Home / Romansa / SKANDAL DUA MENANTU / Masuk Kamar Zoya

Share

Masuk Kamar Zoya

Author: Anna Sahara
last update Last Updated: 2025-11-09 09:33:12

Erlang pura-pura membuka kulkas besar ketika Sasmita datang dan melewatinya sembari membawa nampan berisi obat.

"Cari apa, Tuan?" Sasmita menegur Erlang.

"Tidak ada ...," Erlang sedikit gugup. "Maksudku ... aku sudah menemukannya," ucapnya sembari menunjukkan sebuah minuman kaleng.

Sasmita mengangguk ramah dan segera berjalan menuju ruang belakang. Dia duduk bersebelahan dengan Zoya dan mulai menyentuh leher yang dipenuhi dengan bekas cengkraman itu.

Sementara itu, Erlang tidak langsung pergi. Seperti detektif, dia mengintai dan mendengarkan dengan seksama obrolan dua wanita beda usia itu.

"Apa lagi masalahnya? Apa Arsya yang melakukan ini?" Sasmita bertanya lesu.

Zoya menganggukkan kepala. Tubuhnya sudah seperti kebal dengan setiap perlakuan kasar Arsya. Setiap pria itu merasa kesal, dia akan melampiaskan amarahnya pada Zoya.

"Makanlah, ibu bantu obati setelah kamu selesai sarapan!"

Erlang mencengkram kaleng minuman di tangannya hingga pecah. Duka yang diperlihatkan Zoya telah menyesakkan dadanya. Dia harus segera tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Zoya?

Hari cuti telah berakhir.

Erlang diajak oleh Rasputin menuju perusahaan. Setelah beberapa hari memperhatikan Erlang, dia berencana memberikan menantu barunya posisi yang bagus dalam perusahaan raksasa miliknya.

"Aku hanya seorang koki sebelumnya, Dad, keahlian yang aku miliki hanya memasak dan membuat hidangan di atas meja, tentu saja aku tidak berani sembarang menerima jabatan ini," Erlang menolak dengan halus tawaran ayah mertuanya.

Rasputin merangkul pundak Erlang, membawanya berjalan menuju ruangan pribadinya. Di sana, dia pun mulai menunjukkan kekuasaannya yang tidak terbatas.

"Jangan pikir aku tidak mengetahui kemampuanmu yang lain, aku tidak sembarangan memilih orang. Aku mendapat informasi bahwa kamu ahli dalam memimpin suatu tim. Kamu mampu memotivasi, membangun dan mengarahkan sebuah tim dalam setiap pekerjaan."

Rasputin kemudian menuangkan segelas anggur dan menyerahkannya pada Erlang.

Erlang menerimanya dengan dahi mengernyit. Seorang pemimpin besar dalam dunia bisnis melayaninya, bukankah ini adalah awal yang baik untuk karirnya karena telah dipercaya oleh sang ayah mertua?

"Pemikiran dan ketajaman finansial seperti itu yang aku inginkan dari seseorang, dan aku telah melihatnya dalam dirimu, Erlang." Rasputin mendentingkan gelasnya pada Erlang, bersulang untuk kemajuan perusahaan yang lebih baik.

*

Pada siang hari, Erlang sedang makan siang. Erlang duduk berhadapan dengan rekannya dan di belakangnya terdapat beberapa karyawan yang mulai bergosip tentang Arsya dan juga pengangkatan jabatannya.

"Kali ini Arsya tertinggal banyak sejak kehadiran menantu baru itu, apa menurut kalian dia akan terima begitu saja?"

"Berharap diangkat jadi CEO tahun ini, ternyata iparnya langsung melangkahinya, aku rasa dia tidak akan tinggal diam."

"Arsya sedang dalam perjalanan bisnis sekarang, begitu dia kembali, aku yakin akan terjadi keributan besar dalam keluarga Bagaskara."

Dua pria itu berbicara tentang Arsya, lalu seorang karyawan baru bernama Mikhayla menimpali obrolan itu.

"Aku justru lebih khawatir dengan istrinya Arsya." Mikhayla adalah teman baru Zoya setelah menikah. "Jika mood Arsya sedang tidak baik, istrinya adalah sasaran kemarahannya. Aku tidak bisa bayangkan siksaan seperti apalagi yang akan didapatkan Zoya setelah ini."

"Memang psyco si Arsya itu, istri cantik, baik, dan penurut seperti Zoya selalu disiksa, apa dia tidak memiliki sesuatu yang lain selain menghukum istrinya sepanjang waktu?"

Selera makan Erlang seketika menghilang. Dia meletakkan peralatan makannya dengan kasar hingga pria di depannya terheran-heran.

"Ada apa, apa kamu terganggu dengan obrolan mereka?" Pria itu bertanya. "Jika iya, aku akan membereskan mereka sekarang juga."

"Tidak perlu."

Erlang sedang berpikir tentang Zoya yang kerap disiksa oleh Arsya. Sudah banyak bukti yang mengarahkan bahwa Zoya tidak pernah merasakan kebahagiaan dalam pernikahannya.

