Share

Bab 17

Penulis: CewekTauruz30
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-10 12:00:56

Albi pulang dengan terlihat lelah sekali. Dia lalu mencari keberadaan istrinya, Albi memang tidak memberitahu jika dia akan segera pulang. Sebelumnya Albi mengatakan jika dia akan pulang malam atau besok, nyatanya, dia pulang lebih awal. Albi melakukan itu semua karena rasa bersama terhadap istrinya yang dia bohongi.

"Sayang ... Mas pulang!" teriak Albi saat masuk ke kamar dimana Nayra tidur. Albi memang langsung ke rumah Mira saat itu.

"Mas. Kok gak bilang kalau pulangnya lebih awal?" tanya Nayra sambil memeluk suaminya.

"Iya, awalnya memang akan pulang malam nanti atau besok. Tapi karena pekerjaan sudah selesai, dan memang Mas juga udah rindu sama kamu, jadi Mas langsung pulang saja." Albi memeluk istrinya dengan erat.

"Terima kasih. Sekarang mas istirahat dulu, aku mau ambilkan minum."

Albi mempererat pelukannya. "Tidak usah, dari tadi Mas minum terus di mobil. Mas juga sudah makan, jadi mau rebahan sebentar sebelum mandi."

"Baiklah kalau begitu," Nayra langsung m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Rumah Tanggaku Hancur karena Mertuaku    Bab 18

    Nayra masih curiga dengan sikap suaminya yang terasa janggal. Suaminya seperti menyembunyikan sesuatu, namun dia tidak ingin terlalu menunjukan rasa ingin tahunya. Terlihat jika Albi sedang kecapean, sekarang dia tertidur dengan memeluk tubuh istrinya. Jawaban atas apa yang tadi Nayra tanyakan sangat tidak memuaskan. Jawaban Albi yang mengatakan jika alerginya kambuh membuat Nayra berpikir, jika memang alerginya kambuh, tidak mungkin hanya ada di leher bagian belakang saja. Mungkin saja akan menjalar ke seluruh tubuh. "Kenapa tidak tidur?" tanya Albi dengan nada serak. "Aku belum mengantuk, Mas. Kamu lanjut aja tidurnya," jawab Nayra sambil tersenyum. "Aku tahu, pasti kamu sedang memikirkan sesuatu, kan? apa karena tanda merah di badan ku yang membuat kamu tidak bisa tidur?" tanya Albi sambil mengubah posisinya menjadi duduk. "Kamu diam berarti memang benar, kamu masih kepikiran dengan apa yang terjadi di badanku." Albi menggenggam tangan Nayra. "Aku ingin kita saling p

  • Rumah Tanggaku Hancur karena Mertuaku    Bab 17

    Albi pulang dengan terlihat lelah sekali. Dia lalu mencari keberadaan istrinya, Albi memang tidak memberitahu jika dia akan segera pulang. Sebelumnya Albi mengatakan jika dia akan pulang malam atau besok, nyatanya, dia pulang lebih awal. Albi melakukan itu semua karena rasa bersama terhadap istrinya yang dia bohongi. "Sayang ... Mas pulang!" teriak Albi saat masuk ke kamar dimana Nayra tidur. Albi memang langsung ke rumah Mira saat itu. "Mas. Kok gak bilang kalau pulangnya lebih awal?" tanya Nayra sambil memeluk suaminya. "Iya, awalnya memang akan pulang malam nanti atau besok. Tapi karena pekerjaan sudah selesai, dan memang Mas juga udah rindu sama kamu, jadi Mas langsung pulang saja." Albi memeluk istrinya dengan erat. "Terima kasih. Sekarang mas istirahat dulu, aku mau ambilkan minum." Albi mempererat pelukannya. "Tidak usah, dari tadi Mas minum terus di mobil. Mas juga sudah makan, jadi mau rebahan sebentar sebelum mandi." "Baiklah kalau begitu," Nayra langsung m

