Share

Chapter 26

Alexis Surya Ananta tengah bersama sang adik di dalam mobil, di tengah perjalanan ke kampus. Sang kakak beberapa kali melirikkan matanya yang awas akan ketidakberesan adiknya itu, dan mendapati bahwa setiap lirikannya pada sang adik semakin menguatkan kecurigaannya bahwa adiknya itu memang mengetahui sesuatu di balik pemberitaan menyedihkan, pagi ini. 

Ketenangan Bianca tidak wajar. Senyum senang nan licik banyak tersungging di bibirnya yang tipis. Desah nafas kepuasan menggambarkan seolah-olah hari ini adalah hari terbaik dalam hidupnya yang belum genap dua puluh satu tahun itu. Sang kakak terpaksa geleng-geleng kepala. Dia merasa bertanggung jawab untuk mengembalikan sang adik ke jalan yang benar. 

"Bianca," ucap Alex berlagak polos, "kakakmu ini merasa sudah banyak sekali menghabiskan waktu di luar negeri, sampai-sampai sekarang kesulitan menebak apa saja yang bisa membuatmu senang. Coba katakan, selain mengalahkan teman-teman p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status