Share

BAB 6

Penulis: MissDey
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-03 17:43:13

"Good Morning" Sapa dimas yang sudah sekitaran lima belas menit menunggu Jelo keluar dari apartemennya. Jelo yang sedikit terkejut berusaha mengontrol ekspresi dan hanya menengok sesaat lalu berjalan melewati dimas begitu saja.

Dimas tidak menyerah, pantang baginya untuk mundur sebelum Jelo merespon sapaannya. Kali ini ia bertekad untuk ke sekolah berbarengan dengan Jelo. Mereka berjalan bersama namun sedikit berjarak, dimas tepat berjalan dibelakang Jelo dengan jarak beberapa meter, menuju halte Bus.

Dengan semangat ia memperhatikan apa saja yang dilakukan Jelo sebelum ke sekolah. Dari yang ia lihat, pertama-tama Jelo singgah di toko roti depan apartemen untuk membeli sebungkus roti cokelat dan juga susu rasa banana untuk menjadi teman pengganjal perut pagi ini. Ia kemudian memakan makanannya sampai habis, sembari berjalan memasang headset ditelinganya dan terlihat seakan menikmati alunan musik yang ia dengar.

Sesekali dimas tersenyum melihat tingkah Jelo. Tidak ada yang aneh, hanya saja gadis itu terlihat lebih calm

dibanding saat berada di sekolah. Sebelum bus datang, sebuah mobil sport hitam berhenti tepat di depan Jelo, dengan kaca mobil yang diturunkan terlihat jelas seorang laki-laki tersenyum ke arahnya.

Dari jauh mereka seperti sedang bercengkrama, kemudian lelaki itu keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Jelo, dan setelahnya mereka berdua pergi meninggalkan halte bus, membuat pikiran dimas meliar kemana-mana, namun ia masih berusaha berpikiran positif dan tidak ingin memikirkan macam-macam hal tentang Jelo, tetapi melihat gadis itu ikut secara langsung tanpa dipaksa dan juga ia terlihat akrab dengan pria yang lebih dewasa darinya, membuat dimas sedikit merasa, "apakah Jelo sudah memiliki kekasih?" Batinnya.

Dengan segera dimas menghilangkan pikiran yang tidak-tidak tentang Jelo dan memutuskan untuk berangkat ke sekolah menggunakan taxi online. Sesampainya di sekolah, dimas melihat mobil sport yang menjemput Jelo terparkir bagus di halaman. Entah apa yang dipikirkannya, hanya saja dimas berlari ke arah kelas dan menemukan Jelo yang sedang membaca novel kesukaannya.

Ada perasaan lega skaligus penasaran tentang siapa gerangan lelaki yang menjemput Jelo tadi. Disisi lain, Suho memperhatikan, sedari awal masuk ke kelas hingga sekarang Jelo hanya terlihat fokus dengan novelnya. Suho mengambil inisiatif untuk mengajak Jelo berbicara dan meminta maaf sekaligus memberikan ganjaran untuk dimas yang selalu mengambil kesempatan melirik ke arah sahabat kecilnya itu.

Suho menghampiri Jelo dengan segera, "Jen.." Panggilnya sedikit mengejutkan Jelo.

Jelo berbalik menatap ke arah sumber suara, dan di dapatinya Suho tengah berdiri tepat disamping mejanya, yang tentu saja menghalangi pandangan dimas yang terus-terusan melihat ke arah mereka berdua.

Jelo tersenyum kecil, lalu menutup buku novel yang ia baca dan menatap ke arah Suho.

"Hm?" Timpalnya.

"Sorry. Untuk apa yang terjadi kemarin" Ucap Suho seraya tertunduk.

Jelo tersenyum simpul ke arah sahabatnya itu, senyum yang sangat jarang terlihat, "it's okey! Gw juga minta maaf sudah bersikap gak baik kemarin :)" Timpal Jelo, membuat Senyum terukit di wajah mereka berdua.

Suho tersenyum simpul membalas ucapan Jelo dan beranjak berbalik ke tempat duduknya, membuat dimas geram dengan tingkah sok asik darinya.

Dimas sungguh tidak mengerti, 'apa hubungan antara Jelo dan anak baru yang bernama Suho itu sampai dia berani mendekati Jelo dan mengajaknya bercerita, begitupun sebaliknya'. Rasa penasaran dimas yang begitu besar mengarahkannya untuk mencari tahu tentang siapa Jelo sebenarnya.

Selang beberapa menit seorang adik tingkat menghampiri Jelo. Tidak butuh waktu yang lama untuk ia bangkit dan meninggalkan tempat duduknya, diikuti pandangan Suho dan Dimas hingga ia menghilang dari penglihatan mereka.

Dimas yang berada di sebelah kiri berjarak dua bangku dari Suho terus berlanjut memperhatikan gerak-gerik suho dengan tajam. Merasa dipantau, suho berbalik menengok dan jelas saja, didapatinya dimas dengan sorot mata yang tajam melihat kearahnya. Tatapan mereka bertemu sepersekian detik kemudian Suho melempar senyum sinis ke arah dimas dan kembali pada posisi duduknya semula.

Dimas tentu menangkap sinyal meremehkan dari suho, kepalan tangannya mengeras, tentu ada perasaan geram bertaut di hatinya, membuat ia meraih telpon genggamnya dan menghubungi seseorang.

✉️... :

"cari tau orang yang bernama Suho Hwang, dan kirim informasinya sekarang".

"Siap laksanakan, Tuan!".

Tidak butuh waktu lama, ID suho terpampang jelas di layar ponsel dimas, sedikit membuat matanya terbelalak. "Cukup mengesankan" Gumam dimas pelan dengan semirik dibibirnya.

Sementara ia sibuk membaca pesan yang masuk, suho tiba-tiba saja merebut ponsel milik dimas dan sekejap membantingnya ke lantai, begitu tahu dimas membaca artikel tentangnya yang jelas bukan hanya diperoleh dari om gugel melainkan dibobol dari akses perusahaan milik Ayahnya, yang diketahui oleh Suho berkat orang IT handal yang ia pekerjakan.

"Sh*t.. what are u doing, man!" Ucap dimas sarkas, tak terima suho membanting hpnya hingga rusak.

"Ups, Sorry! Akan ku ganti. But Stop checking up on me" Sekali lagi suho menatap sinis dimas dengan senyum meremehkan darinya.

Untung saja Jelo sedang tidak berada di kelas, pikir dimas. Sangat malu baginya, jika Jelo tahu ia mendapatkan informasi mengenai Suho secara ilegal.

🔔Bell masuk pun berbunyi, namun Jelo belum juga tiba dikelas. Tidak hanya dimas yang terlihat kuatir. Suho pun terlihat uring-uringan dibuatnya.

Disisi lain, Jelo terkejut ketika ia menghampiri laboratorium lama yang sudah jarang digunakan dan hanya ada Anastasia, Isa serta Fitra di dalamnya. Adik tingkat yang menghampirinya tadi, memberi tahu jika guru mapel sains memanggil dia untuk mengambil beberapa perabotan di laboratorium yang lama, namun kenyataannya ia sekarang terjebak diantara tiga orang yang selalu saja menganggu.

"Akhirnya lo datang juga" Ucap Anas dengan sumringah. 

Fitra dan isa mencoba menutup akses dari dalam lab sehingga orang luar tidak akan menyangka ada mereka di dalam ruangan. Lampu yang begitu gelap dan juga hanya ada sinar dari beberapa jendela yang tidak di tutupi kain, membuat penglihatan Jelo menjadi samar. 

"Pegang!" Perintah anas ke teman-teman komplotannya. Ia memasangkan lakban hitam ke mulut Jelo dan kedua temannya memegang erat tangan Jelo seraya Anas memukuli wajah dan juga perutnya. Namun sialnya, panic attack Jelo mendadak muncul dan membuatnya tidak dapat melakukan apa-apa.

Setelah terdengar bell masuk, Anas, isa dan juga fitra bergegas keluar dari laboraturium, menuju kelas. Sama sekali tidak ada rasa bersalah ataupun kasihan yang muncul dalam benak mereka melihat kondisi Jelo yang mereka tinggalkan di laboratorium.

