Share

BAB 40 SEMAKIN BENCI

Mbak Tika menoleh dan mengajak keluar mengikuti jenazah mas Agus yang sudah keluar dari rumah. Tangis keluarga pecah, bahkan Ibu pingsan saat iring-iringan pelayat mengantar ke tempat peristirahatan terakhir.

Tubuh ini terasa melayang tinggi, bagaikan kapas putih yang terbang ke langit biru. Pandangan pun tiba-tiba menjadi buram dan suara-suara orang yang berbicara semakin lama semakin hilang. Akhirnya akupun ….

Wangi aromaterapi menusuk hidung, perlahan kubuka mata ini dan melihat Ibu yang duduk di sampingku berbaring mengelus lembut punggung tanganku berulang-ulang dengan pandangan kosong.

Lagi-lagi aku harus merasakan duka yang mendalam, apalagi melihat orang yang aku sayang seperti tidak bergairah. Kupeluk tubuh Ibu, tangannya pun membelai lembut rambut ini lalu mengecup pelan.

Kami sama-sama terbawa suasana hati yang tidak pernah sekalipun terlintas selama ini. Mas Agus yang aku pikir sehat-sehat saja selama ini justru dia berpulang terlebih dahulu dan tanpa diduga-duga. Takd
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
dianrahmat
jual itu rmh, lalu pindah yg jauuuuhh. heran, dihina tiap wkt tp msh aja betah bertetangga. entah bodih atau apa itu kelg si Budi.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status