Home / Romansa / SATU MALAM BERSAMA MILIARDER / 2 - Bagaimana Jika Kamu Hamil

Share

2 - Bagaimana Jika Kamu Hamil

Author: Tania ratna
last update Last Updated: 2021-12-15 22:11:32

Mata Sarah terbuka pelan ketika sinar matahari masuk ke sela-sela tirai di jendela ruangan itu.

Ia melihat ke sekelilingnya. Kamar berdesain sangat mewah itu memiliki pelapis dinding yang bernuansa merah, dengan Sofa mewah seperti di kamar tidur Sultan dan Raja-raja.

Ruangan itu tampak asing baginya. Ia berusaha menumbuhkan ingatannya sedikit demi sedikit, namun ruangan ini tidak tampak familiar sama sekali.

"Oh My God! Aku ada di mana?" mata Sarah mengerjap berkali-kali berusaha mengenali tempat ia terbangun.

Pikirannya langsung tersadar ketika seseorang mencoba mengapai lengannya. Dan ketika ia berhasil, tangan kuat itu semakin mengetatkan pelukannya. Sarah menoleh terkejut melihat pria yang tidur di sebelahnya.

Tubuh polos laki-laki itu hanya ditutupi oleh sebagian selimut dan tangan kekarnya itu.

"Argh..." Sarah menutup mulutnya dengan satu tangannya yang terbebas. Berusaha mengunci rapat-rapat suaranya.

Untung saja pekikan terkejutnya melihat milik laki-laki itu teracung bebas di pagi hari, tidak membuat laki-laki itu bangun dari mimpi indahnya.

Dengan menahan geraknya agar tidak mengenai pria itu, Sarah bergerak perlahan.

Shit! Apa yang terjadi semalam? Siapa dia? pikiran-pikiran Sarah terus mengutuk dirinya yang terlalu mabuk untuk mengingat detail tadi malam. Bagaimana ia bisa berakhir tidur bersama laki-laki di ruangan ini.

"Apa dia seseorang yang kukenal?" pikirannya terus menduga.

Merasakan pergerakan seseorang di ranjangnya, mata laki-laki itu terbuka. Mata coklatnya mengerjap berkali-kali, berusaha memastikan ia sedang terjaga.

Sesaat Sarah sempat terpaku ketika mereka bertatapan. Wajahnya sangat tampan. Rahangnya kokoh seperti laki-laki Eropa. Dan kedua mata indah itu, seperti membiusnya untuk tidak beranjak.

Kekagumannya meluntur ketika Sarah menyadari tubuhnya masih polos dan belum tertutup satu sehelai benang pun.

"Aaarrgghh jangan melihat!" Sarah mendorong laki-laki itu keluar dari ranjang dengan kedua kakinya. Sarah segera menyelimuti tubuh polosnya dengan selimut.

"Ouch..." laki-laki itu mengelus-elus kepalanya yang terantuk lantai dingin di bawah.

"Apa kau sudah gila?" Dengan sigap ia berdiri, menatap nyalang ke arah Sarah. Kilat kemarahan terlihat di sana.

"Tidak, saya tidak gila. Siapa Kamu?" Sarah mengalihkan pandangannya ketika sadar laki-laki itu juga sama sepertinya. Polos tanpa busana.

"Tutup, tutupi dulu dirimu dengan sesuatu!" Sarah berteriak-teriak panik, menunjuk-nunjuk ke arah miliknya yang berdiri tegak di pagi hari.

Kemudian Sarah melempar celana yang berada di pinggir ranjang itu tanpa melihat ke arah tubuh laki-laki itu

Laki-laki jantan itu melihat tubuh bagian bawahnya yang polos.

Rupanya wanita satu ini mau bermain sebagai gadis polos yang baik-baik ya. Okey kalau begitu sebaiknya aku menuruti permainan dia. pikir laki-laki itu cepat.

Ia dengan sigap mengenakan celana yang dilempar Sarah dan kembali mengajukan pertanyaannya tadi.