  • Rumah Tanggaku Hancur karena Mertuaku    Bab 16

    "Suara siapa itu, Mas?" "Suara apa?" balik bertanya, Albi menatap Kharisma dengan tatapan tajam. "Tadi sepertinya ada yang menawarkan kamu kopi, suara perempuan dan memanggil kamu dengan sebutan Mas." "Itu ... itu pelayan hotel. Tadi Mas minta kopi dan baru saja diantarkan, rasanya Mas rindu kopi buatan kamu," jawab Albi sambil gelagapan. "Nanti kalau sudah pulang, aku akan buatkan kamu kopi yang banyak. Makanya cepat pulang," rengek Nayra. "Malam ini Mas pulang, tunggu saja ,ya." Kharisma menatap Albi dengan tatapan tidak suka. Apalagi ketika mendengar kalau Albi akan pulang malam ini juga, sungguh Kharisma dibuat kesal. Albi segera menutup sambungan telpon setelah beralasan akan meeting. Kharisma mendekat dan menatap Albi. "Aku tidak mau kamu pulang malam ini, Mas!" "Aku tidak suka diatur!" tegas Albi. "Tidak suka diatur! Jika aku sudah memutuskan sesuatu, maka tidak akan ada yang bisa membantahnya." "Oh ya? jika ibu yang minta?" tanya Kharisma. "Aku

  • Rumah Tanggaku Hancur karena Mertuaku    Bab 15 (21+)

    Albi menatap tubuh Kharisma yang tanpa sehelai benangpun. Entah kenapa wajah Kharisma berubah menjadi Nayra, istrinya. Albi yang sudah terpengaruh oleh sesuatu yang Kharisma campurkan di minumannya justru membuat Albi hasrat yang begitu memuncak. Albi tidak bisa membedakan mana Kharisma dan mana Nayra saat ini. Albi memeluk Kharisma dengan erat. "Kamu kah ini, Nay. Maafkan aku," lirih Albi yang masih terdengar oleh Kharisma. Kharisma mencoba mendorong tubuh Albi, namun kekuatan Albi lebih kuat. Kharisma akhirnya dia ketika tangan Albi sudah bergerak menyentuh tubuhnya. Kharisma lalu terbuai oleh permainan tangan Albi yang sudah tidak tinggal diam. Albi yang sudah ingin menyalurkan h4sr4tnya langsung menggendong Kharisma dan dilempar istri keduanya itu keatas ranjang.Melihat Albi yang sudah terpancing membuat Kharisma tersenyum. Walaupun Kharisma mendengar Albi menyebut nama istri pertamanya, untuk sekarang tidak apa. Menurut Kharisma yang penting sekarang Albi mau menyentuhnya.

  • Rumah Tanggaku Hancur karena Mertuaku    Bab 14

    Malam semakin larut, udara dingin membuat siapa saja ingin masuk ke rumah dan berbaring dengan menyelimuti tubuh. dengan selimut. Begitu juga yng dilakukan Nayra malam ini ketika suaminya tidak ada. Dia berbaring dengan memeluk ujung selimut, perasaannya tidak enak dan terus tertuju pada suaminya. Entah kenapa ponsel Abi sama sekali belum bisa dihubungi. Nayra selalu berpikir positif, mungkin di sana Albi kesulitan signal. "Mas, ini sudah pukul satu malam tapi kamu sangat sulit sekali dihubungi. Aku benar-benar tidak enak hati, semoga kamu baik-baik saja, Mas." Nayra menatap langit-langit kamar yang sedang dia tempati. Saat lelah menatap ponsel yang tak kunjung ada balasan, Nayra akhirnya tertidur. Pagi menjelang, Nayra terbangun dan yang pertama kali dia lihat adalah ponselnya. Nayra tersenyum ketika sang suami membalas pesan darinya. Sungguh dia lega mendapat kabar jika Albi baik-baik saja. Albi mengatakan jika ponselnya kehabisan daya, akhirnya lupa untuk mencharge karena sibuk.

  • Rumah Tanggaku Hancur karena Mertuaku    Bab 13

    Albi benar-benar tidak bisa menolak keinginan ibunya yang meminta dia untuk menikah lagi. Acara pernikahan keduanya sudah siap 90 persen, Albi tidak mungkin mundur karena dia akan tahu apa akibatnya. Albi hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi, namun dia akan berusaha menutupi semuanya dari Nayra. Dia akan berusaha supaya Nayra tidak tahu. Dia juga sudah punya rencana, jika sampai pernikahan keduanya memiliki anak, maka dia akan menceraikan Kharisma dan mengambil hak asuh anak. Albi berniat untuk membesarkan anak itu bersama dengan Nayra. Albi yakin, Nayra pasti mau menerimanya. "Mas, kamu hati-hati dijalan. Jangan sampai lupa untuk memberi kabar jika kamu sudah sampai," ucap Nayra yang masih bergelayut manja dilengan suaminya. "Pasti sayang, Mas akan langsung menghubungi kami ketika sudah sampai di kota itu. Kamu jaga diri baik-baik, aku akan menjemput kamu ketika semua sudah selesai." Nayra mengangguk. "Langsung pulang jika pekerjaan kamu sudah selesai, Mas." "Past

