Share

Bab 7 : Pertengkaran

Setelah insiden di kantin Fakultas Seni Musik, dimana Krist yang mengomel tanpa menghiraukan jika mereka menjadi tontonan. Satu bulan telah berlalu, New yang membawa banyak penghargaan karena mengikuti berbagai lomba. Juga Thana yang sama seperti adiknya, membawa penghargaan setelah memenangkan turnamen.

Kini akhirnya mereka semua berkumpul di meja makan. Memakan hidangan yang dimasak khusus oleh member tertua, Lion dan Krist. Semua menyantap hidangan dengan lahap dengan sesekali mengobrol ringan.

"Kak. Besok New mau ajak Claire pacaran."

Celetuk New, membuat sebagian besar yang lebih tua tersedak. Bahkan Thana pun juga tersedak, namun dengan pandainya Thana menahannya hingga netranya berkaca-kaca.

"Kalian kenapa? Kenapa tersedak berjamaah?"

New menatap semua orang di meja makan bingung. Sedang yang lain dengan serentak meneguk air minum untuk meredakan tenggorokan mereka yang perih.

"Yah. Kecuali Thana."

Thana yang mendengar itu hanya masa bodoh dan melanjutkan makannya. Membuat Jump mendengus kesal lantaran tidak dihiraukan oleh teman seumurannya itu.

"Kenapa tiba-tiba?"

Lion bertanya setelah menghabiskan makannya dan menatap New yang tengah menyantap es krim buatannya.

New mengangkat kepalanya dan menatap Lion dengan alis terangkat, heran dengan pertanyaan yang lebih tua.

"Tiba-tiba bagaimana kak? New sudah mengenalnya selama satu bulan."

Krist menghela nafas dan menggeleng tidak habis pikir dengan New. 

"Baru satu bulan New. Kau belum mengenalnya dengan baik."

New mendengus kesal karena perkataan Krist dan menghentikan acara memakan es krim miliknya. Menatap kesal yang tua seraya melipat tangan di depan dada dan bersandar di sandaran kursi.

"Tapi New serius dengannya kak. Dari pada setiap akhir pekan Claire selalu meminta New untuk ke hotel, kan lebih baik New ajak pacaran."

New berkata santai, namun yang mendengarnya luar biasa terkejut. Dimana, Lion yang menjatuhkan piring ke lantai karena dia yang telah usai makan dan berniat untuk mencucinya. Krist yang menjatuhkan sendok serta pisau. Phan yang menyemburkan airnya, dan untung saja tidak terkena siapapun. Jump yang tersedak tulang ayam seraya menepuk dadanya, dan untungnya tulang ayam itu tidak begitu besar. Terakhir Thana yang menggebrak meja dan beranjak, kemudian meninggalkan meja makan dengan kursi yang terjatuh akibat dorongannya.

New yang melihat seluruh dari reaksi tersebut melotot dan membuka lebar mulutnya. Terkejut akan reaksi mereka.

"NEW! KAU DIAJAK KE HOTEL?"

Teriak mereka bersamaan kecuali Thana setelah hening hampir satu menit lamanya. Dan New yang mendengar teriakan itu terlonjak dan semakin membulatkan matanya 

"Astaga! Kenapa kakak semua berteriak. Aduh. Telinga New sakit."

Keluh New dan mengorek telinganya, berharap dengungannya akan sedikit berkurang.

"New. Astaga. Dia mengajakmu ke hotel?"

Sekali lagi Lion bertanya, menegaskan omongan New. Berharap pendengarannya salah, namun itu tidak mungkin saat mereka semua mendengarnya juga New yang mengklarifikasi dengan menganggukkan kepalanya berulang kali.

"Memangnya kenapa sih? Hanya ke hotel. Bukankah itu ajakan kencan?"

Mereka semua melotot saat mendengar perkataan enteng New. Kencan?

"New. Ajakan hotel tidak selamanya kencan."

Phan berkata gemas karena jawaban yang New berikan.

"Lalu apa lagi?"

Mereka semua menghela nafas kesal saat New bertanya polos. Sedangkan Phan yang ingin menjelaskan terhenti karena Thana yang kembali ke meja makan seraya membanting ponselnya. Menampilkan profil gadis yang selama ini New suka.

Melihat itu, New yang paling dekat dengan ponsel Thana meraihnya dan melihat baik-baik isi dari profil tersebut. Setelahnya menatap tajam Thana, kali pertamanya.

"Apa maksud kak Krath?"

New bertanya dingin, menyebabkan yang lainnya syok minus Thana yang masih memasang wajah tenangnya. Mereka semua syok karena New belum pernah menunjukkan sikapnya yang seperti itu selama mereka mengenal sosok pemuda yang paling muda itu.

"Bukankah disana sudah jelas?"

Thana menjawab masih dengan tenang dan menatap datar adiknya yang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Cukup kakak tidak suka New lagi. Tapi, apa-apaan ini? Kakak membuat rekayasa orang yang New suka?"

New menatap Thana merendahkan, membuat Thana geram dan meraih kerah baju New. Melihat itu teman yang lain melerainya dengan cepat, tidak ingin hal yang lebih buruk terjadi.

"Kau fikir itu rekayasa?!"

Thana berteriak karena tidak terima dengan tuduhan dan tatapan New. Emosinya sudah tidak dapat dikontrol lagi.

"Terserah kakak!"

New balas berteriak dan meninggalkan meja makan menuju arah pintu utama. Melihat itu Thana semakin geram.

"Mau kemana kau?"

"Ini sudah malam!"

Karena tidak mendapat jawaban Thana kembali berteriak murka.

"Bukan urusanmu!"

New balas berteriak kemudian meraih gagang pintu utama, membukanya dan menutupnya dengan bantingan yang cukup keras. Membuat Thana semakin murka dan ingin menyusul New, namun tidak bisa karena badannya ditahan oleh Lion dan Jump.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status