady yang terdengar ngos-ngosan karena lari untuk menghampiri meja tempat para sahabatnya berkumpul."Telat lagi?" tanya Kesya dengan datar."Hmm," jawab Lady acuh masih sambil mengatur nafas."Pasti kesiangan lagi gara-gara begadang nonton drakor?!" kali ini Fira yang bertanya dengan nada ketusnya."iya," Lady mengangguk dengan senyum yang menunjukan deretan gigi putihnya yang tersusun rapi."Heran gue sama lo gak ada kapok-kapoknya telat udah tau bakalan dihukum, ini untung aja buk siska gak masuk karena sakit kalau gak pasti lo dihukum lari keliling lapangan plus hormat bendera, pasti lo gak bakal dibolehin masuk." kali ini Gladis yang angkat bicara dengan panjang lebar karena dia peduli. 
Read more
Truth Or Dare
XI Ipa 1Disinilah keberadaan empat remaja cantik tersebut. Di dalam kelas yang suasana dan tempatnya sudah seperti pasar.Ada yang bernyanyi, ada yang menjadikan meja sebagai alat gendang, ada yang tidur, ada yang selfie, vc, sampai siaran langsung,  para kutu buku memilih membaca buku di kelas atau supaya lebih tenang mereka lebih memilih ke perpus seperti Ratna dan Layla.Lain hal nya dengan empat remaja yang saling sibuk dengan kegiatan dan pikirannya masing-masing seperti Lady yang dari tadi sibuk dengan ponselnya."Huu ... bosan, " tiba-tiba Gladis bersuara memecah keheningan tapi tidak membuat Lady tersadar dari dunianya.   "Sama, gue juga bosan," sahut Fira. "Hmm, gimana kalau kita main game aja biar ngilangin bosan," sahut Gladis."Game apa?" tanya Kesya. Mereka tampak berfikir namun b
Read more
Tantangan Lady
"Tembak kak Galang sekarang."Tantangan Lady tersebut mendapat respon tak percaya dari Kesya, Fira, dan tentunya Gladis. Mereka sama sekali tak percaya Lady akan memberi tantangan yang sangat menguji nyali seperti itu. Gladis menganga sambil mengerjap-ngerjapkan matanya"Wha ... what?!" tanya Gladis masih belum percaya."Iya, lo harus nembak kak Galang.   Terserah deh mau di lapangan, di kelas, di lab, di kantin, atau di toilet juga gak apa-apa. Yang penting lo harus nembak kak Galang, titik," ucap Lady dengan menekankan perkataannya."Wah, gak waras lo Lad," ucap Gladis seakan tak percaya."Gue waras, lo kali yang gak waras, punya perasaan kok di pendam," ucap Lady tersenyum miring. "H-ha? Ya, kali gue ngedeketin cowok duluan, ada-ada aja lo Lad, gengsi dong gue," ucap Gladis dengan sok marah padahal jantungnya sudah berdetak tak menentu saat ini. "Lo lupa, beberapa menit yang lalu lo malah nyaranin Fira buat nyatain
Read more
Mengikuti Tantangan
Sudah hampir jam pelajaran usai, tetapi Lady tak kunjung menampakkan wujudnya juga. Entah kemana gadis itu pergi yang jelas saat ini pelajaran sedang berlangsung dan dia tidak berada di kelas. Untuk pertama kalinya seorang Lady yang sangat suka pelajaran bahasa Inggria memilih bolos pada jam pelajaran tersebut. Apa setidak mau itu Lady bertemu dengan Gladis? "Key, gimana nih, Lady kok engga balik-balik, ya, ke kelas? Padahal ini kan mata pelajaran kesukaan dia," ucap Gladis sedikit berbisik pada Kesya yang duduk di depannya. "Udah lah biarin aja, nanti juga datang ngambil tasnya," sahut Kesya datar. "Gak usah di ambil pusing, dia emang kekanakan banget," sahut Fira yang duduk di samping Kesya. "Ya, tetep aja gue gak enak, gara-gara gue gak mau ngelakuin tantangan dari dia, dia sampai bolos pelajaran," lirih Gladis tak ditanggapi Kesya dan Fira. Gladis merasa tak tenang, dia cemaa akan Lady yang tak kunjung datang. Gadis itu
Read more
Alasan
"Gladis bangun sayang, ini udah jam 6 loh, kamu kan harus siap-siap ke sekolah." Reta sudah berdiri sejak sepuluh menit yang lalu di depan kamar putri bungsunya itu. Liberta atau yang biasa dipanggil reta saat ini sedang berdiri sambil menggedor-gedor pintu kamar putri bungsunya. merasa tak ada jawaban yang diberikan putrinya membuat reta kebingungan."Kok gak dijawab ya, gak biasanya Gladis susah bangun begini," gumamnya cemas.Karena cemas Reta akhirnya memutuskan masuk ke kamar putrinya yang untung saja tak dikunci."Gladis ... bangun nak, kamu gak sekolah? ini sudah jam 6 loh?" tanya Reta sambil mengusap-ngusap kepala anaknya."Hmm ... Gladis hari ini gak sekolah ya, Ma, soalnya Gladis ngerasa gak enak badan," ujarnya dengan lemas yang dibuat-buat.Reta menempelkan punggung tangannya ke dahi Gladis, namun yang dia rasakan adalah normal."Tapi,
Read more
Gagal Sekali
