Share

Lebih Bagus Pindah

Author: Desy Irianti
last update Last Updated: 2023-03-21 16:40:14

SESAL ( Nikah Terpaksa )

Bab 5

By : Desy Irianti

"Apa tidak bisa kamu merayu Firman untuk tinggal di sini, Nak."

Tatapan matanya yang terlihat ada air di kelopak bawah. Sedih yang iya rasakan sekarang ini juga ikut aku rasakan. 

"Aku juga merasakan hal yang sama Ibu rasakan, sedih." gumamku dalam hati.

Belum pernah aku hidup jauh dari orang tua yang telah memberikanku kehidupan seperti ini enaknya, kasih sayang yang berlimpah, fasilitas yang cukup. Membuatku takut sebenarnya kalau hidup berdua dengan Mas Firman, apalagi dengan sifat buruknya. Tapi, inilah kehidupan. Ada resiko yang harus aku terima dari setiap pilihan yang sudah aku pilih.

"Bu, Hana sudah menikah. Bukannya kalau kita sudah menikah, lebih bagus tinggal terpisah dari orang tua? Ibu kan sudah sering dengar dari penceramah di pengajian." 

Aku yang pernah ikut ke pengajian dan dengan tema yang sama aku alami ini, setelah menikah lebih bagus tinggal terpisah dari orang tua. Akan ada banyak masalah yang akan datang jika satu rumah terdapat lebih dari satu kepala keluarga. 

Walaupun rasa takut menyelimuti hati ini, tidak mungkin aku bagi dengan Ibu. Pastinya akan lebih parah lagi ke khawatirannya nanti terhadapku. 

Hanya belum terbiasa saja, nantinya juga akan terbiasa dengan situasi seperti ini. Ibu masih mempunyai cinta sejatinya yang setia menemani kemanapun, beda denganku yang tidak tahu nantinya akan seperti apa.

"Iya, Han. Tapi kamu coba dulu ya, bicarakan lagi sama Firman, mana tahu masih bisa hatinya berubah." Memelas padaku agar bisa mengubah keputusan Mas Firman. 

Tidak mungkin aku merayu Mas Firman, untuk bicara saja kami sekedarnya saja. Bicara saja kalau butuh, lagian aku sudah mengeluarkan kata akan ikut kemanapun dia bawa kecuali ke rumah orang tuanya. Seperti menjilat ludahku sendiri kalau aku sampai merayu Mas Firman. 

Aku rasa memang lebih bagus kami pindah dari sini, takut Ibu merasa menyesal menikahkanku dengan laki-laki pilihannya, takut kalau Ibu menyalahkan dirinya sendiri. Sifat dan tingkah lakunya terhadapku yang begitu kasar tidak sesuai dengan yang ada di pikiran Ibu. Karena selama ini pikirannya Ibu selalu baik terhadap Mas Firman.

Orang tua pastinya akan bahagia jika melihat anaknya bahagia, dan merasa sakit jika anak yang sayangi merasa tersakiti. Semua orang tua memiliki sifat seperti ini.

Kesehatan yang tidak lagi stabil seperti aku yang masih muda, sudah banyak penyakit yang hinggap di tubuh orang tua, terutama Bapak yang memiliki penyakit jantung yang kapan saja bisa kambuh. Tiga tahun terakhir penyakit ini dideritanya. Terkadang kambuh tanpa memberi kabar terlebih dahulu.

Pikiran yang tidak terjaga bisa saja merenggut nyawa dari cinta pertamaku. Aku yakin aku kuat menghadapi suami seperti Mas Firman dengan semua tingkahnya. Lebih sakit hatiku jika orang tuaku yang sakit, tak tega rasanya melihat mereka sedih.

*****

Satu kamar dengan suami yang kaku, membuatku menjadi kaku juga. Tak ada saling sapa apalagi ngobrol yang asyik seperti kebanyakan orang. Padahal khayalanku bisa seperti kebanyakan orang, hangat saat bersama suami. Canda tawa sampai bisa tertawa terbahak-bahak.

