แชร์

Naura dijauhkan Dari Aryan

ผู้เขียน: Sriayu23
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2022-09-17 15:21:58

POV Evania

"Astagfirulloh, Uwa, istigfar," ucapku langsung memeluk Uwa.

Saat aku melihat ke luar, ternyata bukan ada maling. Namun, sudah terjadi perkelahian antara Uwa dan Mas Aryan. 

Wajah Uwa terpancar amarah yang sangat besar. Sedangkan Naura terlihat histeris . Melihat pangerannya babak belur. Pasti Ayu sudah mengirim foto itu, hahaha. Maafkan aku Mas, tidak bermaksud melukaimu. Aku juga tidak menyangka Uwa akan semarah ini. Padahal, bukan foto  sedang bermain ranjang yang dikirim. Apalagi kalo Uwa tahu vidio-vidio panas mereka. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.  

"Jangan halangi Uwa, Eva. Biar mereka kapok."

"Sudah Uwa, sudah. Kekerasan tidak menyelesaikan masalah. Jika Mas Aryan sampai mati, Uwa yang akan masuk penjara. Dan anakku akan menjadi yatim. Tolong Uwa, kendalikan emosinya."

Tubuh Uwa mulai tenang. Perlahan, amarah bisa dikendalikan. Sebenarnya aku senang jika Mas Aryan mendapat pelajaran atas perbuatannya. Bahkan, ini belum setimpal. Namun, aku tidak mau membalasnya dengan kekerasan seperti ini. Cukup menyadarkannya melalui cara halus. Membuat dirinya terpuruk adalah jalan membukakan hatinya. Karena manusia hanya bisa sadar saat dia sudah tidak memiliki apa-apa.

"Semua pasti karena Mbak Eva, dia yang sudah memfitnah Naura, Pak. Pasti dia yang mengirimkan foto itu."

Ya ampun, anak bau kencur ini malah main playing victim. Dia yang berbuat, malah memutar balikan fakta. Sabar, Eva, untuk saat ini aku harus bersikap tenang. Belum waktunya mmebongkar perselingkuhan mereka. Tunggu sampai harta Aryan berhasil aku kuras.

"Astagfirulloh, foto apa yang kamu maksud Naura, Mbak dari tadi tidur. Uwa marah saja, aku tidak tahu penyebabnya. Tiba-tiba ribut-ribu gini," ucapku dengan ekspresi bingung.

Aku tidak tahu foto mana yang Ayu kirim. Jadi, aku tidak bohong 'kan? semua Ayu yang merancang. Aku cukup duduk manis dan menyiapkan naskah untuk menjadi istri yang pura-pura polos.

"Cukup Naura, kamu tidak tahu malu sekali. Sudah berbuat hal berlebihan bersama Aryan, malah menyalahkan, Evania," pembelaan Mas Aji.

"Sudah, lebih baik kita masuk. Saya harus bikin perhitungan sama si Aryan." Dengan emosi Uwa berlalu menuju ruang tengah, disusul Mas Aji. Sedangkan Mas Aryan masih mematung sambil menunduk.

"Dasar perempuan tidak tahu diuntung." Tangan Naura hampir menamparku. Dengan sigap aku cengkran pergelangan tangannya dengan erat.

"Jangan sentuh aku, atau kamu tahu akibatnya?" bisiku dengan lembut di telinganya.

"Aw, lepaskan." Aku hempaskan tangannya dengan kasar.

"Sudah Naura, ayok kita masuk. Percuma bicara dengan perempuan tidak waras sepertinya." Mas Aryan menggandeng Naura dan mengajaknya masuk.

Hatiku terasa perih melihatnya. Sekuat apapun perempuan, jika menyaksikan suaminya dengan perempuan lain, pasti rasanya sakit. Namun, aku tidak mau meratapinya. 

"Naura, Aryan, coba jelaskan kepada saya, kenapa kalian bisa berduaan di apartemen."

"Uwa, A-aryan hanya main saja di sana. Tidak ada maksud apa-apa." 

"Jangan bohong!"

"Benar Pak, Mas Aryan mencium keningku hanya karena dia menganggap ku seperti adiknya."

Wah, pintar sekali mereka mengelak. Gatal rasanya ingin membongkar kebusukan mereka. Namun, aku tidak boleh gegabah. Jika menyerah sekarang, anakku hanya akan mendapatkan harta sedikit. Sisanya akan jatuh kepada Aryan. Dengan uang, dia bisa meyakinkan Uwa untuk menjadi suami Naura dan mereka akan hidup bahagia. Oh, tidak. Mereka akan merasa diatas awan kalo begitu.

