Share

Lima puluh satu

"kamu aja yang masuk, biar ibu tunggu di sini" ucap Mira ketika mereka telah tiba di depan kamar Benji.

Mira tau, Mentari pasti butuh waktu untuk bicara dengan Benji berdua saja.

Mentari mengangguk kan kepalannya. dia menghapus air matanya, lalu menarik napas dalam. Rasanya campur aduk sekarang. Antara senang dan sedih. Senang karena akhirnya dia bisa bertemu lagi dengan Benji. Tapi juga sedih saat tau bagaimana ke adaan Benji sekarang.

Mentari membuka pintu secara perlahan.

Deg.

Jantung Mentari berdetak cepat, kala melihat Benji yang tengah berdiri membelakanginya.

Apalagi sekarang Benji menoleh ke arahnya. Mereka sama-sama terpaku di tempat masing-masing.

Ingin rasanya Mentari berlari lalu memeluk Benji, dan berkata dia sangat rindu.

Mata itu masih sama seperti dulu. Mata yang selalu menatapnya tajam dan mengintimidasi.<

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status