Aku yang sibuk dengan ponsel, karena hanya layar datar ini untuk mencari ketenangan hati ketika aku dekat dengan dia. Sambil tiduran menyamping aku tidak hiraukan Mas Firman yang sedang nonton asyik sendiri film laga. Sepertinya itu film kesukaannya.

Entah kenapa aku lebih sering searching menu masakan yang akan dieksekusi besok harinya. Menyiapkan masakan untuk seorang suami yang sudah tahu kalau nantinya dimakan oleh dia tidak ada respon baik. Karena gengsi menyelimuti hatinya, susah untuk jawab jujur.

Menjalankan tugas sebagai istri, ku siapkan semua keperluan dia. Dimakan atau tidaknya nanti masakanku itu urusan belakang, setidaknya aku sudah berusaha menjadi istri yang baik.

Terbangun tengah malam saat terdengar ada suara, kupandang langit kamar pertama kali mata ini terbuka. Aku yang tertidur dengan posisi yang masih sama saat aku menghabiskan waktu dengan ponsel. Layar datang yang masih menyala dan tv yang masih hidup juga. Ternyata suara dari tv yang membuatku terbangun. 

Menoleh ke arah kanan, seorang suami yang sudah tertidur dengan pulas tanpa dimatikan tv terlebih dahulu. 

Apa yang ada pikiran Mas Firman, dua hari menjadi istrinya tanpa disentuh sedikitpun. Sampai aku punya pikiran kalau dia ini memiliki penyakit. Ah, tidak boleh aku mempunyai pikiran begini. Buang jauh-jauh pikiran ini dari otakku.

Aku yang memiliki sifat tertutup sangat sulit untuk bertukar pikiran dengan siapapun termasuk Ibu sendiri. Apalagi ini laki-laki pilihan darinya.

Jauh dari kata bahagia yang aku rasakan setelah menikah, tidak ada yang namanya bulan madu. Bayangan yang manis dan bahagia saat sebelum menikah, pahit yang aku rasakan setelah menikah.

Doa dari para keluarga dan tamu agar segera mendapatkan bayi lucu, sirna sudah. Apalagi di keluarganya yang sudah mengharapkan cucu darinya. Faktor usia yang sudah matang, ketakutan juga datang dari mertua perempuan, jangan menunda-nunda untuk memiliki momongan, pesannya saat sebelum menikah dengan Mas Firman.

"Kamu ngapain? Kok belum tidur?" Tiba-tiba Mas Firman bangun, dengan mata yang setengah terbuka, dia melihatku nonton tv yang masih menyala yang tidak dimatikan sebelum dia tidur.

"Nonton tv!" jawabku singkat tanpa ada menoleh sedikitpun ke arahnya. Pandanganku tetap ke depan, letak di mana tv itu berada.

Tak terdengar suaranya lagi, aku menoleh ke arahnya, ternyata Mas Firman menyambung tidurnya lagi. Sungguh luar biasa kekuatan mental yang harus aku punya untuk menghadapi suami seperti Mas Firman. Sedingin ini dia padaku, padahal pengantin baru. Banyak cerita lucu dan senang saat pengantin baru. Kenyataanya, ceritaku menjadi pengantin baru sangat buruk.

Aku yang susah tertidur kalau sudah terbangun tengah malam begini, mencoba mengganti siaran tv, tidak ada siaran lagi yang menarik perhatian. Hampir semua siaran menayangkan siaran balap motor, berita dunia. Semua siaran itu aku tidak suka.

Layar datar menjadi alat bantu di kala aku menghabiskan waktu, terus scroll tanpa tahu apa yang ingin aku cari. Bingung dengan apa yang ingin aku lihat. Sampai akhirnya aku mendapatkan cuplikan video tentang ilmu berumah tangga.

