Share

Saya Tidak Akan Menyerah Tante!

'Sayang, kenapa tidak bilang jika ingin ke sini'

Ingatan Jenala terlempar pada perkataan Abimana saat di restoran, Jenala ingin menghilang dari muka bumi ini ketika semua mata teman-temannya menyorotinya penuh godaan. Ah, jangan lupakan Melisa, sahabat cantiknya itu bahkan langsung mengultimatum Jenala untuk menjelaskannya besok pagi di kantor.

Setelah itu Abimana mengajak Jenala ke mejanya, Abimana juga mengatakan jika Jenala harus ke apartemennya besok sore. Pria itu bersikap seolah-olah tak terjadi apa-apa. Padahal Jenala sedang marah dan menghindarinya.

"Huh…" Jenala menghembuskan nafas berat, sudah pukul dua dini hari, tapi Jenala sama sekali tak bisa memejamkan mata. Tak lama kemudian, ponselnya bergetar menandakan pesan masuk.

Om Abimana.

[ Jangan lupa besok sore ke apartemen saya, Sera sedang ingin makan masakanmu. ]

Jenala mendengkus, alasan. