Share

Teka Teki

“Jahat banget, ih Kak Dara! Aku inget banget kejadian itu, Kakak malah tidur lagi, jadinya terpaksa aku tidur padahal haus banget,” keluh Tasya ketus.

“Hahahaha, habisnya aku juga takut, Tas. Menurut kamu, Kakak berani? Hahaha,” jawabku sambil tertawa geli.

“Kalau kamu, Robi. Masih inget nggak sama kejadian kamu ngamuk-ngamuk itu?” tanya Gina pada Robi.

“Engga, Kak.”

“Pasti lah Robi nggak bakalan inget, dia kan masih kecil. Aku juga sama, masih anak-anak. Jadi sama takutnya saat itu,” ucapku memperjelas.

“Terus, apa sekarang Kakak tau penyebab semua kejadian misterius di rumah itu?”

“Nggak tau, sih. Sekilas, emang pernah dengar penyebabnya dari opini orang-orang, tapi masih simpang siur.”

“Kayaknya seru kalau kita mecahin misteri ini, kaya di film-film gitu, hehe,” ujar Gina terlihat antusias.

“Ada ada aja kamu, Gin. Tapi, kamu harus denger dulu semua cerita dari berbagai sumber tentang rumah itu, baru kita nyimpulin semuanya,” jawabku.

“Boleh juga tuh, Kak, Robi ikutan, deh!” seru Robi.

“Okelah, Kak Dara. Tell us the whole story.”

Mungkin, karena saat itu aku masih anak-anak, jadi yang ada di kepalaku hanya lah “Rumah ini menyeramkan”. Jadi, tidak ada niat untuk mencari tau apa penyebab pasti kejadian misteri itu. Setelah kupikir-pikir, ada benarnya juga apa kata Gina.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status