Share

Rekaman CCTV

Karim masuk ke rumah Inggit yang sempat ia tinggalkan beberapa jam karena ada Haris di sana. Tampaknya mereka ingin bicara empat mata, yang ke dua orang tuanya tidak boleh tahu.

“Inggit!” panggil Karim pada puterinya.

“Ya, Pak!” teriak Inggit dari dalam.

Semenit menunggu, akhirnya perempuan itu muncul dari kamar dengan pakaian rapi. Karim menatapnya dari atas hingga bawah. Penampilannya jelas berbeda dari saat Haris masih ada di rumah tadi. Pria itu jadi heran, apa yang Inggit rencanakan sebenarnya.

“Kamu mau pergi?” tanya pria tua yang kini duduk di kursi. Rasanya lelah ke sana ke mari dan menjelaskan banyak hal pada Haris. Lalu tadi, dia juga harus menemui Willis menjelaskan apa yang terjadi, bahwa pria itu salah lihat.

Karim bahkan bicara dengan nada lemah dan sopan, hanya saja seolah mengancam Willis jika macam –macam. Dia juga menceritakan kalau tadi Haris datang dengan marah yang membabi buta.

Willis lalu meminta maaf pada pria tua itu, walau entah dalam hatinya. Apa bisa meneri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status