Share

Bab 45B

Adek! Adek Aksa!"

Suara Kayla yang ceria terdengar dari luar, lalu langkah kaki kecilnya yang melompat-lompat itu mulai mendekat. Tak lama, wajah mungil muncul dari balik pintu.

"Adek Aksa tidur?"

Dia bertanya sambil berbisik. Aku menggelneg sambil tersenyum.

"Nggak, kan baru habis mandi. Kayla dari mana?" Aku bertanya sambil menakainkan Aksa kaus kaki, lalu menggendongnya dan berjalan ke depan. Ada Nayla yang tengah mengukur tensi darah Ibu.

Ah, kasihan Ibu. Masalah Radit dan Riris yang menguras air mata Ibu baru saja selesai. Baru saja kering mata tua itu, kini, aku hendak menambahinya lagi dengan masalah.

"Tensi Ibu agak rendah Mbak."

Aku mendesah, merasa bersalah karena sudah lama justru Ibu yang mengurusku.

Aku memperhatikan mata Radit yang tak lepas dari tangan cekatan Nayla. Setelah menyimpan lagi alat pengukur tensi, Nayla mengusap usap lengan Ibu.

"Jangan banyak pikiran Bu. Semua akan baik-baik saja."

Aku terenyuh. Bagaimana Ibu akan baik-baik saja, jika satu anak menjadi du
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status