Share

Bab 2 : Mengatur Siasat

Penulis: Maulana Yusuf
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-28 08:59:01

Pagi yang sangat cerah, matahari ikut tersenyum melihat para karyawan yang bekerja dengan semangat. Di perusahaan cabang, aktivitas berlangsung dengan intensitas tinggi. Sudarta, seorang profesional yang tekun, sudah siap menghadapi sebuah konflik yang tengah membelit perusahaan ini.

Konflik itu berkaitan dengan ketidaksesuaian data keuangan antara perusahaan pusat dan cabang di Majalengka. Angka-angka yang seharusnya sejalan, kini berbeda. Sudarta, sebagai seorang auditor, merasa tanggung jawab untuk mengungkap kebenaran di balik perbedaan ini.

Namun, sebelum dia dapat memulai audit, ada satu langkah penting yang harus diambil izin dari perusahaan pusat. Sudarta mengajukan permohonan dengan hati-hati. Dia tahu bahwa audit bukan hanya sekadar menghitung angka, tetapi juga mengungkap benang-benang yang tersembunyi.

Izin audit keuangan bukanlah hal yang sepele. Sudarta harus memenuhi persyaratan yang ketat. 

Pagi yang sangat cerah menyambut para karyawan di PT Ruswan Tekstil Indonesia. Matahari ikut tersenyum melihat kerja keras mereka. Di tengah semangat pagi itu, Sudarta, asisten setia Ruswanda, telah mempersiapkan diri untuk menghadapi sebuah konflik di perusahaan cabang.

"Pa Ruswanda, mau tidak mau kita harus pergi ke sana," kata Sudarta dengan tegas.

Ruswanda mengangguk serius. "Lalu, bagaimana caranya?"

Sudarta tersenyum misterius. "Saya akan mencoba menyamar di sana, Pak," sahutnya. "Saya ingin tahu apakah benar perusahaan cabang melakukan korupsi. Tentu saja, kita harus menjadi karyawan di sana untuk mengungkap kebenaran."

Ruswanda memandang Sudarta dengan penuh keyakinan. "Baiklah, kalau begitu, saya serahkan padamu, Sudarta."

Dengan tekad yang kuat, Sudarta berjanji akan menemukan benang-benang kebenaran di antara konflik dan ketidakjujuran. Di balik layar perusahaan, ada rahasia yang harus terungkap, dan mereka berdua siap menjalin benang investigasi yang tak terputus.

Awalnya, Sudarta merencanakan strategi yang tak biasa. Dia akan menyamar sebagai tukang bersih-bersih di perusahaan cabang. Tujuannya? Menemukan titik terang dari narasumber karyawan yang bekerja di sana. Apakah benar karyawan tidak digaji atau gaji mereka tidak sesuai?

Dengan sapu dan kantong plastik di tangannya, Sudarta berpura-pura menyapu halaman perusahaan. Dia mengamati setiap sudut, mendengarkan percakapan di lorong-lorong, dan mencatat setiap kejanggalan. Karyawan yang lelah, wajah yang tegang, dan bisikan-bisikan di antara mereka semua menjadi benang-benang yang harus diikat.

Sudarta tahu bahwa kebenaran tersembunyi di antara debu dan sampah. Dia berharap bisa menemukan bukti yang akan membuka mata Ruswanda dan mengungkap misteri di balik perusahaan cabang yang terpuruk. Namun, dia juga menyadari bahwa risiko menyamar sangatlah tinggi. Jika ketahuan, dia bisa kehilangan kesempatan untuk menggali lebih dalam.

Sudarta menyusuri lorong-lorong pabrik dengan hati-hati. Dia berbicara dengan karyawan yang tampaknya memiliki informasi penting. Beberapa dari mereka mengeluh tentang gaji yang tak kunjung dibayarkan, sementara yang lain merasa ada ketidaksesuaian antara catatan keuangan dan realitas di lapangan.

Di balik sapu dan debu, ada kebenaran yang menunggu untuk diungkap. Dan Sudarta bertekad untuk menemukannya, demi keadilan dan masa depan perusahaan. 

Sudarta mendengarkan dengan seksama cerita Aditya, salah satu karyawan tukang sapu. Anak Aditya sedang sakit, namun perusahaan tidak memberikan pelayanan yang seharusnya. Aditya mengutip undang-undang kinerja yang menyatakan bahwa anak yang sedang sakit berhak mendapatkan sumbangan dari perusahaan.

Namun, Sudarta tahu bahwa aturan mengenai cuti sakit dan hak karyawan berbeda-beda. Berdasarkan peraturan, untuk masa sakit selama 4 bulan pertama, karyawan tetap berhak menerima 100% dari upah. Kemudian, selama 4 bulan kedua, mereka akan dibayar 75% dari upah. Untuk 4 bulan ketiga, pembayaran akan menjadi 50% dari upah, dan setelah itu, selama bulan-bulan berikutnya, karyawan akan menerima 25% dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh perusahaan.

