Share

Karena Haris tidak Kunjung Pulang

“Ibu kok belum pulang juga, Pak?” tanya Inggit begitu dia ke luar dari kamar, dan telah siap dengan pakaian rapi.

Rasanya ada yang kurang sebelum Ibunya tahu dan meminta pendapat wanita itu. Yah, walau pada akhirnya tetap saja pendapat Pak Karimlah yang mendominasi.

“Huft. Mbuh Nduk!” Pak Karim menghela napas berat. “Sudah kutelpon dia. Tapi malah hapenya nggak aktif.”

“Hem, kebiasaan Ibu. Bawa hape lowbat,” omel Inggit. Ibunya sangat sulit mengubah kebiasaan walau mendengar keluhan Inggit hampir tiap hari soal ponsel yang dibawa. Seharusnya karena ponsel miliknya sendiri, sang ibu memperhatikan apakah dayanya sudah terisi dengan jumlah aman atau belum saat membawanya ke luar?

Di rumah saja, Inggitlah yang selalu mencharnger alat komunikasi milik Ibunya itu. Karena jarang mendapatkan panggilan atau pesan masuk, Ibu Inggit jadi tidak begitu mempedulikan. Padahal, ada saat –saat genting seperti ini di mana mereka harus saling berkomunikasi.

“Ya sudah, biarkan saja dia. Sepertinya malah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mayshanov Putri
mahal, koin nya banyak sekali utk setiap bab
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status