Share

Sosok Bayangan

"Ssst ... jangan berisik!" ucap Dina tak begitu jelas.

Mata ketakutan Tony terlihat lebih jelas lagi sekarang. Tubuhnya bergemetaran, rasa takut mendadak menghantuinya. Kematian.

Dina tersenyum sinis, entah rencana apa lagi yang akan dia lakukan. Jari-jarinya mulai menekan rahang serta mulut Tony, semakin lama semakin membuat Tony kesakitan. Tangannya mulai memegang ke tangan Dina, keringatnya bercucuran sangat deras.

Kepala Tony menggeleng, kemudian di pelupuk matanya mulai berembun. Dan embun itu mulai mengeras, membentuk kristal bening. Lalu terjatuh.

Suara isak tangis Tony pun terdengar tertahan.

Gadis itu menarik rahangnya dan,

Debuak.

Satu kali lagi, kepala pemuda itu dibenturkan jauh lebih keras. "Aaargh!" Suara tertahan tangan Dina yang menutupi mulut pemuda tak bermoral itu. Darah pun semakin banyak menempel di tembok. Mengalir deras dari luka bolong terkena paku besar nan tajam itu.

Dina mendekati wajahnya ke telinga Tony. Gadis itu sengaja mendesah, agar pemuda itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status