Sudarta merasa perlu menggali lebih dalam. Dia akan mencari bukti yang memastikan hak karyawan, termasuk hak anak yang sedang sakit.  

Sudarta merasa geram dengan tindakan pimpinan cabang yang tidak memberikan pelayanan yang semestinya. Situasi semakin rumit. Dia harus tetap tenang dan berusaha menemukan bukti yang akan membuka mata Ruswanda dan mengungkap kebenaran di balik perusahaan cabang yang terpuruk. 

Lima hari telah berlalu sejak Sudarta menyamar di perusahaan cabang. Dia telah mencatat laporan demi laporan, mengumpulkan bukti yang menunjukkan adanya keganjilan. Semua data yang terkumpul mengindikasikan bahwa memang ada masalah serius di perusahaan cabang.

Sudarta merasa semakin yakin bahwa dia berada di jalur yang benar. Dia tahu bahwa Ruswanda akan memerlukan bukti konkret untuk mengambil tindakan. 

Sementara itu, di perusahaan pusat, Mustafa duduk di kantornya yang mewah. Mustafa, anak angkat ayahnya Ruswanda, menyimpan dendam yang dalam. Ia iri dengan kesuksesan Ruswanda dan selalu merasa berada di bawah bayang-bayangnya.

Mustafa memiliki perangai yang sangat buruk. Diam-diam, ia merencanakan konspirasi untuk menggulingkan Ruswanda dan menguasai PT Ruswan Tekstil Indonesia. Ia tahu bahwa Ruswanda adalah pemimpin yang kuat, dan untuk mencapai tujuannya, ia memasukkan Alex sebagai pimpinan cabang atas dukungan yang sebenarnya berasal dari Ruswanda sendiri.

Benang-benang intrik dan ambisi semakin terjalin. Di antara mesin-mesin pabrik dan laporan keuangan, Mustafa berusaha menjalankan rencananya. Namun, apa yang akan terjadi selanjutnya? 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 83 Siapakah Anak yang ditabrak itu ?

    Marcel mengikuti dokter ke ruang perawatan intensif. Di sana, ia melihat anak itu terbaring dengan berbagai alat medis yang terpasang di tubuhnya. Marcel merasa hatinya hancur melihat kondisi anak itu. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan melakukan apa saja untuk membantu anak itu pulih.Saat Marcel keluar dari ruang perawatan, ia bertemu dengan seorang wanita yang tampak sangat cemas. Namun, ia sangat terkejut saat melihat siapa wanita itu. “Mrs. Andrian?” Marcel sangat kaget atas kehadirannya di ruang perawatan itu. Matanya penuh air mata, dan di belakangnya berdiri dua orang bodyguard yang tampak siap siaga.Mrs. Andrian menatap Marcel dengan tatapan dingin. “Apa yang kamu lakukan di sini, Marcel?” tanyanya dengan suara yang penuh kemarahan.Marcel merasa tubuhnya gemetar. “Saya… saya hanya ingin memastikan anak itu baik-baik saja,” jawabnya dengan suara bergetar.Mrs. Andrian menggelengkan kepala. “Kamu sudah cukup membuat masalah, Marcel. Sekarang, keluar dari sini sebe

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 82 Cobaan silih berganti

    “Ka Ruswanda,” kata Sumarni, istri Subroto, dengan nada penuh keprihatinan. “Aku tahu apa yang sudah terjadi pada kalian.” Ruswanda hanya bisa mengangguk, tak ada daya dan upaya untuk membantah atau menjelaskan lebih lanjut.“Ini semua salahku, Sumarni,” kata Ruswanda dengan suara bergetar [pada adik kandungnya. “Mengapa dulu aku mengkhianati Ratna saat aku tahu bahwa aku mandul, sehingga aku selingkuh dengan Nayla. Dengan perbuatan kejam, aku pun tidur dengannya.”“Astaghfirullahaladzim! Teganya kamu, Kak Ruswanda,” kata Sumarni, matanya membelalak dengan kekecewaan dan kemarahan.“Tapi semua ini aku sudah bertaubat, sehingga aku mengusir Nayla saat dia hamil, dan sampai saat ini, aku tidak pernah berjumpa dengan anakku,” kata Ruswanda, suaranya penuh penyesalan.Istri Ruswanda, yang duduk di sampingnya, hanya bisa merasa cemburu mendengar pengakuan suaminya. Hatinya terasa perih, namun ia mencoba untuk tetap tenang.Sumarni menghela napas panjang. “Kak, aku tahu ini berat, tapi kamu

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 81 Pengkhianatan yang Terungkap