Saat pulang kerja, Erlang menerima sebuah pesan dari istrinya.

Arsyila mengatakan jika dia akan berangkat ke sebuah daerah untuk acara amal dan dia berharap Erlang akan menyusul dan mereka bisa menghabiskan waktu di tempat tersebut.

Namun Erlang memberi balasan dengan tegas. {Aku juga sedang sibuk. Restoran yang baru aku buka belum berjalan dengan semestinya, aku harus turun tangan langsung untuk menghandlenya.}

Begitu tiba di rumah, Erlang tidak menuju kamarnya, tapi mencari keberadaan Zoya. Ketika tidak menemukan Zoya di tempat yang biasa, Erlang tidak berpikir panjang, dia langsung mendatangi kamar wanita itu dengan berani.

Erlang mengetuk pintu berulang kali.

Di dalam kamarnya, Zoya sedang melakukan panggilan video dengan Mikhayla. Kedua wanita itu membahas pengangkatan Erlang sebagai wakil presiden yang baru.

"Mikha, tunggu sebentar, ada yang mengetuk pintu, aku akan memeriksanya."

[Apa Arsya sudah pulang dari perjalanannya?] Mikhayla terlihat resah. Terakhir kali mereka melakukan panggilan video, Arsya muncul sembari menendang pintu kamar.

"Aku kurang tahu."

Ketakutan sudah melanda. Itu sebabnya Zoya tidak berniat untuk menutup panggilan videonya. Bahkan dia sengaja mengarahkan kamera ponsel agar bisa merekam bukti jikalau Arsya datang membawa angkara murkanya.

Dengan penuh kehati-hatian, Zoya membukakan pintu. Dia tersentak tatkala melihat Erlang sudah berdiri tegang di depan pintu kamarnya.

Perasaan keduanya campur aduk. Cukup lama mereka terdiam dan saling memandang satu sama lain, hingga Zoya yang lebih dulu bertanya.

"Ada apa, Lang, apa kamu butuh sesuatu?" Zoya tidak membukakan pintu sepenuhnya, tapi suaranya masih lembut dan memanjakan telinga yang mendengarnya.

"Ya, aku butuh penjelasan."

Tanpa basa-basi lagi, Erlang mendorong pintu agar terbuka untuknya. Dia melesak masuk ke kamar Zoya dan mengunci pintu setelahnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SKANDAL DUA MENANTU   Obat Kontrasepsi

    Bathtub telah diisi dengan sabun aromatherapy. Di dalamnya, Erlang dan Zoya berpelukan sembari berciuman. Alih-alih membersihkan diri, keduanya justru sibuk mengulangi percintaan tadi malam.Saking bersemangatnya memadu kasih, busa sabun sampai melimpah ruah, berceceran ke lantai.Erlang mempraktekkan gaya doggy style. Dia masih saja mahir dan berhasil memuaskan Zoya dengan gaya tersebut."Lang, apa Syila gak akan mencarimu?" Zoya yang sudah kelelahan berbalik menatap wajah merah Erlang. "Aku takut dia mencarimu di seluruh tempat."Bukannya menjawab, Erlang malah menyatukan bibir mereka. Lidahnya mulai bermain di dalam mulut Zoya. "Satu kali lagi, Sayang, aku akan selesai," pinta Erlang dengan napas yang memburu.Pukul 6 pagi, Zoya baru kembali ke dalam kamarnya. Wajahnya kambali resah tatkala berhadapan dengan Arsya. Saat itu, Arsya telah berpakaian rapi dan sedang mematut dirinya di hadapan cermin. Dari pantulan kaca, dia melihat istrinya memasuki kamar."Kamu mandi atau sedang ri

  • SKANDAL DUA MENANTU   Mandi Bersama

    Erlang segera meloloskan kaos ketat yang melindungi tubuh athletisnya.Suasana kamar ber AC itu tiba-tiba berubah menjadi panas. Tatapan Erlang dan Zoya dipenuhi dengan hasrat yang kian menggelora."Aku menginginkanmu, Sayang!" Erlang berbisik, meminta persetujuan.Zoya dengan pasrah menganggukkan kepala. "Aku milikmu, Erlang, masih milikmu seperti dulu."Ciuman Erlang langsung jatuh di bibir Zoya dan tangannya mulai berkelana pada bagian tubuh yang lain. Sembari meremas dada Zoya, Erlang memperdalam pagutannya.Dalam sekejap, keduanya sudah saling melepaskan pakaian dan berbaring di atas ranjang berukuran king size itu.Zoya menikmati setiap sentuhan Erlang, tidak sekalipun menolak walaupun dia sadar bahwa ranjang tempat mereka bercinta adalah milik suaminya. Dia membiarkan Erlang menikmati tubuhnya hingga dia mencapai klimaks yang pertama.Erlang melebarkan kaki Zoya dan bersiap untuk memasukinya. "Aku mencintaimu

