Share

BAB 161 KERAS KEPALA

“Nggak semudah itu aku bisa melakukan hal konyol ini, Ayah!”

“Ayah tahu, tapi setidaknya kamu bisa mengatakan hal itu di sini dan sekarang!”

“Itu namanya pemaksaan, aku nggak bisa mengatakan hal yang tidak tulus dari hati.”

“Mereka bisa dan berani minta maaf kesini bukankah itu hebat. Kebesaran hati mereka merendah dan mengatakan kalau perbuatan di masa lalu adalah kesalahan dan yakin akan memperbaiki semuanya bukankah itu hebat? Nak, Ayah dan Ibu tidak pernah mengajarkan hal dendam terhadapmu. Ini demi masa depanmu kelak supaya jangan dendam dengan seseorang karena justru akan merugikan diri sendiri,” jelas Ayah bijak.

“Ayah semangat sekali membela mereka di sini!” ucapku ketus.

Mata itu tajam ke arahku, Ibu pun sama. Kedua orang tuaku seolah ingin bertarung hebat dengan diri ini hanya karena orang lain yang telah menjadi saudaranya.

“Jangan pernah ke rumah ini jika kata maafmu tidak ada!”

“Ayah!” Suara Ibu meninggi mendengar suaminya berucap demikian padaku putri kesayangannya.

Ent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status