Share

15

POV Sari.

____

Ku dekati mas Tejo yang sedang duduk merenung di sofa ruang tamu setelah mengusir wanita tadi.

Dirinya terlihat kacau sekali. Dan ini saatnya aku maju sebagai pahlawan untuknya.

"Ini kopinya, mas." Ku letakkan segelas kopi hitam kesukaannya di atas meja, dan perlahan aku duduk di sampingnya.

"Sudahlah, mas. Jangan terlalu dipikirkan. Wanita seperti dia nggak pantas mas pikirkan. Buang-buang waktu saja," ucapku seraya memberikan pijatan lembut di tangannya.

"Kenapa dia bisa berkhianat? Apa kurangnya aku? Aku bahkan memberikan cintaku seutuhnya untuk dia. Tapi dia, dia selingkuh." Racau mas Tejo dengan air mata yang menetes.

Deg!

Ada yang tergores di dalam dada ini saat mendengar mas Tejo berkata dia mencintai Gina.

Dia bahkan sampai meneteskan air matanya hanya karena wanita itu.

Padahal sudah jelas-jelas wanita itu berkhianat, dan pantas mendapatkan perlakuan seperti tadi.

Aku berusaha menguasai hati yang sudah terlanjur sakit, dan terus menenangkan mas Tejo.

Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status