Share

BOS TAMPAN PENUH TEKA-TEKI

Ada senyum kecil tersungging dari sudut bibir gadis manis ini setelah membaca isi surat dari bosnya. Terkesan mesum tetapi memang Arga butuh pelukannya. Hal tersebut untuk mengaktifkan syarat-syarat otak agar bisa berjalan normal.

Oleh karena obat-obat dari dokter tidak ada yang manjur. Septa jadi kepikiran soal Arga karena hari ini adalah jadwal bertemu klien penting.

Bagaimana cara bos mengenali kliennya?

Septa berniat menelepon Arga, tetapi masih ada rasa trauma. Hal itu masih menyisakan rasa jengkel. Akhirnya Septa menelepon Bibik. Tak tahunya, wanita tersebut sedang keluar berbelanja. Tak lama kemudian ada panggilan masuk ke ponsel Septa.

Dalam layar tertera nama klien yang rencananya akan bertemu hari ini dengan sang bos. Klien ini menyampaikan kalau tadi sempat bertemu dengan Arga, tetapi hanya sebentar. Arga tampak belum siap meeting karena sedang tak enak badan.

Arga berjanji akan mengirim proposal proyek via email. Namun, sang klien tak kunjung menerima email. Akhirnya, kli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status