Share

Bab 22

"Makanya bantuin, eyang kasih tau dulu gimana caranya minta maaf, Abi terlanjur ngajak dia ke resepsi Kiara, kalau dia membatalkan, aku bisa malu sama si lacur itu—"

"Hus! Mulutnya, ya! Dengerin eyang baik-baik, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah bawa Hanin ke sini, gimana pun caranya,"

"Loh? Kok dibawa ke sini? Ngapain?" tanyaku penasaran.

"Ck, nanti biar urusan eyang." Aku manggut saja walau pun sedikit ragu, selanjutnya pamit kembali ke kantor. Satu nasehat eyang dan rasanya seperti mendapat mood booster untuk berkutat lagi dengan pekerjaan.

***

Tiba di kantor aku langsung ke ruangan, ini adalah jam makan siang, aku harus mengesampingkan rasa tak enak ini, memberanikan diri menghubungi Hanin. Aku raih interkom kemudian menghubungi dia, aku memejamkan mata saat suara sumbang itu terdengar.

[Ya, Pak?] Aku berdeham demi mengusir kecanggungan, jangan sampai terdengar menye-menye olehnya.

"Ini sudah jam makan siang, bisa ke ruangan saya?" Ah, itu bukan gayaku, tetapi kali ini ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status