Share

BAB 05

Author: Nyonya Sfrl
last update Last Updated: 2023-07-12 10:30:21

Seserahan Yang Diminta Kembali.

Bab 5

POV Aira

Dasar sia*, ternyata rencanaku tidak berjalan mulus, aku pikir dengan merebut mas Angga dari Adiva, maka kebutuhanku selama mengandung bayi sia*an ini akan terpenuhi.

Seserahan yang seharusnya menjadi milikku, justru tetap ditahan oleh Adiva.

Belum lagi mantan sahabatku itu memegang rahasiaku, kalau seperti ini bagaimana aku bisa menekannya untuk menyerahkan emas dan uang tunai itu?

"Pergilah, jangan pernah mengusikku lagi," ujarnya terdengar ketus. Bahkan Adiva tidak sudi untuk melihatku.

"Aku tidak akan mengusikmu, jika kamu kembalikan semua seserahan itu kepadaku," ujarku bersikeras, bagaimanapun caranya, seserahan itu harus pindah ke tanganku hari ini juga.

"Aku sudah mengembalikannya, tanya saja pada suamimu, itupun kalau dia berkata jujur," ujar Adiva membuatku semakin geram.

Entah apa tujuannya berkata seperti itu, jelas-jelas seserahan itu pemberian mas Angga, karena aku ikut menyaksikan acara lamaran itu.

"Kamu jangan serakah Adiva, atau jangan-jangan kamu sengaja menahan emas dan uang itu sebagai ganti rugi rasa malu kalian? Makanya jadi perempuan itu harusnya sadar diri," ujarku sengaja menyindirnya.

Aku sangat tahu seperti apa Adiva, dia itu selalu merasa minder dengan keadaan dirinya yang berwajah biasa saja, jika dibandingkan dengan diriku.

"Serakah, sepertinya kamu belum lupa siapa mas Angga sebenarnya," ucapnya seperti meledekku.

"Tentu saja aku tahu, dari dulu mas Angga begitu mencintaiku, apapun keinginanku pasti diturutinya," ujarku dengan penuh percaya diri.

Bukannya merasa kesal, justru Adiva tersenyum membuatku merasa muak.

"Kalau kamu begitu mengenalnya, pasti tahu dong kemampuan finansialnya, bukannya gara-gara itu, kamu menolaknya?" ujarnya begitu sinis, membuatku kehilangan kata-kata untuk membalasnya.

"Aku tidak mengerti maksudmu," ucapku yang sejujurnya.

"Seserahan itu sebagiannya menggunakan uang pribadiku, mas Angga hanya mampu memberikan uang sekedarnya, dan itupun dapatnya seperangkat alat sholat dan perlengkapan mandi," ujarnya membuatku terperangah.

"Tidak mungkin, kamu pasti berbohong karena jelas-jelas mas Angga menyebut seperangkat perhiasan emas dan uang tunai sebesar dua puluh lima juta," ujarku membantah tuduhannya, tentang mas Angga.

"Ya sudah jika tidak percaya, coba kamu tanyakan pada mas Angga dimana kwitansi pembelian emas itu dan berapa totalnya, jika memang dia yang membelinya pasti tahulah total keseluruhannya," ucapnya seolah mengejek mas Angga.

"Baik, aku pasti bisa menunjukkan kwitansi itu kepadamu, tunggu saja, dan siapkan seserahan itu untuk aku bawa," ujarku penuh keyakinan, jika memang mas Angga yang membelikan itu semua.

Adiva hanya tersenyum, lalu mempersilahkan aku untuk membawa bukti kwitansi tersebut.

Akupun langsung memesan ojek online untuk kembali ke rumah milik orang tuanya mas Angga, rasanya tidak sabar untuk segera sampai dan meminta kwitansi tersebut pada suamiku.

Aku ingin melihat ekspresi Adiva seperti apa, saat emas-emas dan uang tunai itu berada di tanganku. Pasti dia merasa terpuruk dan sehancur-hancurnya.

"Sayang, kamu sudah pulang?" sambut mas Angga begitu melihat kehadiranku.

"Sudah Mas," jawabku seraya mengangguk, lalu memilih duduk di kursi yang lumayan keras.

Mas Angga tersenyum, pria itupun meraih tanganku kemudian menciumnya dengan penuh kelembutan.

Kuakui jika dia memiliki wajah yang cukup tampan, serta memperlakukanku dengan baik, hanya saja... pekerjaannya sebagai buruh pabrik yang membuatku malas mempertimbangkannya.

Namun pandanganku tentangnya mulai berubah, ketika Adiva mengundangku untuk datang ke acara lamarannya.

Dimana mas Angga menyerahkan seserahan yang menurutku cukup fantastis, seperangkat perhiasan emas yang jumlahnya lima puluh gram, ditambah uang tunai sebesar dua puluh lima juta rupiah.

Mendengar jumlah seserahan itu, terbit rasa iri dan cemburu di hatiku kepada Adiva, seharusnya akulah yang menerima seserahan itu, bukan dirinya.