Tiba jam istirahat, Jelo sama sekali belum Balik ke kelas membuat Suho beranjak dari tempat duduknya dan mulai mencari ke berbagai tempat di sekolah ini. Melihat Suho berlari keluar kelas, memicu perasaan kuatir dimas terhadap Jelo semakin menjadi-jadi.

Suho mencoba mencari ke segala arah, tapi belum juga ia menemukan sosok Jelo. Ia berkeliling hingga tidak sengaja menabrak seseorang tepat di depan kantor kepala sekolah dan membuatnya terkejut bukan main, pasalnya yang bersinggungan dengannya adalah Yefta Ryza Mahendra, kakak kandung dari Jelo.

"Ry Hyung!" Ucap suho terkejut kemudian membungkuk memberi salam. Ry, panggilan Jelo dan Suho untuk Yefta. Ia sedikit terkejut dan juga sekaligus senang karena bisa bertemu dengan suho. 

"Suho! Wah, long time no see, kau semakin tinggi sekarang" Suho hanya membalas ucapan yefta dengan senyum simpul namun dengan segera Yefta menangkap gelagat aneh darinya. 

"What's wrong?" Pungkasnya dengan penasaran memperhatikan Suho yang terlihat uring-uringan.

Suho menceritakan apa yang terjadi secara berbisik agar tidak di dengar oleh orang-orang disekitar yang mulai memperhatikan mereka. Jantung Yefta seakan berhenti berdetak ketika mendengar sesuatu terjadi menimpa adik satu-satunya. Wajah Yefta menjadi pucat, gelagat kalang kabut menyergap dirinya. Dengan segera Suho menyadarkan Yefta, sebelum membuat heboh satu sekolahan. 

"Hyung! Sadarlah, kita tidak punya banyak waktu, kita harus temukan dia sekarang" Jelas suho membuat Yefta kembali sadar, tangannya kini mulai mengepal keras dan rahangnya mulai mengerat. 

"Fu*k!!! Berani-beraninya mereka membuat hal yang tidak baik pada adikku, jika terjadi apa-apa dengan Jeni, aku tidak akan segan-segan menutup semua akses donatur untuk sekolah ini, lihat saja!" Kecam Yefta, tak tanggung-tanggung.

Suho hanya bisa menelan salivahnya dengan tegang, ia tahu betul bagaimana Yefta, jika sudah mencapai puncak kemarahannya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • SECRET'S LIFE (Lost of Love)   BAB 45

    Bandar Udara Internasional Halifax, Canada. 🍁 5 Tahun Kemudian... "📞I'm ready to go back." ucap Jelo mengakhiri telponnya. Setelah lima tahun ia meninggalkan Indonesia dan menetap di kanada sembari menyembuhkan diri dan membantu ayahnya mengurus cabang perusahaan keluarga, kini ia memutuskan untuk kembali dan sampai detik ini hanya Yefta yang mengetahui kepulangannya. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. - Pukul 08.30 AM Setelah mengecek barang-barang yang dibawahnya, Jelo memutuskan untuk sarapan, mengisi perut pagi ini dikarenakan perjalanan yang panjang dan cukup lama banyak menguras tenaganya. Nada dering ponsel Jelo terus berbunyi, sembari ia menikmati sarapan dan secangkir Coffe yang ters

  • SECRET'S LIFE (Lost of Love)   BAB 44

    "sudah dapat info tentang dia?" ucap Dimas."Belum, sulit untuk melacak secara terang-terangan dimana gadis itu berada. Terlebih keluarganya menutup segala akses yang ada."Dimas menghembuskan nafas dengan kasar sembari nenggepalkan tangannya, terlihat raut wajah kekecewaan seketika menyelimuti pria tersebut. Setelah sekian lama ia mencoba untuk mencari tahu keberadaan gadis pujaannya, namun belum juga menemui titik terang.Segala cara sudah Dimas lakukan, dimulai dengan meminta bantuan Artha untuk menanyakan secara langsung keberadaan Jelo pada Yefta, hingga membayar mahal seseorang untuk menyelidiki kemana gadis itu pergi. Tetapi sampai detik ini, semuanya nihil, segala hal yang berhubungan dengan gadis itu tidak dapat disentuhnya sama sekali, bak lenyap dan menghilang dari permukaan bumi.Meski demikian, Dimas meyakini jika suatu saat, ia akan bertemu kembali dengan Jelo bagaimanapun caranya. Ia merasa jika akses untuk bertemu dengan sang gadis,