"Siapa namamu?"

"Sebelum aku menjawab, aku mau tahu bagaimana aku bisa ada di kamar ini berdua denganmu."

Dengan sangat menyebalkan laki-laki itu tertawa geli. "Menurutmu? Apa kurang jelas keadaan kita ini. Laki-laki dan perempuan dalam satu ranjang dan tidak berpakaian. Apa kita sedang bermain truth or dare?"

"Tapi aku tidak ingat apa yang terjadi tadi malam. Bisa jadi itu semua tidak terjadi dan Kamu hanya berbohong saja padaku."

"Itu semua? Oh maksudmu kita bercinta habis-habisan tadi malam itu cuma kebohongan yang aku buat. Aku kecewa jika pelayanan yang kuberikan tidak membuatmu ingat akan jeritan-jeritan kepuasanmu tadi malam Nona."

Wajah Sarah memerah menahan malu. Mengapa laki-laki ini bisa sangat vulgar menceritakan apa yang terjadi pada mereka tadi malam. Seolah ia tidak memiliki malu sedikit pun.

"Aku harus cepat-cepat pergi, sebelum semuanya bertambah rumit! Ini semua hanyalah sebuah kesalahan, mungkin juga kebohongan yang ia ciptakan saja." pikir Sarah dalam hati. 

Sarah segera beranjak dari kasur dan mulai memunguti dress-nya di lantai.

"Sekarang giliranmu, siapa namamu dan mengapa Kamu merayuku tadi malam."

Merayu? Apa laki-laki ini sudah gila. Mana mungkin aku, Sarah, aktris papan atas harus merayu untuk tidur dengan laki-laki vulgar seperti itu. Apa dia sudah gila, aku juga sudah punya pacar. Barra. Oh My God Barra! Bagaimana jika Barra tahu kejadian ini. Dan Wartawan? Bagaimana jika mereka tahu skandal ini! Ingin mati saja aku rasanya Tuhan. otak Sarah terus berputar dengan andai-andainya. Ia merasa pusing. Seperti puluhan kunang-kunang berputar di kepalanya.

"Aku harus membungkam mulut laki-laki brengsek ini!" akhirnya Sarah memutuskan untuk membujuk laki-laki itu untuk menutup mulutnya agar tidak menceritakan kejadian tadi malam pada siapapun. Jika perlu aku akan membayarnya.

"Okey dengar ya bagaimana jika kita anggap semua ini tidak terjadi. Aku punya kehidupan dan aku yakin kau juga punya kehidupan. Kita lupakan saja, anggap saja kita tidak pernah bertemu."

Sarah berkacak pinggang. "Jika perlu aku akan membayarmu dengan sangat mahal." lanjut Sarah lagi.

Ketika menyinggung bayaran laki-laki itu tersenyum geli. Uang yang banyak? Apa perempuan ini bercanda. Apa dia tidak tahu dengan siapa dia berbicara.

Laki-laki itu mengangkat kedua tangannya dan ikut juga menaruh keduanya di atas pinggang.

"Lalu bagaimana jika Kamu hamil? Sepertinya aku tidak mengingat menggunakan pengaman tadi malam.  Dan apa Kamu minum pil? seingatku Kamu masih tersegel rapat sekali tadi malam. Akulah laki-laki pertama yang tidur denganmu."

Tubuh Sarah melemas, mendengar ucapan seintim itu keluar dari mulut kasar laki-laki itu. Ya ia memang selalu menjaga dirinya dengan baik. Sampai tadi malam. Bahkan Barra pun tidak pernah ia izinkan untuk menyentuh dirinya. Ia selalu menganggap itu adalah hal yang sangat berharga dan akan ia persembahkan untuk suaminya kelak. Entah bagaimana hanya gara-gara laki-laki di depannya semua itu musnah. Harga dirinya hancur. Hatinya terluka.

Sarah berdiri di tengah ruangan, gemetar. Dengan air mata yang sulit untuk ditahannya keluar. Emosinya tersulut, sekarang ia merasa sangat geram sekali.