Indahnya pacaran setelah menikah, judul yang sama denganku yang baru saja menikah. Tapi kenyataan yang tidak sama tentang keindahan yang mereka tunjukkan.

Jauh berbeda dengan kenyataan pahit yang aku rasakan sekarang. Bukan sekali ini saja aku melihat model video seperti ini. Sudah sering melihat seperti ini dengan tema yang berbeda, kenapa mereka bisa sebahagia seperti itu, kenapa aku tidak? Padahal dengan yang sama saat sebelum menikah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Memelas Minta Maaf

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 52By : Desy IriantiTak berpaling mataku terus menatap wajah bayi kecilku. Hancurnya hatiku melihat anak yang baru berumur beberapa hari sudah harus dipasang selang infus.Tak ada masalah yang sangat menghancurkan hidupku selain melihat anakku terbaring di kamar rumah sakit.Banyaknya masalah yang suamiku sudah buat sampai mentalku hancur sehancurnya, tapi itu tidak sebanding sekarang ini. Melihat Rizky terbaring lemah di sini, apalagi saat melihatnya menangis ketika tajamnya jarum suntik itu masuk ke kulitnya.Kupegangi jari-jarinya yang kecil, kuelus rambutnya yang sedikit dengan perlahan agar tidak mengganggu tidurnya.Air mata yang tidak terbendung lagi, terus mengalir dari mata yang sudah bengkak karena sudah cukup lama aku menangis."Rizky anak yang kuat, Han. Pasti Rizky sembuh. Kamu harus kuat." ucap Ibu dengan lembut.Ibu yang selalu ada disampingku, yang selalu menguatkan di kondisi apapun. Tangannya yang merangkul pundakku memberi dukungan agar

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Keputusan Ibu

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 51By : Desy IriantiDari lubuk hatiku yang paling dalam, sebenarnya aku sedih mendengar ucapan Ibu. Tapi, kalau mengingat kelakuan Mas Firman, aku marah dan sangat benci padanya. Mengikuti keputusan Ibu adalah pilihan yang tepat sekarang ini."Han, ayo kita pergi dari sini! Rumah ini milik kamu, setelah masalah kamu dan Firman selesai, kamu bisa kembali lagi ke sini." ucap Ibu yang membangunkanku dari lamunan seraya mengingat kebaikan Mas Firman yang dua hari pernah membuatku layak menjadi seorang istri. Saat itu terlalu manis sikap dan perlakuannya padaku, sampai aku percaya yang dilakukannya itu murni kalau dia sudah berubah. Ternyata itu hanya trik Mas Firman untuk menutupi kebusukannya yang sudah hampir tercium."Han, ayokkk." Suara Ibu yang kedua kalinya lebih keras dari sebelumnya.Dengan menggendong Rizky dan tangan kanannya memegang perlengkapan susu Rizky. Sebagian barang sudah diluar, Ibu sudah mengeluarkan sebelum kami yang keluar.Mobil onlin

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Kedatangan Vania

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 50By : Desy IriantiKutatap wajah perempuan yang memperkenalkan dirinya dengan bangga mengaku pacarnya Mas Firman.Senyum getir terpaksa aku perlihatkan di depannya, tak terasa dari ekor mata ada air yang menetes, dengan segera aku usap dengan jari. Jangan sampai terlihat oleh Vania, dia akan senang melihatku sedih.Sakit, lebih sakit lagi hatiku saat melihat perut yang tidak sesuai besarnya dengan tubuh yang langsing semampai. Elusan di perutnya membuatku iba pada anak yang ada di dalamnya.Cantik, seksi. Itu yang aku lihat dengan mata. Tak bisa dibohongi kalau Vania memang cantik. Laki-laki mana yang tidak terpikat dengannya. Ditambah dia memang harus menjaga penampilan untuk menarik para pelanggannya.Jari-jari tangan Ibu menggenggam tanganku dengan erat. Aku tahu maksud Ibu, berusaha menguatkan aku."Firman tidak ada di rumah! Silahkan kamu pergi dari sini! Ini rumah anak saya!" ucap Ibu dengan nada yang berusaha tetap terkontrol.Orang tua mana yang