    Malam itu, Marcel kembali ke ruang kerjanya. Ia merasa lega setelah berbicara dengan ayahnya, namun ia tahu bahwa perjuangannya belum selesai. Ia harus terus bekerja keras untuk mengungkap kebenaran dan menghancurkan Ruswanda.Saat Marcel pergi ke toilet, Sudarta yang merasa penasaran memutuskan untuk masuk ke kamar Marcel. Ia melihat laptop Marcel yang masih menyala dan dokumen-dokumen yang tersebar di meja. Dengan hati-hati, Sudarta mendekati meja dan mulai membaca dokumen-dokumen tersebut.Wajah Sudarta berubah pucat saat ia menyadari apa yang sedang direncanakan oleh putranya. “Marcel… apa yang kamu lakukan?” gumamnya dengan suara bergetar. Ia tidak percaya bahwa Marcel berencana untuk menghancurkan Ruswanda, teman dekatnya selama bertahun-tahun.Marcel kembali dari toilet dan terkejut melihat ayahnya di ruang kerjanya. “Pak, apa yang sedang Anda lakukan di sini?” tanya Marcel dengan nada cemas.Sudarta menatap Marcel dengan mata yang penuh kekecewaan. “Marcel, apa maksud semua in

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 80 Demo di Perusahaan Pusat

    Siang itu, suasana di perusahaan Ruswanda sangat kacau. Semua pekerja berdemo memenuhi halaman depan perusahaan. Mereka membawa spanduk dan berteriak menuntut keadilan. “Kami butuh gaji yang layak!” “Hentikan pemotongan upah!” “Ruswanda, dengarkan kami!” teriakan-teriakan itu menggema di seluruh area pabrik.Ruswanda duduk di kantornya, wajahnya tampak pucat dan penuh kebingungan. Perusahaan yang ia bangun dengan susah payah selama bertahun-tahun kini berada di ambang kebangkrutan. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Setiap hari, laporan keuangan yang masuk semakin memperlihatkan kondisi perusahaan yang semakin memburuk. Utang menumpuk, proyek-proyek tertunda, dan kepercayaan investor mulai goyah.Ruswanda tidak memiliki anak. Ia selalu fokus pada karir dan bisnisnya, sehingga tidak pernah berpikir untuk membangun keluarga. Kini, di saat-saat sulit seperti ini, ia merasa kesepian. Tidak ada satupun yang ingin mewarisi perusahaannya. Tidak ada yang peduli dengan nasibnya.Di luar kantor,

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 79 Rencana Rahasia Marcel

    Sudarta kini telah kembali ke rumah, ditemani oleh istrinya, Ibu Ratih. Setelah menjalani operasi jantung yang cukup berat, Sudarta membutuhkan perawatan intensif agar kesehatannya tetap terjaga. Perjalanan pulang dari rumah sakit terasa panjang dan melelahkan, namun Sudarta merasa lega bisa kembali ke rumahnya yang nyaman.Setibanya di rumah, suasana terasa sepi. Tidak ada satupun yang menyambut kedatangan mereka, kecuali pembantu setia mereka, Siti. Sudarta merasa ada yang aneh, biasanya anaknya, Marcel, selalu ada di rumah untuk menyambutnya."Hari ini, aku tidak melihat anakku Marcel, kemanakah dia?" tanya Sudarta dengan nada khawatir."Tadi pagi katanya dia ke perusahaan pusat ingin menemui Pak Ruswanda, Pak," jawab Siti dengan sopan."Ke perusahaan pusat? Ada masalah apa ya, Bu?" tanya Sudarta lagi, kali ini dengan nada yang lebih serius.Ibu Ratih tampak bingung. Ia tahu bahwa ada masalah besar di perusahaan, namun ia tidak ingin membuat suaminya khawatir, terutama saat kondisi

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 78 Pertarungan di Balik Kehancuran PT. RSTI

    “Alex?” sahut Abidin, suaranya penuh dengan kejutan dan ketidakpercayaan. Semua mata tertuju kepada seseorang yang berdiri di ambang pintu. Alex, keponakan dari Mustafa, ayahnya Abidin, baru saja keluar dari penjara. Skandal besar yang melibatkan perusahaan RSTI dan Mustafa telah membuatnya mendekam di balik jeruji besi selama bertahun-tahun.Kini, Alex hadir dengan wajah yang berbeda. Wajah yang dulu penuh dengan kesombongan dan ambisi kini tampak lebih tenang dan penuh penyesalan. Dia melangkah masuk ke rumah Abidin yang sedang berkabung, membawa aura yang berbeda dari sebelumnya.\“Alex, bagaimana kabarmu? Mengapa kau bisa bebas dari penjara?” tanya Abidin dengan nada penasaran. Matanya menatap tajam ke arah Alex, yang berdiri di ambang pintu dengan senyum tipis di wajahnya.Alex menatap Nayla yang berdiri di samping Abidin dan tersenyum. “Sebelumnya, saya turut berduka dengan kematian istrimu, Abidin,” jawabnya dengan suara rendah namun jelas. “Aku juga ingin mengucapkan terima ka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status