Gladis dan Lady sampai di sekolah bertepatan dengan datangnya rombongan cowok-cowok nakal dengan embel-embel most wonted. Suara motor besar saling kejar-kejaran memenuhi area parkiran. Mata Lady dan Gladis sama-sama menatap kearah seorang cowok tinggi semampai yang sedang menyisir rambut menggunakan jari-jarinya. Setiap pergerakan cowok itu tidak luput dari pandnagan kedua gadia yang masih berada di dalam mobil itu. Perlahan para cowok itu turun daru motornya masing-masing sembari bercanda satu sama lain. Hanya cowok yang menyisir rambut menggunakan jarinya tadi yang diam. Tatapannya tajam lurus kedepan seakan menyiratkan pergi untuk orang-orang yany berada di depan jalannya. Benar saja, semua yang berada di depan jalan Galang memilih pergi atau menunduk. Laki-laki itu Galang setiap hari memang seperti itu kelakuannya."Itu orangnya buruan samperin," ucap Lady sambil menunjuk seorang cowok dengan baju keluar dan tangan dimasukan kedala
Read more
Gagal lagi
Saat ini Gladis, Kesya, Fira, dan Lady sedang berada di dalam kelas dan pelajaran sedang berlangsung."Lady." Gladis menoel-noel lengan Lady seperti anak kecil yang membujuk ibunya untuk membelikannya mainan."Lady," panggil Gladis masih dengan nada yang sama tapi sambil menoel-noel lengan lady."Lad--""Diam!" bentak Lady dengan suara tidak terlalu besar. "Ihh, Lady jangan ngambek gitu dong, kalau ngambek-ngambek nanti cantiknya hilang, loh," pujuk Gladis dengan puppy eyesnya. Lady tak memperdulikan Gladis ia kembali melihat kedepan untuk mendengarkan penjelasan dari buk Siska."Ihh, Lady jawab dong, kok Gladis di diemin, sih," ucap Gladis dengan kesal sembari mengerucutkan bibirnya "Gue bilang diem," kesel Lady dengan menggebrak meja membuat seisi kelas menatap aneh ke arah mereka. "Gladis, Lady ada apa?" tanya buk Siska. Betap
Read more
Persiapan
"Dis, lo ngmong dong. Masa dari tadi lo diam doang," ucap Lady dengan nada sedih."Lo mikir dong kenapa dia jadi diam gitu," cibir Fira."Diam lo, jangan kompor ya jadi orang," ketus Lady."Gue engga kompor-komporin, ya, emang harusnya lo sadar diri kalau lo alasan Gladis diam kayak gini," jawab Fira tak kalah ketus."Lo bukannya ngebantu gue buat dia ngomong, malah kompor-komporin," jawab Lady lagi."Ogah banget gue, lo usaha sendiri, orang lo yang salah," jawab Fira.Lady merasa emosinya semakin ke ubun-ubun mendengar ucapan Fira. Baru Lady akan menjawab tapi suata Gladis menghentikan suaranya."Udah diam, kalian berisik," ucap Gladis datar.Kini keempat remaja tersebut sedang berada di dalam kelasnya. Mereka bisa bebas berbicara karena kelasnya saat ini sedang free. Sedari kantin tadi, Gladis tidak bersuara sama sekali padahal sahabat-sahabatny
Read more
Seminggu kedepan?
Pagi ini Gladis bangun lebih lama dari biasanya karena dia baru bisa tidur sekitar jam 3 subuh tadi. Gadis itu tidak melakukan apapun selama tidak bisa tidur, dia hanya terus melamun sembari menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya jelas tertuju pada satu hal, hal yang mampu membuat dia menjadi tidak tenang.Gladis bersiap dengan cepat lalu turun dan pamit ke sekolah tanpa sarapan. Reta sudah memaksa Gladis untuk sarapan tapi Gladis terus mengatakan bahwa dirinya sudah terlambat, dengan terpaksa Reta membiarkan Gladis berangkat tanpa sarapan.Gladis berjalan sendirian di koridor sekolahnya. Koridar nampak ramai oleh siswa-siswi, ada yang lalu lalang dan ada yang duduk di depan kelasnya. Gladis berjalan dengan tenang, tapi siapa yang tau bahwa pikiran gadis itu saat ini sangat tidak tenang.Mata Gladis menangkap sosok ketiga sahabatnya yang sedang berjalan kearahnya. Dalam hati Gladis sudah berniat balik arah agar tidak bert
Read more
Diganggu
Setelah kejadian di lapangan basket tadi, Gladis tidak henti-hentinya tersenyum. Senyumnya sangat lebar dan terlihat manis. Beberapa yang melihatnya merasa aneh, sebagian juga seakan tahu apa penyebab gadis itu tersenyum.Kini Gladis dan ketiga sahabatnya sudah berganti baju dan duduk di kelas menghabiskan sisa jam pelajaran olahraga sembari menunggu jam istirahat."Lo kenapa Dis, dari tadi senyum-senyum terus?" tanya Fira."Iya, aneh lo," timpal Kesya.Gladis menoleh pada teman-teman nya, bukannya menjawab dia justru hanya merespon dengan cengiran."Wah! gak waras nih anak," ucap Lady sambil geleng-geleng."Gue yakin, dia pasti senyum-senyum gak jelas gini karena dikasih harapan sama si doi tadi," lanjut Lady agak ketus. Entah mengapa sikap Lady jadi berubah semenjak kejadian di lapanhan basket tadi."Gue bukannya senang malah kesal sama kakak kelas yang dandana
Read more
DMCA.com Protection Status