Share

5. RUTH INGIN PERGI, HIZKIA RESAH

Mereka berpisah di parkiran kantor. Sebelum Hizkia masuk ke dalam mobilnya, Naomi berbisik, "Mimpikan aku ya." Senyum merekah di wajahnya yang cantik. Tidak ada respon berarti dari Hizkia. Tubuh yang lelah memengaruhi ekspresinya malam ini.

Hizkia melesat menuju rumahnya. Tiba di rumah, ia tidak mendengar suara istri dan anaknya. Pasti mereka telah tidur. Pria itu berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air di dalam kulkas. Didapatinya makanan yang dibuat oleh istrinya telah dingin. Ia tidak menepati janji untuk pulang lebih cepat.

Hizkia ingin memakan masakan itu, tapi sayang perutnya telah kenyang. Tadi dirinya diajak makan malam oleh Naomi. Perutnya tak sanggup lagi menampung nasi dan lauk pauk.

Hizkia menuju kamarnya. Saat ia masuk lampu telah remang. Ia melihat istrinya tidur meringkuk dalam selimut. Ia melangkah menuju kamar kecil, membasuh diri sebelum istirahat malam. Begitu melangkah keluar terasa segar tubuhnya kini.

Naik ke ranjang, ia menyalakan lampu nakas dan menatap istrinya berlama. Ruth tidak terganggu terlihat begitu lelah. Ia melihat kelopak mata dan hidung istrinya memerah. Apakah Ruth menangisi kejadian tadi?

"Kamu sudah tidur? Maafkan aku untuk apa yang kamu saksikan di kantor siang tadi," Hizkia berbicara di depan wajah tenang Mama Elkana.

Ruth tentu saja tidak mendengar apa yang disampaikan suaminya. Hizkia mematikan lampu nakas, menyusul istrinya dalam ruang mimpi. Keduanya terlelap dalam suasana hati yang keruh.

Terbangun di tengah malam karena mimpi, Ruth turun dari ranjang menuju kamar mandi dan mencuci wajahnya. Melihat pantulan wajahnya di cermin, membuat Ruth menjadi rendah diri secara tiba-tiba.

Penampilan Ruth yang sederhana mungkin tidak begitu menarik bagi suaminya, sehingga Hizkia kembali ingin merajut kasih dengan perempuan yang dulu pernah mengisi hatinya. Tidak ada pria yang menolak wanita seperti Naomi.

Ruth mewajari kecenderungan seorang pria, tertarik pada yang cantik. Dirinya menyadari sebagai suami istri selama ini relasi mereka tidak hangat, lebih tampak seperti dua orang asing yang tinggal di satu atap yang sama.

Walaupun Ruth telah melayani setiap kebutuhan Hizkia, dirinya belum lagi siap memenuhi kebutuhan biologis suaminya. Mungkin itu pula yang menyebabkan suaminya mengakrabi perempuan lain.

Ruth memejamkan mata, menarik dan membuang nafas. Ia melangkah keluar. Ingin kembali tidur, hanya saja ia jadi tidak berminat untuk naik ke ranjang.

Dirinya mengambil posisi tiduran di sofa. Disini rasanya lebih baik, pikir Ruth. Masih sempat Ruth untuk tidur kembali sebelum matahari menunjukkan diri pagi ini.

💕💕

Pagi menjelang, pasangan suami istri telah bangun bersama si kecil Elkana. Mereka sedang santap pagi dalam suasana hening. Hanya celotehan Elkana juga denting sendok dan piring yang terdengar.

"Besok, aku dan Elkana, akan ke rumah bunda," mama Elkana memulai pembicaraan. Subuh tadi dirinya telah memutuskan hal ini.

Rumah bunda di Palembang, berarti mereka akan pergi untuk beberapa hari mungkin saja berminggu. Hizkia keberatan dengan ide istrinya.

"Apakah bisa diundur? Biar aku bisa ikut." Hizkia menatap Ruth, menanggapi usulan istrinya.

