Share

BAB 04

Author: Nyonya Sfrl
last update Last Updated: 2023-07-12 10:29:35

Seserahan Yang Diminta Kembali.

Bab 4

Riana tertawa melihat perubahan ekspresi Angga, yang tadinya senyum semringah kini berubah masam.

"Kamu kenapa berubah sih Adiva, kemana sikap lembut dan murah hatinya kekasih mas yang dulu?" protesnya setelah mendengar jawabanku.

"Aku memang murah hati Mas, tapi tidak bo*oh, jika memang Aira mengidam ingin dibelikan emas, belikan dong pakai uangmu," sahutku tidak mau kalah.

"Adiva, beraninya kamu berkata seperti itu, apa kamu merendahkan ku?!" ujarnya dengan wajah merah padam. Mungkin dirinya mulai tersinggung dengan ucapanku.

"Aku tidak merendahkanmu Mas, hanya saja aku sedang mempertahankan milikku, emas itu dibeli dengan uangku, sudah tentu itu hakku!" 

"Benar itu, masa uang ceweknya mau dikuasai juga, kalau lelakinya setia sih mending, nah yang ini malah selingkuh," ejek Riana membuat wajah mas Angga semakin merah padam, bahkan kedua tangannya ikut terkepal.

"Awas kalian berdua, aku pasti bikin perhitungan," ancamnya sebelum berlalu pergi.

"Siapa takut?! Situ yang bersalah, kok situ juga yang merasa terdzolimi, dasar mokondo!!!" sahut Riana yang merasa kesal. Sedangkan aku hanya menggeleng melihat ulah mas Angga.

"Sudah, nggak usah ditanggapi, lagian dia sudah pergi," ujarku pada Riana. 

Gadis itupun bersungut kesal, karena aku memintanya untuk berhenti berkomentar.

"Kamu ini terlalu baik Adiva, lelaki seperti Angga itu harus dilawan, enak saja dia mau menyenangkan istrinya, pakai uangmu," ujarnya meluapkan kekesalannya pada sosok seperti mas Angga.

"Sebenarnya aku sudah memberikan perlawanan, buktinya aku kembalikan seserahan darinya yang tidak seberapa itu," ujarku bukan bermaksud memberitahu kekurangan mas Angga. Tapi Riana memang tahu perjalanan cintaku dengan mantan calon suamiku itu.

"Aku yakin, jika itu semua karena tuntutan Aira. Karena kita semua tahu seperti apa Aira, demi mendapatkan keinginannya, dia rela melakukan berbagai macam cara, termasuk menyerahkan tubuhnya," ucap Riana begitu antusias.

"Sudahlah Riana, kita tidak perlu membahasnya lagi, mereka sudah bukan urusanku lagi," ucapku yang membuatnya berpaling.

"Maafkan aku Adiva, aku tidak bermaksud," 

"Tidak apa-apa, aku hanya berusaha melupakan rasa kecewaku dengan cara tidak lagi membahas mereka," ujarku sambil tersenyum.

๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ๐ŸŒบ

Baru saja merebahkan tubuhku di atas ranjang yang empuk, tiba-tiba pintu kamarku diketuk dari luar.

Aku bergegas membukanya, hingga sosok ibuku yang terlihat.

"Ada apa Bu?"

"Tuh, temanmu yang tidak beradab datang," ujar ibuku terlihat tidak suka pada sosok tamu yang datang ke rumah.

"Aira Bu?" tanyaku sambil menghela napas.

"Siapa lagi, jika bukan dia," jawab ibu yang hanya aku angguki.

"Sebentar Bu, Adiva mau mengenakan hijab dulu," ujarku masuk kembali, lalu mengambil hijab instan.

"Kalau sudah selesai, langsung suruh pulang saja," 

"Iya Bu," jawabku segera melangkah untuk menemui Aira.

"Mau apa lagi kamu ke sini," ujarku tanpa berbasa-basi kepadanya.

"Aku ke sini hanya untuk meminta hakku," ucapnya dengan penuh percaya diri.

"Hak yang mana, karena aku tidak pernah merasa mengambil ataupun merebut hakmu," ucapku sambil menatap kearahnya.

"Seserahan yang diserahkan mas Angga kepadamu, kembalikan semuanya tanpa terkecuali," ucapnya membuatku mengernyit.

Apa wanita itu masih belum paham, jika seserahan yang dibeli dengan uang mas Angga, sudah aku serahkan semuanya.