"Sayang, kamu masih memikirkan seserahan itu?" tanya mas Angga yang membuatku langsung tersentak.

"Ya Mas, rasanya tidak ikhlas jika Adiva yang memilikinya, kamu kan tidak jadi menikahinya, harusnya dikembalikan," ujarku dengan manja, lalu menyenderkan kepalaku di pundaknya.

"Sudahlah sayang, ikhlaskan saja, lagipula itu sebagai ganti rugi karena mas membatalkan pernikahan secara sepihak," ujarnya membuatku menjaga jarak dengannya.

"Tidak bisa Mas, lagipula ini bukan permintaanku, tapi bayi dalam perutku," ucapku lagi untuk meyakinkan dirinya.

Ya, aku sengaja menggunakan bayi ini, agar mas Angga mengabulkan permintaanku.

"Tapi sayang, mas jadi tidak enak hati sama Adiva, emas dan uang itu sudah diserahkan untuknya, tidak mungkin diminta kembali," ujarnya seraya membelai kepalaku.

"Tapi Mas, kata Adiva dia akan memberikannya dengan suka rela kepadaku, asalkan..."

"Asalkan apa?" ujarnya dengan mata berbinar, dan akupun merasa antusias.

"Asal kita bisa menunjukkan kwitansi pembelian, serta memberitahu totalnya berapa," ujarku sambil tersenyum, namun kenapa ekspresi mas Angga berubah pias?

"Kamu masih menyimpannya kan Mas?" ujarku berharap.

"Maafkan mas Aira, kwitansi itu ada pada Adiva," jawabnya yang membuatku tidak bersemangat.

"Kok ada sama Adiva sih Mas, bukannya kamu yang membeli emas itu?" cecar ku yang membuat mas Angga terlihat gelisah.

"Apa jangan-jangan, apa yang dikatakan Adiva itu benar, jika emas dan uang tunai itu miliknya?!" 

"Ya nggaklah sayang, emas dan uang itu, mas yang memberikannya, pakai uang simpanan mas selama bertahun-tahun," ujarnya sambil merengkuh tubuhku.

"Kamu tidak berbohong kan Mas?"

"Ya nggaklah, masa sama istri sendiri bohong," ucapnya sambil tertawa.

Namun aku dapat melihat kegelisahan dari sudut matanya.

"Mas, sebenarnya ada apa, apa kamu menyimpan rahasia kepadaku?"

"Baiklah sayang, sepertinya mas harus jujur padamu, sebenarnya uang dan emas itu tidak dikembalikan sebagai ganti rugi dan juga.."

"Juga apa Mas?"

"Digunakan untuk menggugurkan kandungan Adiva, mas yang memintanya karena lebih memilih kamu," ucapnya dengan wajah sendu dan rasa bersalah.

*****

Nggak nyangka ya si Angga, takut kehilangan Aira makanya menciptakan kebohongan seperti itu...

Nih cowok bagusnya diapain ya???

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALIย ย ย BAB 49

    Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 49Terdengar sirene mobil polisi mengalun tinggi, seolah memecahkan kesunyian malam.Malam ini seorang preman bernama Jatmiko diringkus oleh pihak kepolisian karena tindakan kejahatannya yang cukup sadis dan juga kej@m.Bukan hanya dirinya saja yang diringkus, tetapi istri bahkan simpanannya ikut terlibat. Mereka berkomplot untuk mencelakai dua pengusaha sukses yaitu Andrew dan Arya.Semua ini terjadi karena Jatmiko ingin memenuhi permintaan kekasih hatinya Aira. Wanita itu sangat ingin menyingkirkan Kirana dan juga Adiva. Terbukti dari tempat kejadian perkara dimana Adiva dan Kirana berhasil mereka culik lalu ditawan selama beberapa hari.Keadaan keduanya cukup mengenaskan, karena Aira dan Jatmiko tega melakukan penyiks@@n pada Adiva dan Kirana.Untunglah Arya dan Andrew dapat melacak keberadaan istrinya, meskipun nyawa mereka yang menjadi taruhannya.Aira benar-benar sudah kehilangan ke

  • SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALIย ย ย BAB 48

    Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 48Sejak dirinya dipersunting oleh Rega secara agama maupun negara, Mawar menjalani rutinitas sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga. Rega tidak mengizinkannya bekerja dengan alasan tidak ada yang menjaga Gara. Padahal pria itu tidak ingin melihat Mawar kesusahan ataupun merasa lelah. Cukup dirinya saja yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sekeluarga.Mawar menikmati perannya sebagai istri sekaligus ibu sambung untuk Gara, apalagi Rega mampu mencukupi kebutuhan pribadinya, meskipun pria itu harus bekerja lebih keras dari biasanya.Mawar yang baru saja menidurkan Gara sedikit terkejut kala mendengar ketukan pintu dari luar. Ia pun berpikir, siapa yang mengunjunginya di tengah terik begini, apalagi cuacanya sangat panas dan juga gerah."Assalamualaikum," sapa seseorang yang tidak asing di telinga Mawar, dari luar sana."Waalaikumsalam," sahut Mawar sambil bergegas keluar dari kamarnya, lalu me

  • SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALIย ย ย BAB 47

    Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 47Aira tertegun setelah mendengar ucapan Adiva, memang dirinya tidak bersikap seperti ini dulunya, namun karena rasa iri dan dengki telah bersemayam di hatinya, Aira pun memilih jalan yang salah. Semua itu tidak terlepas dari gaya hidupnya yang ingin selalu lebih unggul dari siapapun, termasuk sahabatnya sendiri, Adiva.Wanita itupun tersenyum sinis, lalu memalingkan wajahnya."Kamu tidak akan pernah tahu penderitaan yang pernah aku jalani, bahkan perempuan ini jugalah salah satu penyebabnya!" ujarnya sembari menunjuk Mawar, adiknya.Mawar menundukkan wajahnya, karena apa yang dikatakan Aira, benar adanya."Kamu tidak akan pernah tahu Adiva, bagaimana rasanya di acuhkan, lalu diusir seperti sampah oleh ayah kandungku sendiri." ujarnya mengungkapkan apa yang pernah dirasakannya.Adiva terkejut mendengar pengakuan Aira, ia tidak pernah menyangka jika mantan sahabatnya itu menyimpan luka hati yang cuk

  • SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALIย ย ย BAB 46

    Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 46Aira sedang mencari cara untuk memudahkan rencananya, wanita itu tampak berpikir keras, hingga ponselnya berdering, membuyarkan lamunannya."Halo?" ujarnya begitu mengetahui siapa yang menghubunginya."Apa kamu melihat Amara?" tanya lelaki itu dari seberang sana. Aira tampak masam karena Fahri mulai memikirkan wanita itu."Tidak, kenapa bertanya kepadaku, bukannya tadi kamu sudah mengusirku?" ujarnya terdengar kesal, justru pria di seberang sana malah tertawa."Kamu cemburu melihatku bercint@ dengan Amara? Dia sungguh bisa memuaskanku," ujar Fahri membuat Aira semakin merasa gusar. Apa pria itu sengaja berkata seperti itu untuk memancing reaksinya?"Dia bukan sainganku," ucap Aira tidak mau kalah, membuat Fahri terkekeh. Aira yang mendengar suara tawa mantan kekasihnya itu semakin tersulut amarah. Sepertinya Amara memang pantas dikirim ke tempat pel@curan."Sudahlah Aira, kamu jangan marah lagi, sebenarnya aku ingin kamu menemuiku, malam ini juga

  • SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALIย ย ย BAB 45

    Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 45"Tidak, aku mohon jangan sakiti aku, aku menyesal," ratap Aira ketika cengkraman Rega semakin kuat di lehernya. Bahkan air matanya mengalir dengan sangat deras, akibat menahan rasa sakit di tenggorokannya. Rega benar-benar serius dengan ucapannya."Kamu masih ingin selamat?" ujar laki-laki dengan amarah yang membuncah."Kalau begitu, ikut denganku!" ujarnya seraya menarik tangan Aira dengan kasar. Rega tidak lagi mempedulikan keselamatan dirinya, yang terpenting baginya saat ini, Mawar harus segera di selamatkan, dan Aira lah harapan satu-satunya."Kamu mau membawaku kemana?" ujarnya sedikit heran karena sejak tadi Rega, tidak mengeluarkan suara sedikitpun."Cepat naik," perintahnya yang langsung dituruti Aira, baru setelah itu dirinya ikut masuk ke mobil.Rega memberitahu alamat yang mereka tuju, membuat Aira terbelalak."Jangan mengajukan protes kepadaku, jika kamu masih ingin hidup," bisik Rega membuat Aira sedikit bergidik.Setelah menempuh p

  • SESERAHAN YANG DIMINTA KEMBALIย ย ย BAB 44

    Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 44Adiva menyambut kepulangan suaminya dengan senyum, namun kening pria itu justru mengerut karena melihat leher istrinya yang terbalut sebuah kain."Sayang, apa yang terjadi padamu?" Tanyanya dengan raut wajah khawatir."Aku tidak apa-apa Mas," balas Adiva berusaha tersenyum semanis mungkin, jangan sampai suaminya itu merasa kesal begitu mengetahui kejadian yang menimpanya hari ini.Andrew menatap lurus wajah istrinya tersebut."Apa yang sedang kamu tutupi dari mas?" Tanyanya membuat Adiva tercekat, tidak mudah untuk mengelabui suaminya sendiri."Mbak Adiva tadi diserang oleh lelaki yang tidak kami kenal bang," jawab Mawar sambil menghidangkan dua cangkir teh hangat, ke hadapan Adiva dan juga Andrew.Lelaki itu begitu terkejut melihat kehadiran Mawar, bahkan mengubah panggilan untuknya.Sebelum Andrew bersuara, Adiva terlebih dahulu mengeluarkan suaranya."Mawar yang tadi menyelamatkanku Mas, jika tidak ada dia, mungkin aku tidak akan berada di sin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status