Melihat Sarah yang terpaku, diam. Tidak menjawab. Dari seberang sana dengan suaranya yang lantang, sekali lagi ia bertanya.

"Sepertinya Kamu tidak melakukan proteksi kehamilan. Lalu bagaimana jika Kau hamil?"[]

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
pasti di jebak mereka
goodnovel comment avatar
Hafidz Nursalam04
jsjsjsjsksososo
goodnovel comment avatar
Thaty Alona
cerita nya bagus aku suka bangettt......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   202 - Season 2 - Akuilah Becca

    Leo meraup tubuh Becca dan membawanya ke kamar mandi. Menurunkannya di bawah shower. Leo menyalakan air di shower itu dengan kecepatan yang pelan. Membuat air menimpa tubuh mereka yang panas."Akuilah Becca kamu masih mencintaiku, kalau tidak bagaimana kamu bisa mengerang begitu keras saat ku setubuhi tadi!""Tidak, aku tidak mencintaimu! Aku membencimu!"Melihat pemandangan tubuh Becca yang basah dan molek dan penolakannya yang munafik membuat hasrat Leo meledak.Dengan bernafsunya, Leo melumat bibir wanita itu, Becca menggigit bibir Leo sehingga pria itu menghukumnya dengan menarik putingnya keras dan saat Becca mengaduh, lidahnya membelit dengan bergairah memberikan kenikmatan luar biasa bagi mereka berdua.Leo mendesak kasar tubuh Becca hingga menempel ke tembok marmer dingin tempat mandi shower itu. Sehingga kedua bokong Becca menempel, menekan marmer yang terasa dingin di kulitnya itu."Aku akan membuktikan kalau kamu masih mencintaiku Becca! Aku akan m

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   201 - Season 2 - Bisa Menunggu

    Becca sangat cantik sekali, Leo mengakui itu. Ia seorang laki-laki normal. Apalagi ketika ia melihat puncak payudara Becca yang lebih menonjol dari yang diingat Leo. Mungkin karena ia menyusui putranya sehingga kedua putingnya terlihat lebih menggairahkan.Apalagi bagian intim Becca yang sangat dirindukan Leo untuk dimasukinya, membuat Leo meneguk ludahnya berkali-kali.Kejantanan Leo berdenyut-denyut. Miliknya telah menegang maksimal ketika membayangkan membenamkan dirinya jauh-jauh ke dalam tubuh Becca.Leo meruntuki dirinya sendiri karena merasa terangsang hanya karena melihat tubuh Becca yang telanjang."Please Leo...." desah Becca memohon, entah apa yang ia minta.Erangan pelan keluar dari mulut Becca ketika Leo melumat bibirnya. Lidahnya sangat menuntut Becca untuk membalas ciumannya. Mereka berciuman dengan tergesa membuat nafas Becca tersengal-sengal."I want you to ride me !" Leo mengangkat Rebecca ke atas pangkuannya.

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   200 - Season 2 - Jangan Bohongi Aku

    Leo memecah jalanan Ibukota yang ramai dengan mobil sport nya. Informasi terbaru tentang Rebecca membuat ia melupakan sejenak gairahnya yang membludak. Ini teramat penting sehingga Leo menambah kecepatan mobilnya seperti pembalap yang sedang mengikuti lomba."Lacak di mana Rebecca sekarang berada dan tahan sampai saya datang!" Leo memberi perintah melalui pengeras suara teleponnya di mobil oada orang kepercayaannya.Konsentrasinya kembali terpusat pada jalanan di depannya. Ia tidak sabar untuk menemui wanita itu. Hanya dalam lima belas menit ia telah sampai di parkir VIP tempat Rebecca telah ditahan oleh orang kepercayaannya.Leo turun dari mobil dan menghampiri Rebecca yang tampak ketakutan dihadang orang tidak dikenal. Ternyata ia dipancing oleh orang kepercayaan Leo dengan iming-iming informasi terbaru tentang kedua orangtuanya yang masih ia cari sampai sekarang. Ia ditahan di sebuah mobil di parkiran VIP ini sambil menunggu Leo datang menjemputnya."Ikut aku!" Leo menarik tangan