  • Rumah Tanggaku Hancur karena Mertuaku    Bab 12

    Albi pulang mengantarkan Nayra terlebih dahulu sebelum dia menginap dirumah sakit. Nayra merasa perlakuan suaminya menjadi berbeda, Albi terus menggenggam tangan Nayra bahkan sampai di kamar mereka berdua. Nayra tidak menaruh curiga apapun, Nayra langsung menatap suaminya yang sekarang ada di hadapannya. "Kenapa sih, Mas?" "Kenapa? Maksudnya?" tanya Albi balik. "Dari tadi kamu itu aneh banget, dirumah sakit kamu terus genggam tangan aku. Bahkan, kita sudah sampai kamar pun masih kamu genggam tangan aku. Ada apa!" Nayra mengusap lengan suaminya dengan lembut. "Tidak ada, hanya saja meninggalkan kamu malam ini dirumah membuat ku tidak tenang dan khawatir. Tapi ...," "Mas, jangan khawatir dan berpikir buruk. Aku disini juga masih ada bibi, aku tidak sendiri dan aku masih bisa menjaga diri aku baik-baik. Kamu ini hanya menjaga Ibu dirumah sakit, bukan akan berperang ke tempat terpencil, Mas." Nayra terkekeh. "Memang salahnya dimana kalau seorang Sumi khawatir dam istrinya yang

  • Rumah Tanggaku Hancur karena Mertuaku    Bab 11

    "Kamu sudah datang, Albi. Mama pikir kamu tidak akan datang lagi," sambut Laila saat melihat putranya masuk dan menghampirinya. "Tidak mungkin Albi tidak menjenguk ibu. Lagian Nayra juga ingin melihat kondisi ibu," jawab Albi sambil menatap istrinya sambil tersenyum. "Iya, terima kasih karena sudah menyempatkan waktu kamu untuk menjenguk ibu." "Tidak, Bu. Memang sudah seharusnya aku menjenguk Ibu. Tapi kalau memang ibu tidak keberatan, aku bisa menemani ibu jika malam hari. Aku akan menginap dan ikut merawat ibu," ucap Nayra sambil berusaha supaya lebih dekat lagi dengan mertuanya. "Tidak usah, kamu dirumah saja, Nay. Kalau tidak keberatan, biar Albi saja yang menemani ibu disini." Laila menghela nafas panjang. "Jika ibu meminta Rafael untuk menemani ibu disini, ibu malah khawatir sam Aninda yang sedang hamil muda. Jika ibu minta bantuan sama Kartika, kasihan juga dia." "Aku mau saja menemani ibu disini, tapi bagaimana dengan Nayra?" Nayra menatap wajah suaminya, dia ters

  • Rumah Tanggaku Hancur karena Mertuaku    Bab 10

    Albi pulang dengan terlihat lesu, Nayra yang menunggu di ruang tamu merasa heran melihat suaminya yang seperti itu. Nayra menghampiri Albi dan membawakan tas kerja suaminya seperti biasa. Albi tiba-tiba saja memeluk Nayra dan mencium kening sang istri sangat lama. "Ada apa, kenapa sepertinya letih dan lesu sekali?" tanya Nayra. "Ibu masuk rumah sakit, aku baru saja pulang dari sana." Nayra kaget mendengar kabar itu, dia menatap suaminya dengan lekat. "Kenapa aku baru dikasih tahu?" "Mungkin saking paniknya kamu belum diberitahu. Mas saja baru tahu saat sedang bekerja. Mas juga tidak tahu jika ibu sedang sakit, Mas pikir ibu baik-baik saja. Tapi ternyata, ibu sakit dan tidak memberitahu rasa sakitnya." "Mungkin ibu tidak mau membuat kita khawatir dan cemas. Memang jika seorang ibu akan menyembunyikan apa yang mereka rasakan, Karena Mama pun sama seperti itu." Nayra tiba-tiba saja teringat sosok ibu yang sudah lama tiada. "Maaf, bukan maksud Mas ingin membuat kamu sedih." Albi

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status