  • SECRET'S LIFE (Lost of Love)   BAB 43

    Hari senin, genap seminggu untuk menandai masa cuti Jelo yang telah berakhir, ia bersiap untuk kembali bersekolah dan kembali menggandrungi status sebagai siswi SMA. Namun kali ini, bukan hanya untuk sekedar menunaikan tugasnya sebagai murid, tetapi juga mengenai perihal yang harus segera ia selesaikan.Mobil Tesla putih berhenti tepat di halaman SMA Rajawali, membuat semua mata memperhatikan siapa yang hendak keluar dari mobil tersebut. Artha sudah sangat excited menunggu sahabatnya, yang kabarnya hari ini akan kembali bersekolah."Jeni..." Artha berlari dengan langkah kecil ke arah mobil mewah yang terparkir di halaman sekolah mereka. Seseorang dengan segera turun dan membukakan pintu mobil untuk sang pemilik. Semua mata memandangnya kagum. Namun, tidak bisa dipungkiri beberapa dari mereka juga memandang dengan rasa iri sekaligus terkesima dengan fakta yang mereka terima mengenai Jelo. Gadis ansos yang berubah menjadi prince

  • SECRET'S LIFE (Lost of Love)   BAB 42

    "If i love you was a promise, would you break it if you're honest? - Artha."***Artha duduk disamping Jelo dengan disuguhi pemandangan yang menarik hati. Namun tetap saja pikirannya sedikit tidak tenang mengingat Yefta belum saja muncul dalam jarak lingkar pandangannya.Jelo jelas menangkap gelagat aneh dari sahabatnya, "Tha..." panggil Jelo lembut sambil menyentuh ujung gelasnya."Hm?" sahut Artha menoleh mengumpulkan fokusnya agar tetap terlihat tenang di hadapn Jelo. Belum sempat Jelo mengeluarkan ucapannya. Yefta sudah terlihat dari kejauhan berjalan menghampiri mereka.Seketika wajah Artha memerah, ia tertunduk malu dengan sikap saltingnya yang membuat Jelo tertawa kecil, menertawakan kekonyolan sahabatnya."Maaf, ya, telat." ucap Yefta sembari melempar senyum ke arah Artha dan juga Jelo. Tak lupa juga ia memberikan seikat bunga mawar untuk Artha sebagai permintaan m

  • SECRET'S LIFE (Lost of Love)   BAB 41

    Siang ini Jelo begitu menikmati makan siang yang baru kali ini terasa sangat menyenangkan selama dua tahun yang ia lalui. Ayah dan ibu Jelo banyak mempertanyakan apa yang selama ini ia lakukan, bagaimana kesehariannya dan juga rencananya ke depan. Ia masih merasakan suasana hangat keluarganya seperti dulu, hanya saja kali ini tetap terasa kurang tanpa kehadiran adiknya. "Ana.." ucap Jelo dalam hati, menyebut nama adiknya. Dimomen seperti inilah dia akan sangat merindukan Ana. Setelah acara makan siang berakhir, Jelo & Yefta izin pamit pada kedua orang tua mereka untuk kembali ke kantor dan menyelesaikan beberapa urusan yang harus mereka kerjakan. Jelo berjanji akan sering-sering mengunjungi orang tuanya, dan juga setelah semua permasalahan ini kelar ia berjanji pada dirinya sendiri akan kembali dan memulai segala sesuatunya dari awal. "Mommy - daddy, Jeni pamit, ya. Besok Jeni ke sini lagi. Sekali

