Share

22. Prahara di Pasar

Pada akhirnya ummi Zakia menemani Hilmi berbelanja sampai selesai. Sedangkan Zidan sudah bermuka masam sejak ummi Zakia memutuskan untuk menemani Hilmi belanja dan enggan pulang. Entah kenapa Zidan merasa kurang menyukai Hilmi. Hanya melihat penampilan Hilmi yang tak menggunakan hijab, Zidan merasa keluargany tak pantas berakrab ria dengan Hilmi.

"Eh, Ummi Zakia. Mau belanja apa?" tanya pedagang sayuran yang mengenal ummi Zakia.

"Ini lagi nemenin mbak Hilmi," jawab Ummi Zakia sambil menunjuk Hilmi yang ada di sampingnya.

"Walah, ini Eneng yang sering belanja sayur ke saya, ya? Ini siapanya, Ummi? Apa calonnya mas Zidan?" ternyata ibu itu juga lumayan mengenali Hilmi yang memang kalau belanja sayur selalu kepada ibu tersebut.

"Ya, nggak mungkinlah, Dah. Mana mungkin calon mantunya ummi nggak berhijab gitu. Iya kan, Mi?" sela pedangan lainnya yang berada disebelah Bu Hamidah.

"Bener tuh, Mas Ridwan saja istrinya anak Kiai. Masak iya Mas Zidan calon istrinya kayak gitu!" pedagang sebelah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Andi Andriani
semangat up lagi thor :)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status