"Seingatku sudah kukembalikan," 

"Belum semuanya, karena seingatku mas Angga memberikan banyak, ada emas, uang tunai, gamis serta tas dan peralatan make-up," ujarnya membuatku ingin tertawa.

Sepertinya mas Angga memang tidak memberitahu yang sebenarnya, jika seserahan yang disebutnya tadi, dibeli menggunakan uang pribadiku.

"Aku tidak akan pernah memberikannya kepadamu, karena itu bukan pemberian mas Angga," ucapku dengan wajah datar.

"Jangan serakah kamu Adiva, mas Angga tidak jadi menikahimu, harusnya seserahan itu diberikan kepadaku," pekiknya membuatku menutupi kedua telingaku.

"Serakah, justru kamulah yang serakah Aira, setelah melihat jumlah seserahan yang diberikan mas Angga kepadaku, justru kamu menggodanya, menyusun rencana untuk menggagalkan pernikahan kami, tapi tidak masalah bagiku, karena seorang pengkhianat memang pantas dengan penggoda," ucapku membalas perkataannya.

"Kamu mengejekku?" ucapnya seperti tidak terima.

"Tapi itulah faktanya, aku tahu seperti apa dirimu, jadi pergilah dari sini, sebelum aku membongkar semua rahasiamu," ujarku memang ingin mengusirnya.

"Kamu mengancamku?!"

"Tidak, tapi jika kamu berusaha mengusikku, maka aku tidak akan segan-segan bilang pada Angga, jika bayi itu bukanlah darah dagingnya," ucapku yang membuatnya mendadak pias

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALIย ย ย BAB 49

    Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 49Terdengar sirene mobil polisi mengalun tinggi, seolah memecahkan kesunyian malam.Malam ini seorang preman bernama Jatmiko diringkus oleh pihak kepolisian karena tindakan kejahatannya yang cukup sadis dan juga kej@m.Bukan hanya dirinya saja yang diringkus, tetapi istri bahkan simpanannya ikut terlibat. Mereka berkomplot untuk mencelakai dua pengusaha sukses yaitu Andrew dan Arya.Semua ini terjadi karena Jatmiko ingin memenuhi permintaan kekasih hatinya Aira. Wanita itu sangat ingin menyingkirkan Kirana dan juga Adiva. Terbukti dari tempat kejadian perkara dimana Adiva dan Kirana berhasil mereka culik lalu ditawan selama beberapa hari.Keadaan keduanya cukup mengenaskan, karena Aira dan Jatmiko tega melakukan penyiks@@n pada Adiva dan Kirana.Untunglah Arya dan Andrew dapat melacak keberadaan istrinya, meskipun nyawa mereka yang menjadi taruhannya.Aira benar-benar sudah kehilangan ke

  • SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALIย ย ย BAB 48

    Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 48Sejak dirinya dipersunting oleh Rega secara agama maupun negara, Mawar menjalani rutinitas sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga. Rega tidak mengizinkannya bekerja dengan alasan tidak ada yang menjaga Gara. Padahal pria itu tidak ingin melihat Mawar kesusahan ataupun merasa lelah. Cukup dirinya saja yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sekeluarga.Mawar menikmati perannya sebagai istri sekaligus ibu sambung untuk Gara, apalagi Rega mampu mencukupi kebutuhan pribadinya, meskipun pria itu harus bekerja lebih keras dari biasanya.Mawar yang baru saja menidurkan Gara sedikit terkejut kala mendengar ketukan pintu dari luar. Ia pun berpikir, siapa yang mengunjunginya di tengah terik begini, apalagi cuacanya sangat panas dan juga gerah."Assalamualaikum," sapa seseorang yang tidak asing di telinga Mawar, dari luar sana."Waalaikumsalam," sahut Mawar sambil bergegas keluar dari kamarnya, lalu me

  • SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALIย ย ย BAB 47

    Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 47Aira tertegun setelah mendengar ucapan Adiva, memang dirinya tidak bersikap seperti ini dulunya, namun karena rasa iri dan dengki telah bersemayam di hatinya, Aira pun memilih jalan yang salah. Semua itu tidak terlepas dari gaya hidupnya yang ingin selalu lebih unggul dari siapapun, termasuk sahabatnya sendiri, Adiva.Wanita itupun tersenyum sinis, lalu memalingkan wajahnya."Kamu tidak akan pernah tahu penderitaan yang pernah aku jalani, bahkan perempuan ini jugalah salah satu penyebabnya!" ujarnya sembari menunjuk Mawar, adiknya.Mawar menundukkan wajahnya, karena apa yang dikatakan Aira, benar adanya."Kamu tidak akan pernah tahu Adiva, bagaimana rasanya di acuhkan, lalu diusir seperti sampah oleh ayah kandungku sendiri." ujarnya mengungkapkan apa yang pernah dirasakannya.Adiva terkejut mendengar pengakuan Aira, ia tidak pernah menyangka jika mantan sahabatnya itu menyimpan luka hati yang cuk

  • SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALIย ย ย BAB 46

    Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 46Aira sedang mencari cara untuk memudahkan rencananya, wanita itu tampak berpikir keras, hingga ponselnya berdering, membuyarkan lamunannya."Halo?" ujarnya begitu mengetahui siapa yang menghubunginya."Apa kamu melihat Amara?" tanya lelaki itu dari seberang sana. Aira tampak masam karena Fahri mulai memikirkan wanita itu."Tidak, kenapa bertanya kepadaku, bukannya tadi kamu sudah mengusirku?" ujarnya terdengar kesal, justru pria di seberang sana malah tertawa."Kamu cemburu melihatku bercint@ dengan Amara? Dia sungguh bisa memuaskanku," ujar Fahri membuat Aira semakin merasa gusar. Apa pria itu sengaja berkata seperti itu untuk memancing reaksinya?"Dia bukan sainganku," ucap Aira tidak mau kalah, membuat Fahri terkekeh. Aira yang mendengar suara tawa mantan kekasihnya itu semakin tersulut amarah. Sepertinya Amara memang pantas dikirim ke tempat pel@curan."Sudahlah Aira, kamu jangan marah lagi, sebenarnya aku ingin kamu menemuiku, malam ini juga

  • SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALIย ย ย BAB 45

    Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 45"Tidak, aku mohon jangan sakiti aku, aku menyesal," ratap Aira ketika cengkraman Rega semakin kuat di lehernya. Bahkan air matanya mengalir dengan sangat deras, akibat menahan rasa sakit di tenggorokannya. Rega benar-benar serius dengan ucapannya."Kamu masih ingin selamat?" ujar laki-laki dengan amarah yang membuncah."Kalau begitu, ikut denganku!" ujarnya seraya menarik tangan Aira dengan kasar. Rega tidak lagi mempedulikan keselamatan dirinya, yang terpenting baginya saat ini, Mawar harus segera di selamatkan, dan Aira lah harapan satu-satunya."Kamu mau membawaku kemana?" ujarnya sedikit heran karena sejak tadi Rega, tidak mengeluarkan suara sedikitpun."Cepat naik," perintahnya yang langsung dituruti Aira, baru setelah itu dirinya ikut masuk ke mobil.Rega memberitahu alamat yang mereka tuju, membuat Aira terbelalak."Jangan mengajukan protes kepadaku, jika kamu masih ingin hidup," bisik Rega membuat Aira sedikit bergidik.Setelah menempuh p

  • SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALIย ย ย BAB 44

    Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 44Adiva menyambut kepulangan suaminya dengan senyum, namun kening pria itu justru mengerut karena melihat leher istrinya yang terbalut sebuah kain."Sayang, apa yang terjadi padamu?" Tanyanya dengan raut wajah khawatir."Aku tidak apa-apa Mas," balas Adiva berusaha tersenyum semanis mungkin, jangan sampai suaminya itu merasa kesal begitu mengetahui kejadian yang menimpanya hari ini.Andrew menatap lurus wajah istrinya tersebut."Apa yang sedang kamu tutupi dari mas?" Tanyanya membuat Adiva tercekat, tidak mudah untuk mengelabui suaminya sendiri."Mbak Adiva tadi diserang oleh lelaki yang tidak kami kenal bang," jawab Mawar sambil menghidangkan dua cangkir teh hangat, ke hadapan Adiva dan juga Andrew.Lelaki itu begitu terkejut melihat kehadiran Mawar, bahkan mengubah panggilan untuknya.Sebelum Andrew bersuara, Adiva terlebih dahulu mengeluarkan suaranya."Mawar yang tadi menyelamatkanku Mas, jika tidak ada dia, mungkin aku tidak akan berada di sin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status