  • SECRET'S LIFE (Lost of Love)   BAB 40

    📞Koko Ry.. "Jeni sudah selesai, ayo makan siang." ucap Jelo saat dalam perjalanan ke gedung MH'Group bersama dengan Leo. "Sebentar lagi Jeni tiba, sampai ketemu. Bye." tuturnya lagi sembari tersenyum menanggapi perkataan kokonya ditelepon. Leo hanya memperhatikan gadis itu sekilas dibalik kaca spion. Ada sedikit perasaan lega ketika melihat Jelo tersenyum setelah berbicara dengan Yefta. Gadis itu merasa canggung saat tahu, sedari tadi dirinya diperhatikan. Ia mencoba mengaligkan pandangan Leo dengan tingkahnya, "ehem.. lihat kedepan, Leo, nanti kita kecelakaan gimana?! Aku bahkan belum makan siang dan kecelakaan bisa saja menyita waktu makan siangku." ucapnya datar namun terdengar lucu di telinga Leo. "Haha, maaf! Aku hanya memastikan saja, kau terlihat sangat hebat hari ini. Pasti menguras banyak tenaga untuk melakukan hal hebat hari ini." timpal pria itu memecah rasa canggung yang ada. Jelo ha

  • SECRET'S LIFE (Lost of Love)   BAB 39

    "koko! Wait, wait. Jangan bilang gedung apartemen ini milik..." Jelo seketika terdiam, ucapannya terpotong dengan nalarnya yang menolak untuk percaya.Yefta menarik nafas panjang, menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak terasa gatal, "kamu baru sadar, ha?" balasnya sembari tersenyum. Sejenak mereka terdiam, kemudian Yefta mulai terkekeh memikirkan tingkah bodoh adiknya.***Keesokan hari, Jelo terbangun dengan segar, merilekskan badannya dan perlahan menikmati pantulan cahaya matahari yang merambat disela-sela jendela kamarnya. Dini hari menunjukan pul 06.15 AM, gadis itu bangkit dari tempat tidur miliknya menuju kamar mandi sembari berusaha mengumpulkan nyawa.Matanya menatap kaca lebar yang menampilkan jelas pantulan dirinya. "Jenifer Mahendra. Ah, hari pertama kembalinya Jenifer. Apa yang harus gw lakuin Jen?" ucap Jelo membatin. Semalam suntuk ia memikirkan keputusannya. Terlalu cepat jika ia mundur

  • SECRET'S LIFE (Lost of Love)   BAB 38

    "Koko.." panggil Jelo dengan gelagat manja."Ada maunya pasti nih, Ada apa?" ucap Yefta sembari berjalan mendekat kearah Jelo duduk. Ia bersender tepat disamping meja kerjanya."Besok koko ngapain?" tanya Jelo penasaran.***"Besok?" sanggah Yefta seraya sejenak berpikir."Ada meeting dan beberapa pertemuan penting diluar kantor, why?" balasnya.Jelo terdiam, seketika ia mengurungkan niat setelah mendengar jadwal padat kokonya. Sejujurnya ia ingin mengajak Yefta untuk menemaninya berkunjung ke makam Ana dan juga dinner bersama Artha."Oh, nope! Lupain aja." timpalnya sambil tersenyum ke arah Yefta yang terus saja menatap adiknya dengan pandangan menyelidik."Besok koko lowong sebelum jam makan siang dan pulang lebih cepat dari biasanya. Kamu mau ajak koko kemana?" tutur Yefta sembari membalikkan badan dan berjalan pelan menuju tem

  • SECRET'S LIFE (Lost of Love)   BAB 37

    Jelo menerima pesan Whatsapp dari Artha bertuliskan dua lelaki yang merindu disertai dengan foto editan suho yang disandingkan dengan dimas secara bersamaan.Saat menatap foto tersebut, terlihat tarikan senyum disudut bibir gadis itu, namun buyar ketika Yefta datang dan dengan tingkah konyolnya berusaha untuk mengagetkan Jelo."Cie, ehem!" sapanya membuat Jelo dengan segera berpaling dan mematikan layar ponsel pintarnya serta kembali memfokuskan pandangannya pada layar laptop yang berada tepat hadapannya."Don't pretend, i've seen the photo's before." tutur Yefta dengan raut wajah mengejek yang segera ditangkis oleh Jelo namun berhasil membuatnya salah tingkah."So tell me, who's your choice? Hm?" Jelo sedikit tersentak dengan pertanyaan yang diajukan Yefta. Jantungnya terasa abnormal dengan degupan yang berb

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status