Share

BAB 190

Perlahan matanya terbuka, retinanya mencoba menyesuaikan dengan sekitar hingga perlahan semua panca indranya mulai berfungsi kembali. Dadanya terasa panas dan di perutnya terasa sakit. Lucca mengerjapkan mata dan menyadari jika dia sedang berada di sebuah ruangan.

"Thanks God."

Bisikan lembut itu membelai indra pendengarnya. Suara seseorang yang akan dia respon dan dengar di manapun dia berada. Nada suaranya terdengar sarat dengan kekhawatiran dan juga kelegaan. Sentuhan tangannya membuat Lucca perlahan mencari keberadaan istrinya yang berada tepat di sampingnya. Menatap dengan lembut meski nampak merah akibat dari menangis.

"Kau membuatku hampir jantungan," ocehnya, mengelus permukaan telapak tangannya dengan tangannya sendiri. "Aku sampai tidak bisa melakukan apapun dengan benar."

Lucca tersenyum, untuk satu-satunya wanita yang bisa melihat senyumannya di dunia ini.

"Aku berhasil membunuhnya."

Kenyataan bahwa dia sendiri yang sudah membunuh Ravel membuat Lucca sangat puas. Lela
irma_nur_kumala

Halo gais, akhirnya cerita ini tamat juga. Terima kasih banyak yang sudah membaca sampai akhir. Mohon berikan rating dan komennya untuk cerita ini ya. Terima kasih banyak semuanya.

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Rajo Mudo
THOR CERITANYA BAGUS BANGET SUMPAHHHHHH..... TAPI TOLOBG TAMBAH SEQUEL LAGI DONG, BUAT FLASHBACK GIMANA LUCCA MEMBUNUH RAVEL. DAN GIMANA KISAH SERAFINE SELANJUTNYA
goodnovel comment avatar
Bunda Widi
kok ceritanya belum tuntas Thor, siapa adik tiri lucca ... padahal ceritanya bagus... di tunggu extra part nya Thor .... semangat ....
goodnovel comment avatar
Theresia Debbie
apa serafin sebetulnya adik lucca? kok gak dijelasin, jd nggantung ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status