Share

BAB 22

Abigail terdiam sesaat, mengamati ekspresi Dom yang nampak sendu. Mengingatkannya pada Arsen, sahabatnya yang sekarang pasti berusaha menjaga adiknya, seperti yang selama bertahun-tahun ini dia lakukan. Abigail hanya bisa berdoa, lelaki itu tidak bodoh dengan terus-menerus menutupi perasaannya.

"Apa dia tidak memiliki sedikit saja kebaikan hati?"

"Tidak mudah menjadi seseorang dengan kedudukan sepertinya, Abi. Dengan latar belakangnya, sejarah keluarganya, musuh-musuh yang berharap bisa menjatuhkannya dan semua yang telah dia alami, sejak dulu dia sudah belajar mengeraskan hati. Kalau mau aman, ikuti saja apa yang dikatakanya."

"Aku tidak mau membayangkan kehidupan apa yang dimilikinya. Berdekatan dengannya saja membuatku takut. Seandainya saja kami tidak bertemu dan aku tidak bodoh memungut kalung salibnya, mungkin aku tidak ada di sini."

Meski masih samar bagi Abi, mungkin saja dia malah berakhir di tempat mengerikan lainnya. Tapi dia jelas tidak mau berada di tempat yang dia t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status