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Pacar Mas Firman

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 49By : Desy Irianti"Sebenarnya diam-diam Ibu suka memperhatikan kalian berdua, tapi Ibu anggap masalah kalian masih masalah biasa-biasa saja." Suasana masih aman terkendali untuk Ibu tapi tidak untuk aku, aku mulai tegang."Ibu anggap karena kalian berdua waktu nikah belum saling mengenal, kekakuan diantara kalian, pasti juga akan terjadi sama pasangan lain yang belum saling kenal."Benar yang Ibu katakan, kekakuan kami memang hal yang wajar karena kami tidak menghabiskan waktu lama sebelum adanya pernikahan.Sangkin kakunya bibirku ini sampai aib yang selama ini Mas Firman buat, tidak pernah aku katakan sama orang lain. Tapi, kali ini tidak bisa lagi aku tutupi aibnya."Mas Firman selingkuh, Bu." ucapku dengan pelan.Tidak berani aku menatap ke arah Ibu, melihat wajahnya yang sudah pasti sedih aku tidak sanggup.Aku juga tidak bisa memastikan kekecewaan Ibu terhadap Mas Firman. Menantu pilihannya sendiri yang membuat hancur anak perempuannya. "Maksud

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Aku Selalu Merepotkan Ibu

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 48By : Desy Irianti"Firman, kamu sarapan dulu sebelum berangkat. Sudah Ibu siapkan di meja makan." ucap Ibu saat melihat Mas Firman saat sudah rapi.Berjalan menghampiri Mas Firman sambil membawa pakaian kotor Rizky untuk dicuci. Ketelatenan Ibu yang mau mengurus kebutuhan kami apalagi mengurus cucunya, tanpa ada aku suruh sedikitpun. Malah aku mau membayar orang untuk mengurus anakku sampai masa penyembuhan yang harus aku lalui, Ibu malah marah."Ibu masih sanggup kalau hanya urus kalian." ucap Ibu padaku saat aku mau bayar orang.Aku yang hanya bisa menunggu di kamar dan di atas kasur. Sesekali aku berusaha untuk bangun dan belajar sendiri agar bisa cepat pulih. Rasa perih dan ngilu yang masih terasa.Sampai selesai Ibu mengurus Rizky, tak terlihat wajah yang capek, malah senyum sumringah yang aku dapatkan. Mungkin kehadiran Rizky menjadi pengobat kehilangan yang sudah pergi buat Ibu.Bersyukur memiliki Ibu seperti ini, tinggal perempuan mulia ini yang

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Pulang Ke Rumah

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 47By : Desy Irianti"San, jemput Ibu sekarang, ya." Terdengar saat layar datar menempel di telinga Ibu."Ibu mau pulang, ya? tanyaku yang seakan tidak rela ditinggal Ibu."Iya, Han. Sudah jam sembilan malam, kasihan Sany di rumah sendiri."Walau tidak rela sebenarnya kalau Ibu pulang. Keadaanku masih sangat memerlukan bantuan. Bekas operasi yang membuatku harus ekstra bersabar. Aku tidak boleh egois, ada Sany yang juga membutuhkan Ibu, apalagi dia masih gadis."Kan ada Firman. Pasti suami kamu bisa, waktu di rumah sakit juga dia yang urus waktu malam, dia yang buatkan susu, gantikan kalau ngompol. Besok pagi-pagi Ibu datang kemari. Tidak usah kamu pikirkan masak, biar Ibu yang masak di rumah."Tersenyum walau dengan senyuman yang getir. Bukan masalah masak, aku tidak mau minta tolong sama Mas Firman untuk membantuku. Nanti dia berfikir kalau aku sudah memaafkannya dan tidak akan minta cerai."Ibu pulang, ya." Mencium cucunya sebelum keluar dari kamar, dan