"Sudahlah, Wa. Jangan mudah terprovokasi oleh orang lain. Lagian, kita tidak tahu yang mengirim foto itu. Bisa saja orang yang tidak suka dengan Mas Aryan. Jadi dia membuat alibi untuk menghancurkan rumah tanggaku dan memecah belah keluarga kita."

"Benar kata Evania, Uwa. Aku tidak mungkin macam-macam, apalagi Evania sedang mengandung anakku."

Mendengar perkataan Aryan, rasanya ingin menyiram dia dengan air es. Agar dia sadar. Hanya menganggap anak dalam kandunganku ketika terjepit saja. Aryan, kamu memang keterlaluan.

"Tuh, Uwa dengar sendiri 'kan. Mas Aryan sangat mencintaiku. Dia tidak akan selingkuh, apalagi dengan sepupunya sendiri. Naura begitu cantik dan berpendidikan, mana mungkin melakukan hal tercela dengan cara merebut suami sepupu iparnay sendiri. Betulkan Naura?" pertanyaan sindiran terlontar juga dimulutku. Sekuat tenaga aku menahan kesal dan sakit hati.

"I-iya, Mbak Eva." Wajah sombong Naura berubah sangat memperihatinkan. Wajahnya pucat bagai mayat hidup.

"Tapi Evania, perbuatan mereka tidak pantas. Aryan sudah punya istri dan Naura sudah baligh. Seharusnya mereka bisa tahu batasan. Aji saja sebagai kakaknya tidak pernah memperlakukan Naura semesra itu. Apalagi hanya berduaan di apartemen."

"Eva, paham Uwa, tapi kita tidak punya bukti mereka berzina bukan? Jadi, untuk saat ini, lebih baik kita memaafkan mereka." Uwa hanya terdiam dengan ekspresi bingung.

"Baiklah, tapi Uwa akan memantau terus Aryan dan Naura. Kamu juga Eva, jika suamimu berbuat hal yang mencurigakan, laporkan saja pada Uwa. Sebelum Naura libur semester, Imay akan menginap di sana, dan saat liburan dia harus pulang ke Bogor."

"Tapi Pak, nNa-"

"Diam!" bentak Uwa. Naura dan Aryan hanya menunduk.

"Keputusan uwa sangat tepat. Untuk menghindari fitnah, mereka harus dijauhkan."

"Eva, maaf sudah melakukan keributan. Uwa pamit dulu. Hari ini juga Imay akan berangkat dari Bogor ke Jakarta. Biar Naura diawasi dia."

Hatiku rasanya berbunga-bungan mendengar usulan dari Uwa. Jika Naura dan Mas Aryan berjauhan, akan mudah bagiku menguasai Mas aryan agar rencana selanjutnya bisa dilakukan.

"Tidak apa-apa Uwa. Eva yakin, setiap keputusan Uwa adalah yang terbaik." Seulas senyum mengembang di wajahku. Naura metapaku penuh kebencian. Sedangkan, Mas Aryan hanya terdiam penuh kepasrahan.

Uwa, Mas Aji dan Naura pamit pergi. Sepertinya, posisi Naura semakin terjepit. Dia tidak bisa bertemu Aryan apalagi memadu kasih. Semoga saja mereka sadar dan tidak melakukan perzinaan lagi. Karena hal itu sangat di benci sang pencipta.

"Biar Eva obatin luka Mas." Aku bawa kapas dan betadin.

Aku memang membenci Mas Aryan, tetapi hati nuraniku masih berfungsi. Rasa kemanusiaan membuatku tidak tega melihat darah yang terus mengalir dari bagian hidung dan bibirnya. 

"Eva, aku tidak tahu lagi harus berkata apa." Mas Aryan menatapku dengan sendu.

 Jika dia tidak menghianati, mungkin aku sudah memeluk tubuh kekarnya. Mencoba menangkan gundah yang dia rasa. Namun, maaf, jarak diantara kami sudah tersekat tembok yang sangat kokoh.

"Cukup diam," jawabku dengan datar sambil terus membersihkan lukanya.

"Pikiranku tidak karuan Eva. Baru kali ini, Uwa marah kepadaku. Apa aku seburuk itu?" Tanganku langsung berhenti mengobati, saat mendengar ucapannya. Sambil menghembuskan napas kasar.

"Menurutmu?" tanyaku sambil menautkan alis.

"Aku tidak tahu, Eva. Aku hanya ingin kita berdamai agar hidupku kembali normal."  Aku menatap Mas Aryan dengan tatapan tajam. 

Dia pikir hatiku seperti sendal jepit yang mudah dibuang lalu dibeli kembali? Mas Aryan, sebegitu tidak berartinya aku dalam hidupmu. Sungguh, sakitnya sampai ulu hati.

