Share

13. Target Selanjutnya

Alana mengangkat dagunya dengan mantap menatap Alden. Dia tidak akan membiarkan pesona Alden mempengaruhi keputusannya.

“Aku menghargai tawaranmu, Tuan Alden. Tapi aku telah memilih menjadi detektif. Tidak ada gaji yang bisa mengganti kepuasaan menuntaskan kasus-kasus,” jawab Alana dengan tegas.

Alden tersenyum penuh arti. Ia menganggumi ketegasa Alana. Tanpa berkata apa-apa, ia memundurkan dirinya sedikit.

Alana merasa sedikit lega, dan segera bangkit dari atas kaki Alden. Dia berdiri dengan canggung, dan kejadian barusan masih membuat hatinya berdegup kencang. Ada magnetisme yang sulit diabaikan.

Tok... tok... tok

Suara ketukan pintu membuat keduanya tersadar dan saling pandang. Alden beranjak dari duduknya, dan pergi membuka pintu.

Makanan yang dipesannya baru tiba. Ia pun mengajak Alana untuk sarapan bersama.

“Ini baru namanya makanan,” ucap Alden kembali menyindir Alana.

Al
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status