Share

10. Ayah yang murung

Sudah dua bulan sejak kepergian ibu, dan paman dari rumah ini.

Sikap ayah jadi berubah murung. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya di kebun belakang dengan melamun.

Ibu, dan paman Tejo pun tak pernah kelihatan lagi.

Mereka seolah hilang bak ditelan bumi. Padahal mereka tinggal di desa sebelah.

Aku kasihan melihat ayah yang terus-terusan murung.

Dirinya seolah-olah kehilangan semangat hidupnya setelah kepergian ibu.

Bahkan, dirinya sudah tak pernah lagi berkunjung ke kebun.

Entah bagaimana nasib padi, dan sayur-sayuran di sana. Mungkin sudah habis di makan monyet.

Begitu besar pengaruh ibu dalam hidup ayah.

Dulu, biarpun ibu tak memperlakukannya dengan baik. Ayah selalu semangat, dan tak pernah terlihat murung seperti ini.

Ayah, dan ibu pun sudah resmi bercerai secara hukum.

Sepertinya ibu, dan paman yang mengurus surat perceraian itu. Sebab, ayah tak pernah terlihat keluar dari rumah ini.

"Sandra!" Terdengar suara ayah yang berteriak memanggilku dari kebun belakang.

Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status