"Obati lukamu sendiri. Aku muak mendengar omong kosongmu, Mas." Aku beranjak meninggalkannya.

"Evania, apakah kamu sudah tidak mencintaiku?"Aku langsung menoleh dan menatapnya dengan tajam.

"Cinta itu hanya sebuah rasa, Mas. Akan hilang oleh masa. Terkikis penghianatan dan kekecewaan yang tidak akan ada obatnya. Meskipun kamu mencari penawar sampai ujung dunia, cinta tulus tidak akan hadir lagi," ucapku penuh penekanan.

Mas Aryan hanya membisu bagai patung Pancoran. Apa kamu menyesal, Mas? Atau takut kesepian karena kamu akan dijauhkan dari Naura?

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
ความคิดเห็น (3)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
tetap SEMANGAT Mbak Eva orang terzolimi di SAYANG ALLAH
goodnovel comment avatar
Isabella
semangat Eva
goodnovel comment avatar
Rizky Maulana Rizky
suka sekali ......
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • SADAP WHATSAPP SUAMIKU   Tamat

    Pov EvaniaSatu bulan berlalu.Rasa syukur tak pernah lepas aku ucapkan. Sampai saat ini, rencana pernikahan aku dan Mas Irsyad dimudahkan.Awalnya, Ayu menolak untuk memberi sertifikat tanah asrama. Namun, negosiasi yang dilakukan Mas Aji dan temannya yang juga seorang pengacara, membuat Bapak Ayu membujuk putrinya untuk mengalah. Mas aji mengatakan, akan memperkarakannya secara hukum, jika Ayu tidak mau memberi sertifikat tersebut. Padahal, pihak Mas Irsyad sudah siap membayarkan hutangnya, maka perbuatannya akan dilaporkan sebagai aksi pengancaman.Kabar baiknya, sertifikat itu masih atas nama Mas Irsyad. Jadi, jalan untuk merebut surat berharga tersebut, makin mudah."Assalamualaikum.""Wa ...." Aku sangat kaget, ketika Mas Aryan tiba-tiba muncul. Dia datang bersama Naura, Uwa dan Mas Aji. Uwa dan Mas Aji, memang sengaja aku undang untuk datang kembali ke sini. Menghadiri akad nikahku."Evania, maafkan aku. Tolong, izinkan aku bertemu anak kita," ucap Mas Aryan dengan raut penye

  • SADAP WHATSAPP SUAMIKU   Naura dan Aryan Taubat

    POV Aryan"Naura," ucapku dengan lesu."Mas, bagaimana, kamu dapat kerjaan gak?" tanya Naura dengan binar penuh harap.Aku tak sanggup menjawab pertanyaannya. Segera aku ambil air putih dan duduk di sampingnya. Mungkin, segelas air bisa membasahkan tenggorokanku yang kering karena menelan pil pahit kehidupan."Mas, jawab. Jangan diem aja kaya patung!" teriak Naura kesal."Be-belum.""Apa, maksud kamu, belum dapat juga kerjaannya?" Aku hanya bisa menggaguk sambil tertunduk."Mas ... bagaimana ini, uang kita sudah sangat krisis. Bulan ini juga belum bayar sewa kontrakan."Tetesan air mata turun dari pipi Naura. Hatiku ikut teriris menyaksikannya. Mau bagaimana lagi, semua sahabat sudah aku datangi untuk minta bantuan, tapi tidak ada yang sudi menolongku. Mereka selalu beralibi, bahwa tak ada lowongan."Maafkan aku, Naura.""Aku tak butuh kata maaf, Mas. Kamu harus cari kerjaan. Aku tidak mau tahu. Jadi kuli bangunan saja, pasti ada lowongan.""Aku sudah mencari kerjaan apapun, tak ada y

  • SADAP WHATSAPP SUAMIKU   Nasib Aryan dan Naura

    Pov NauraHampir enam bulan setelah kepulanganku dari Jawa, hidup terasa sangat pahit. Apa benar, ini yang dinamakan karma?Mas Aryan tidak kunjung mendapatkan pekerjaan akibat vidio viral kami. Selama enam bulan ini, kami harus berhemat dengan sisa uang PHK yang tinggal sedikit. Hanya ada lima belas juta untuk menunjang kebutuhan kami berdua. Untuk membayar kontrakan, listrik dan membeli makanan setiap harinya. Satu bulan terakhir, kami harus ekstra berhemat karena uang PHK hanya tersisa beberapa ratus ribu saja. Terpaksa, ponsel Mas Aryan harus dijual untuk menutupi biaya makan."Mas, cari kerja dong. Tidur mulu, lihat perutku, semakin hari makin membesar. Boro-boro untuk memenuhi anak kita, memberi nafkah kepadaku saja sangat tidak layak," umpatku dengan nada kesal."Bukan aku nggak mau kerja, Naura. Tapi, tak ada perusahan yang mau memberi jabatan yang sesuai dengan pendidikanku. Aku bingung harus cari kerja dimana.""Halah, jangan banyak alasan, Mas. Mau kerja apa saja, kamu am

