Share

21. Ketakutan Rian

.

"Mbak, bukan yang itu maksud aku! Aku hanya tak ingin mbak semakin menderita. Sudah cukup penyesalanku karena mbak menderita demi aku, sekarang aku gak mau lagi, Mbak! Aku gak ingin diriku semakin menyesal karena aku melihat mbak kesusahan menjalani peran sebagai singgle parent. Aku ingin mbak menemukan kebahagiaan mbak yang lain,"

"Bayi ini, bayi ini kebahagiaan mbak, Re. Selain kamu, bayi ini yang menjadi penyemangat mbak. Jangan ungkit masa lalu. Jangan pernah ada penyesalan, karena mbak melakukan itu sesuai dengan keinginan mbak, itu murni kemauan mbak sendiri, Re. Tolong jangan tolak kehadiran keponakanmu ini, Re!" perlahan tubuhnya merosot hingga Hilmi terduduk di lantai.

Terdengar suara tangis di balik pintu. Rian merasa serba salah. Ia meraup wajahnya dengan kasar. Ia tak ingin mbaknya terbebani dengan mengurus bayi seorang diri, tapi ia juga tak ingin Hilmi sedih karena pendapatnya itu.

"Mbak menyayanginya, Re, sungguh! Mbak tak ingin kehilangan untuk yang ketiga kali. Suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status