Share

Enam puluh empat

"cium lagi...." Pinta Benji dengan mendekat kan wajahnya ke Mentari.

Mentari menghembuskan napasnya entah sudah ke berapa kali, Benji minta di cium.

"Merem dulu..." Suruh Mentari.

Benji pun menurut, dia segera memejamkan matanya dengan memajukan bibirnya.

Mentari tertawa geli melihat Benji begini. dia segera mengambil handphone nya lalu memotret Benji.

Mentari sangat puas dengan hasil fotonya, kapan lagi punya foto Benji yang menggemaskan begini.

Bagaimana kalau orang-orang kantor, atau teman kampus mereka tau. Pasti akan heboh.

Benji yang biasanya garang Dan menyeramkan, sekarang malah terlihat imut dan menggemaskan.

Mereka pasti akan tertawa melihat Benji yang begini.

Benji membuka matanya, saat Mentari tak kunjung menciumnya.

"Ngapain lo..?" Tanyanya.

"E...enggak.." jawab Mentari, dia menyembunyika

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status