"Tadinya aku kasihan, tapi kali ini aku dukung. Ayo, Daddy! Aku geram sama anak keriting pantat jelek itu." Kelsea memanasi keadaan.
David hanya bisa pasrah, bahkan tendangan dan pukulan Gerald kali ini lebih hebat dari sebelumnya. Dia tahu dia salah, jadi dia tidak bisa melawan sama sekali.
Rara hanya bisa menutupi mulutnya sambil menangis, dia kecewa luar biasa. Selama ini dia menganggap David malaikat, tapi sekarang apa? Hanya memberi kekecewaan. Dia tidak menyangka sama sekali kenapa semuanya berakhir seperti ini.
Asher yang melihat pertunjukan live action tersenyum, begini rupanya jika ayahnya mengamuk, karena selama ini Gerald memang terlihat garang tapi tidak pernah main kekerasan bahkan sangat bucin pada ibunya.
Saat melihat David yang sudah tak berdaya Rara baru bergerak memeluk suaminya.
“Okay, Daddy. Stop!” Rara hanya memeluk suaminya, napas Gerald memburu rahangnya mengetat, dia meng
Butuh beberapa minggu agar David Kembali normal, rasa bersalah kian menyelimuti dirinya. Bagaimana dia hanya jadi parasite bagi semua orang. Dan dia harus berbicara baik-baik dengan Gerald pasal Verena, ya dia akan tetap mencari di mana gadis berisik itu. Memang menyusahkan!Setelah berbicara dengan Rara dan Gerald, David akan Kembali ke Perth, ya Kembali ke rumahnya, jadi sebisa mungkin dia menemukan Verena.“Akhirnya aku bisa jadi orang normal,” ucap David pada Kelsea dengan rasa bersalah penuh, Kelsea hanya memutar bola matanya malas. Menyusahkan! Andai dia tak merasa bertanggung jawab sebagai seorang kakak yang baik, sudah lama dia tendang David.“Ya, kau sangat menyusahkan,” jawab Kelsea tanpa peduli dengan perasaan lawan yang tersinggung atau tidak.“Kau terlalu berterus terang.” David tersenyum serba salah.David sudah bisa jalan, hanya saja terdapat beberapa luka yang menunggu waktu agar benar-benar
Sebagai satu-satunya orang yang waras sekarang, Kelsea langsung menyelamatkan ibunya. Wanita itu berlari ke segala sudut mencari obat agar ibunya Kembali sadar. Tak menemukan apa-apa, Kelsea berlari lagi ke arah ibunya dan memeriksa kondisi jantung, dan juga denyut nadi. Masih aman."Mom." Kelsea menepuk-nepuk pelan pipi ibunya tapi Rara belum sadar juga.Kelsea Kembali menoleh pada dua laki-laki dewasa yang sedang melakukan smack down live di depan matanya."BISAKAH KALIAN BERHENTI! KALIAN SANGAT KEKANAKAN! FOKUS AGAR VERENA KERITING ITU KEMBALI!" pekikan Kelsea membuat Gerald yang sedang berada di atas langsung berhenti. Dia berbalik melihat wajah David, dengan rasa benci yang begitu kentara Gerald menumbuk wajah David dengan sekuat tenaga, dia yakin hidung David patah kali ini. saat bangkit, Gerald meludah dan dia bisa merasakan bau besi karat, David juga menaruh dendam padanya.David yang belum sembuh total masih berbaring samb
(FLASHBACK VERENA HAMIL)Hamil.Satu kata berjuta makna. Ada yang Bahagia saat mendapati diri hamil, ada yang merasa jika kehamilan hanya membawa musibah, ada yang menantikan kehamilan, ada yang tidak pernah mengharapkan dirinya hamil.Gadis itu yang sudah jadi wanita hanya menatap kosong ke arah alat dengan dua garis biru, dia terdiam cukup lama, entah harus Bahagia atau bersedih karena ini. sejujurnya, saat Verena sudah berjanji untuk meninggalkan David dia tidak akan pernah Kembali pada laki-laki itu, tapi Ketika ada anak yang bisa dijadikan penghubung Verena merasa dilemma luar biasa. Semua rasa penasaran pada David sudah terbayar, jadi memang sudah saatnya dia mundur. Dia tahu, sampai kapan pun David hanya melihatnya sebagai anak kecil.Verena masih mematung, harusnya dia menangis atau tubuhnya gemetaran karena ini, tapi dia sudah menduga hal ini sebelumnya. Melakukan seks tanpa kondom jadinya anak, bukan plasma TV.Dia Kembali menghela
David tak habis pikir apa yang gadis cacing itu inginkan. Alih-alih mencari solusi Bersama dari semua masalah ini, dia malah memblokir dirinya. Apa memang semua anak-anak seperti ini? susah menghadapi anak kecil yang tantrum.Laki-laki itu bercermin sambil menggepalkan tangannya. Sialan semuanya! Setelah tahu Verena tak lagi berada di Jerman, David akhirnya memilih untuk pulang, taka da lagi yang bisa dia harapkan. Verena memilih untuk menutupi semua akses darinya. Entah apa yang dia mau, padahal dia yang memulai bersamanya.Dia Kembali menarik napas Panjang, hingga detik ini taka da kata sepakat antara dirinya dan Gerald, sobat lamanya itu masih menyimpan dendam hingga kini, bahkan diam-diam Gerald bisa membunuhnya baru dia merasa puas.Andai berada di rumahnya sendiri, David akan memukul kaca di depannya, tapi dia tak bisa melakukan itu. Ini rumah orang, dan sebisa mungkin mengontrol emosinya. Dia sebenarnya punya niat baik untuk menyelesaikan semuanya, tapi t
