Share

Jebakan

"Sudah-sudah cepat telepon Kalila. Aku takut Qinara sudah bergerak."

"Ya, Bu!"

Miranti pun akhirnya melakuan panggilan ulang pada Kalila. Qinara tak bisa dibiarkan. Kalau perempuan itu nekad, bisa-bisa mengancam nyawa papanya juga.

"Tapi hati-hatilah bicara. Jangan katakan padanya sekarang, kalau kamu hanyalah ibu tirinya. Itu akan sangat menyakitinya sekarang. Katakan nanti ketika kalian sudah baikan dan suasana hati di antara kalian berdua sudah bagus." Nenek mewanti-wanti menantunya.

Jangan sampai upaya mereka memperingatkan Kalila, bukan menyelamatkannya, malah mengganggu bulan madunya dengan Dareen.

"Baik, Bu. Miranti mengerti." Wanita paruh baya itu menyahut pasrah.

Padahal tadinya ia ingin mengakui kesalahan dan minta maaf pada Kalila. Namun, mertua memintanya bungkam. Menjelaskan segala hal, termasuk hubungan kekerabatan mereka yang tidak terhubung darah.

'Mau bagaimana lagi?'

Karena niat memperbaiki semuanya, Miranti h

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status