"Tidak perlu ikut. Aku tidak mau diburu-buru balik ke Jakarta." Mama Elkana tak menoleh sedikitpun pada suaminya, fokus menyuapi Elkana. Ia terlihat tenang menyampaikannya..

"Mengapa tiba-tiba? Apa ini ada hubungannya dengan kejadian di kantor lalu?" selidik Hizkia menyipitkan matanya mencari jawaban di wajah istrinya.

"Aku ke kantor ingin mengatakan rencana mau berkunjung ke rumah bunda. Tidak tiba-tiba," sangkal Ruth.

Suasana hening kembali. Keduanya nampak tidak ingin meneruskan percakapan.

"Aku pergi." Hizkia menuju Elkana untuk pamit dan mencium kepalanya. Begitulah kebiasaan Hizkia sebelum pergi ke kantor, hangat pada Elkana dan biasa pada Ruth.

Selama menikah, keduanya menjaga jarak. Kata cinta belumlah terbit, namun keduanya telah terikat. Tidak seperti penampakan rumah tangga lainnya yang komunikatif. Pasangan suami istri ini tidak banyak bicara sejak pernikahan mereka. Satu sama lain cenderung mengurus urusan masing-masing. 

Kunjungan mama Elkana tempo hari sesungguhnya satu langkah ingin lebih dekat dan kenal dengan suaminya. Ruth mengambil inisiatif untuk itu. Tidak mungkin selamanya mereka seperti orang asing di satu rumah yang sama. Mama Elkana menyimpan perasaannya sendiri, entah sampai kapan ia akan mengungkapnya pada Hizkia.

💕💕

Hizkia resah dengan keputusan istrinya untuk terbang ke Palembang. Menarik nafas panjang, Hizkia berpikir harus bagaimana merespon keinginan istrinya.

Memberi Ruth kebebasan atau tidak? Tapi di ruang makan, istrinya nampak tegas akan rencananya ke rumah bunda membawa Elkana.

"Hai Kia..." Seorang perempuan menyapa Hizkia di siang hari. Perempuan bernama Naomi yang pernah mengisi ruang hatinya. Hizkia menoleh ke arah pintu, diam tanpa berniat menanggapi. Naomi duduk di sofa dengan anggun dan meminta Hizkia turut bergabung.

Hizkia menuruti perkataan Naomi. Mereka duduk sebelah menyebelah, "Kamu nampak lesu siang ini." Tangannya mengelus bahu Hizkia, sebelah lagi di paha. Pria itu menepisnya, teringat peristiwa tempo hari ia merasa bersalah.

"Ada apa denganmu? Mulai gusar hati, heh?" pertanyaan Naomi tetap tidak dijawab Hizkia.

"Kamu ingat, pernikahan kamu sebatas wasiat untuk menjaga kakak iparmu. Hatimu tidak tersisa ruang," bisik lembut suara perempuan cantik itu.

"Apa ini tidak salah?" Hizkia menoleh seolah meragukan apa yang tengah mereka jalani sekarang.

"Mengapa gusar? Mulai mencinta?" cecar Naomi dengan fokus pandangan pada Hizkia.

"Tidak tahu. Hanya saja aku dilanda rasa bersalah saja," jelas Hizkia kembali menatap lurus ke depan.

"Dia datang belakangan di hubungan kita. Dia harusnya memahami ini. Kita saling mencintai, sudah dari dulu. Tiba-tiba kita harus mengakhiri hubungan karena dirinya."

Mereka sudah sempat putus, sesuai dengan yang disampaikan Hizkia pada mama Elkana. Namun, kerja sama perusahaan mempertemukan mereka kembali dan mengusik hati akan kisah manis masa lalu.

Hizkia tidak menepis bahwa hatinya merindukan Naomi sehingga menerima kembali jalinan kasih yang sempat putus. Selain itu hubungan mereka juga menguntungkan perusahaan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status