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Terlihat Biasa-Biasa Saja

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 46By : Desy Irianti"Apapun masalah kamu sama Firman, nanti kita bahas di rumah. Kamu pulihkan dulu badan kamu, tidak usah banyak pikiran." Aku tidak tahu sekuat apa hati Ibu. Selama ini aku memikirkan tentang perasaan Ibu sampai aku mengabaikan perasaanku sendiri.Saat aku mengatakan ingin cerai dengan suamiku sejak awal pernikahan, takut sekali bibir ini mengucapkannya. Sekarang aku tak tahan lagi hidup dengan Mas Firman, makanya terucaplah.Tanpa adanya rasa kaget ataupun bingung yang terlihat dari wajah Ibu, santai bahkan masih bisa melemparkan senyuman padaku."Apa Ibu sudah mendapatkan cerita dari Mas Firman?" gumamku dalam hati.Kalau memang iya, apa yang disampaikan Mas Firman sampai semuanya terlihat biasa-biasa saja seperti tidak ada masalah."Han, Ibu mau sholat dulu. Kamu bisa kan Ibu tinggal dulu.""Iya, Bu. Bisa."Dengan membawa mukenah berwarna putih bermotifkan bunga keemasan, Ibu meninggalkan aku sendiri di kamar rawat.Menikmati sakit h

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Anakku Prematur

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 45By : Desy IriantiKututup kedua telinga dengan kedua tangan kuat agar tidak terdengar lagi suara laki-laki jahat yang membuatku hampir gila.Air mata yang mengalir deras seakan tumpah keluar semuanya, tak bisa aku menahannya."Han, Hana. Mas minta maaf, tolong buka pintunya sebentar." Masih kudengar suara seperti memelas.Aku yang terlalu bodoh mempercayainya atau Mas Firman yang sangat pintar. Begitu gampang aku tertipu dengan sikap manisnya yang membuatku terbang. Aku masuk ke dalam perangkapnya.Sesak dadaku menahan perihnya luka yang sangat dahsyat diberikan suamiku sendiri. Terlalu kejam cara dia menghancurkan mentalku.Satu jam berlalu, tak kudengar lagi suaranya memanggil namaku. Mulai mereda tangisanku bercampur dengan rasa capek. Air mata yang deras, kini tinggal tetesan saja yang keluar. Kering sudah.Setengah hari aku berada di dalam kamar tanpa ada minum dan makan sedikitpun. Sedih sekali hatiku, sampai begini dia menghancurkan aku yang seda

  • SESAL ( Nikah Terpaksa )   Pacar Suamiku Hamil

    SESAL ( Nikah Terpaksa )Bab 44By : Desy IriantiMemperhatikan sekeliling saat aku keluar dari kamar mandi. Tidak ada perempuan yang aku lihat, sosok laki-laki yang menjadi suamiku pun tidak terlihat di depan mata."Mas, Mas Firman." Panggil-panggil suamiku yang tidak menjawab.Kutelusuri ruangan sampai ke kamar, tidak kudapati Mas Firman ada di sana.Kulempar pandangan ke arah luar dari jendela, ternyata Mas Firman ada di luar dengan ponsel yang menempel di telinga."Ternyata Mas Firman sedang nelpon, suara perempuan itu pasti adiknya." lirihku pelan.Tak ada pikiran jelek sedikitpun dengan Mas Firman. Dengan cara dia memperlakukan aku beberapa hari ini, kepercayaanku sudah kuat untuk mempercayainya.Niat hati keluar untuk menghampiri Mas Firman, seketika kakiku berhenti di samping meja makan. Dua teh hangat sudah tersedia di atas meja dengan satu cake yang bertuliskan i love you.Hampir lepas jantungku dari tempatnya. Perempuan mana yang tidak bahagia dibuat seperti ini oleh suamin

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status