Share

Bab 18-Pria Berhati Malaikat

Selama mobil berjalan, aku dan pria berhati malaikat itu hanya diam. Larut dalam fikiran masing-masing. Kuedarkan pandangan ku ke sekitar jalanan, sangat sepi. Lani kucing persiaku, mahar pemberian Bang Kaylani, tidur dengan begitu nyenyaknya di dalam pelukanku. Ku belai lembut bulu halusnya.

Melihat Lani, kucing Persiaku, mengingatkanku kepada Bang Kaylani, pada masa-masa kami bersama mengurus kucing persiaku, mengingat saat-saat menjengkelkan, saat kami harus menyesuaikan diri menerima seekor kucing dengan tingkah menyebalkan dan menyusahkannya di tengah-tengah kami. Banyak rasa yang kami rasakan bersama, ada suka dan duka, tangis dan tawa.

“Bang … ternyata Abang menghilang untuk menjemput motorku toh Bang, ku kira Abang pulang karena tidak menyukai tingkahku. Andai saja Abang lebih cepat datang, tentu saat ini aku tidak akan berada disini. Mungkin, saat ini aku sedang berada di belakangmu, dan melingkarkan tanganku ke pinggangmu. Bang, apakah aku terlalu egois ingin meninggalkanmu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status