  • SADAP WHATSAPP SUAMIKU   Awal Kebahagian Evania

    "Ternyata benar, Mas Irsyad ada di sini," seruku ketika melihat sosok pria tampan yang aku cintai sedang termenung di sebuah gubuk.Gubuk ini terletak di tengah, antara pesawahan yang sangat luas. Sejauh mata memandang yang terlihat hanya warna kehijauan. Tumbuhan padi yang baru terlihat daunnya, menambah kesyahduan hati yang menikmatinya. Tempat ini cukup jauh dari perkampungan. Pegunungan dan pepohonan adalah batas ujung mata menatap.Setiap musim menanam dan memanen padi, para warga berbondong- bondong ke sawah. Mereka mengelola sawah dengan cara yang maih tradisional. Pada masa itulah, anak-anak kecil suka bermain di sini sambil mengamati orang tuanya yang sedang bekerja."Evania …."Wajah Mas Irsyad kebingungan menyadari kehadiranku. Matanya terlihat bengkak. Apa dia sudah menangis? rambutnya juga berantakan tak karuan."Mas Irsyad tidak pernah berubah, yah?" tanyaku dengan senyuman sambil duduk di sampingnya. Sebuah ranjang sederhana menghiasa gubuk ini."Maksud kamu apa, Evania

  • SADAP WHATSAPP SUAMIKU   Kekacauan yang Hakiki

    #Sadap_Whatsapp_SaumikuPat 28POV Evania"Eva, ikut aku ke dapur sebentar bisa?" tanya Ayu setelah dia dari teras. Aku yang sedang menggendong bayi mungilku, segera menyerahkannya kepada Mbak Devi. "Mbak, punten, tolong gendong Dede dulu.""Baik Eva, jangan sungkan. Mbak senang menggendong bayi lucumu," sambut Mbak Devi dengan senyum lebar.Mbak Devi memang menyukai anak kecil. Aku sangat bahagia, keluarga dari pihak Mas Aryan sangat baik. Meskipun ayah bayiku tidak ada kabar. Sudah berusaha menghubungi nomer Mas Aryan maupun Naura, tapi tidak aktif.Sedih rasanya, saat pertama kali lahir, bukan bapaknya yang mengumandangkan adzan. Haru biru begitu kentara ketika Mas Irsyad menemaniku dan mengumandangkan azan untuk anakku. Ada kebahagiaan yang diam-diam terpatri dalam hati. "Ada apa, Yu?""Evania, kamu menganggapku sahabatmu, bukan?""Tentu," jawabku dengan tawa renyah. Pertanyaan Ayu terdengar sangat aneh."Selama ini aku sudah menolongmu agar terbebas dari cengkraman Aryan. Semu

  • SADAP WHATSAPP SUAMIKU   Rencana Jahat

    "Silahkan, diminum Uwa, Mbak dan Mas Aji." Ayu membawa beberapa gelas minuman.Wajahnya terlihat sumringah. Semua mata menatap dengan ramah. Berbeda denganku, rasa kesal mengguncang jiwa. Isi kepala terus bermunculan banyak pertanyaan. Apa lagi rencana jahat ayu?Senja menjelang, aku dan Umi memutuskan untuk pamit dulu ke rumah. Ada jadwal mengajar anak-anak di asrama."Evania, aku pamit dulu yah, jaga dirimu di sini. Jangan mudah percaya kepada siapapun," ucapku lirih saat berdampingan dengan Evania.Evania mengernyitkan alis mencerna perkataanku. Netranya seakan meminta penjelasan."Mas Irsyad, nanti ke sini lagi?" tanya Ayu."Iya.""Bagus, nanti kita bahas rancangan gaun pernikahan, dekorasi dan lainnya.""Iya." Aku segera pergi, tak betah basa-basi dengan Ayu. ******Adzan magrib berkumandang. Aku bersama seluruh penghuni asrama melaksanakan solat berjamaah. Setelahnya, dzikir bersama. "Kelas ula, ada jadwal ngajar Mas, yah?""Iya Mas, pelajaran safinatun najah," ucap Ari salah

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status