Dia ingin bertemu gadis itu, memeluknya selama mungkin jika bisa. Entah kapan perasaan nyaman itu bersarang, tapi jika boleh jujur dia ingin menghabiskan sisa waktu Bersama gadis berisik itu, dia yakin hidupnya tak lagi sepi. Diam-diam, David menahan senyumannya, tak sabar lagi. Kelsea yang melihat itu mencibir kesal, tidak akan semudah itu. Jika jalan mereka mulus, maka dia akan membuat semua hal menjadi rumit, sejujurnya Kelsea tak pernah rela si keriting jelek itu bisa berakhir Bersama laki-laki tua bangkotan seperti David, tidak sudi. Tapi dia tahu, adik bodohnya itu yang suka duluan. Cinta memang kadang suka tak bisa dipikir dengan nalar.“Jangan senang dulu kalian,” ancam Kelsea pada David. Laki-laki itu hanya menggosok tangannya dia atas celana yang dia kenakan. Dia akan siap menghadapi apa pun, sekarang dia tahu masa depannya akan berakhir Bersama gadis berisik itu. Manusia punya rencana, tapi takdir punya peran
“Aku sangat merindukan tubuhmu,” bisik David. Verena hanya bisa menelan ludah, bodohnya dengan segala kekuatan dia menahan pusat gairah yang terus terseret saat melihat pria tua ini Kembali, tapi dia berusaha untuk menyangkal semuanya, perasaan sakit dan mati rasa, merasa dikhianati masih dia rasakan.Saat wajah David menurun ke lehernya mengirup dan menjilati kecil, tubuh Verena menggigil karena sensasi geli yang dikirimkan pria itu. “Kita akan hidup Bersama, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan sekarang,” ujar David menggigit kecil kulit lehernya. Verena yang tidak yakin pada dirinya sekarang, apa bisa? Apa iya? Banyak hal berkecamuk dalam kepalanya, tapi yang terpenting adalah dia tidak impulsive melakukan hal-hal bodoh seperti dulu.David menatap dalam mata madu itu, tangannya terulur untuk mengelus rambut keriting halus dan wangi gadis cacing ini. rambut paling cantik yang pernah dia lihat. “Jadi, hiduplah bersamaku,” pinta D
Dia membisu, layaknya sebuah batu. Tak berani membuka sepatah kata, padahal David ingat jika Verena adalah gadis paling ceria, berisik, dan segudang julukan untunya, seolah fisiknya berada di sini tapi jiwanya hilang entah ke mana.“Kamu keberatan?” tanya David memastikan lagi, Verena menarik napas Panjang sambil menggeleng.“Tidak. Aku akan bersedia untuk tes DNA,” jawab gadis itu lemah. Jangan tanyakan bagaimana dia merasakan hatinya berdarah-darah, seperti diremas-remas, setelah luka itu bernanah dan ditaburi garam di atasnya. Verena hanya bisa tersenyum kecut, bukankah ini pilihan hidup yang telah dia pilih?Dia bukan gadis cengeng yang suka mengeluh dengan hidupnya, atau memang selama ini dia tidak merasakan masalah dan kesulitan yang lebih hebat dari ini yang membuat dia harus merasakan darah-darah.“Aku akan tetap bertanggung jawab,” pungkas David. Verena masih terduduk di ujung ranjang menggigit jarinya dan mena
Jika Bersama sudah tak berhasil, dan berpisah adalah keputusan terbaik, maka itu harus dilakukan.Tangannya masih menggengam kertas itu, sebuah kertas yang menghancurkannya detik ini juga. Rasanya lebih menyakitkan saat dia kehilangan istrinya tercinta, David merasa jadi manusia paling tolol di dunia, detik ini dia menyadari jika dia adalah manusia tak berguna. He don’t deserve her. Dia tidak layak Bersama gadis kecil itu.Pria tua itu hanya berdiri sambil bersandar di tembok tangannya terus meremas kertas, hasil tes DNA. Paternity 99.38%. jantungnya seperti ditikam ribuan belati, dan sekarang kian berdarah-darah. Dosa besar apa yang telah dia lakukan?Saat mengangkat wajahnya David menemukan wajah Kelsea yang jelas sekali mengejeknya. Wanita itu tertawa dengan kebodohan yang telah dia buat.“Kesempatan untukmu telah hangus. Kau tak perlu lagi masuk dalam hidup saudariku, biarkan dia Bahagia dengan hidupnya, dan kau tak ada dalam daftar priori