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   199 - Season 2 - Putra Miliknya

    Leo menemani Abigail berbelanja hampir ke seluruh store di mall itu. Mulai berbelanja tas, sepatu, pakaian dan juga aksesoris branded.Selama berbelanja, tubuh Leo bebas untuk digelayuti Abigail untuk bersandar, dipeluk dan digandeng."Okey sekarang barang-barang ini akan diantar langsung ke Penthouse mu Abigail! Karena sudah waktunya makan malam maka sebaiknya kita pergi ke sebuah restoran." usul Leo langsung ditanggapi Abigail dengan anggukan dan gandengan tangannya. Mengajak Leo ke sebuah restoran favorit gadis itu tidak jauh dari sana."Aku akan memanggil driver, jadi kita bisa membuka sebotol Champagne!" Leo memanggil pelayan dan segera menyuruhnya membawa dua gelas dan sebotol Champagne untuk mereka berdua.Abigail menyesap Champagne-nya, lalu Leo mengajaknya bertoast dan meminum Champagne itu sampai habis.Ketika ia lihat Abigail tampak sedikit mabuk, Leo mulai mengajukan pertanyaannya."Abi, apa benar Allen sudah menikah sekarang?" tanya Leo serius pada gadis yang mulai tersen

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   198 - Season 2 -Identitas Lain

    Selama lima tahun pria itu terus bersembunyi. Ia tidak bisa mempercayai siapapun sekarang. Tidak seperti lima tahun lalu saat ia mempercayai semua orang kepercayaannya dan juga asistennya yang tidak akan pernah mengkhianatinya. Tapi ternyata ia salah. Sampai ia mengetahui kebenarannya dari asisten yang telah menjadi orang terpercayanya sejak dulu.Kalau ia telah menikahkan putrinya pada orang yang hendak membalas dendam pada keluarganya. Pria itu marah dan menyesal setengah mati ketika putri tersayangnya sudah berada di negara belahan dunia yang lain.Pria itu pun sedang membangun kembali perusahaannya. Ia bekerja dengan diam-diam dengan menggunakan identitas lain dibantu oleh orang kepercayaannya.Di dunia bisnis ia dikenal sebagai pebisnis handal. Dalam jangka satu tahun satu perusahaannya berkembang menjadi 10 lalu dua tahun kemudian menjadi 50 perusahaan dan di tahun ke lima ini perusahaannya sudah bisa disejajarkan dengan perusahaan lamanya yang sudah diambil alih menantunya."Ap

  • SATU MALAM BERSAMA MILIARDER   197 - Season 2 - Cinta Pertama Tak Pernah Padam

    "Rebecca, berhenti kamu! Berhenti!" suara Leo terdengar keras memerintah.Tubuh Rebecca gemetar seketika, ia harus memikirkan jalan keluar untuknya secepatnya. Ia tidak ingin bertatapan dengan Leo sekarang ini."Oh Tuhan apa yang harus aku lakukan!" bisik Rebecca berdoa dalam hatinya sementara ia mendengar langkah Leo terus mendekat di belakangnya.Saat ia mengira Leo sudah ada di belakangnya, Rebecca pun berbalik. Ia memasang wajah dingin dan acuh pada Leo di depannya."Oh Tuhan ini benar kamu Rebecca!" suara Leo begitu bergetar seperti seseorang yang sedang menemukan harta karun terbesarnya.Rebecca diam, memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh Leo selanjutnya."Kemana saja kamu selama ini! Aku terus mencarimu tanpa henti!" Leo maju satu langkah namun secara refleks Rebecca pun mundur satu langkah. Menjauhi mantan suaminya itu."Maaf tapi aku harus pergi sekarang!" Rebecca menghindari tatapan Leo dan bermaksud seger

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status