  • SKANDAL DUA MENANTU   Menolak Istri Demi Selingkuhan

    Erlang sedang mengisi daya ponselnya. Benda itu diletakkan di atas nakas. Tatkala melihat layar ponselnya menyala, dia berpikir jika itu adalah chat dari seseorang.Arsyila masih belum tidur. Wanita itu memeluk Erlang dengan erat. Mau tak mau Erlang pun harus menunggu dengan sabar.Di sebuah klub malam, Arsya dalam suasana hati yang buruk. Seorang teman bernama Aryo menghampiri."Hei, Bro, kamu di sini juga?" Aryo menepuk pundak Arsya. "Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu secepat ini, baru kemarin kamu bilang sedang berada di luar kota, tapi sekarang sudah duduk di klub yang sama."Arsya menyesap minuman dalam gelasnya. "Aku hanya ingin melepas penat saja, banyak masalah dalam pekerjaan akhir-akhir ini, jadi butuh hiburan di malam hari.""Apa yang di rumah saja tidak cukup?" Aryo mengedipkan sebelah matanya. "Kapan kamu akan melepaskan Zoya? Kamu tahu, aku orang pertama yang akan menampungnya jika kamu sudah bosan."Ar

  • SKANDAL DUA MENANTU   Musuh Yang Nyata

    Arsya mengguyur tubuh Zoya dengan air dingin sambil membentak. "Jadi kamu ingin bekerja sekarang? Diam-diam kamu ingin melakukan sesuatu tanpa sepengetahuanku!"Dalam ketidakberdayaannya, Zoya menggelengkan kepala. "Tidak, itu tidak benar, aku tidak ingin bekerja, Arsya, aku hanya ingin membuat kue untuk Arsyila dan suaminya. Semenjak mereka datang, aku belum pernah menemui mereka berdua secara langsung, jadi aku ingin menyajikan kue buatanku sendiri untuk mereka.""Oh ya?" Arsya menyeringai. "Apa menurutmu aku akan percaya?"Arsya segera berdiri dan membuka ikat pinggangnya. Siksaan yang sama baru saja akan dimulai, namun seketika terhenti tatkala ponselnya berdering nyaring.Itu adalah panggilan dari Rasputin. Arsya harus segera menjawabnya. "Kamu bernasib baik kali ini," desisnya pada Zoya.Karena kemejanya terkena percikan air, Arsya mengganti pakaiannya dengan baju casual. Setelah itu, dia melangkah terburu-buru meninggalkan kam

  • SKANDAL DUA MENANTU   Butuh Perlindungan

    "Kamu marah saat aku mencium Syila?" Setelah ciuman itu terlepas, Erlang bertanya kesal. "Apa kamu pernah berpikir bagaimana perasaanku saat membayangkan kamu setiap hari disentuh oleh pria lain?"Zoya terdiam. Menelan kepahitan itu sendiri. Faktanya Arsya tidak menyentuh Zoya seperti yang dibayangkan Erlang.Satu tahun yang Zoya lalui sebagai seorang istri hanya berkisah tentang siksaan, hinaan dan intimidasi dari Arsya. Arsya memperlakukan Zoya seperti istri hanya saat malam pertama mereka. Ketika menyadari Zoya sudah tidak perawan, Arsya yang sudah mengeluarkan banyak uang merasa dirugikan. Dia marah besar dan mengancam bahwa selama pernikahan hanya akan memberikan kehidupan yang buruk pada Zoya.Arsya adalah seorang pendendam. Saat mengatakannya, dia membuktikannya sendiri dengan membuat hidup Zoya seperti di neraka.Sebaliknya, Erlang memiliki perasaan yang tulus pada Zoya. Dia yang pernah dikecewakan justru memilih untuk tidak

  • SKANDAL DUA MENANTU   Butuh Jawaban Jujur

    "Erlang, apa yang kamu lakukan?" Zoya berusaha menahan, tapi mengingat posisi mereka yang mengarah langsung ke kamera ponselnya, dia buru-buru menarik Erlang ke arah ranjang.Di sana, Mikhayla tidak bisa melihat Zoya dan Erlang lagi.[Zoya, siapa pria itu, apa kamu baik-baik saja?] Mikhayla berteriak dan tidak berniat untuk menutup panggilan. Dia tidak sempat melihat dengan jelas wajah pria itu. Kini khawatir dan penasaran menjadi satu. Dia pun menajamkan indra pendengarannya mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi.Alih-alih mendapat kejelasan, panggilan itu justru terputus. Erlang yang melakukannya. Setelah menyimpan ponsel itu ke dalam laci meja rias, dia kembali pada Zoya yang tetap setia berdiri di sisi ranjang."Apa kamu bahagia dengan pernikahanmu ini?" Erlang butuh jawaban pasti. "Beritahu dengan jujur, aku tidak ingin mendengar kebohongan dari mulutmu."Zoya sangat takut dengan keberadaan mereka sekarang. Jika Ars

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status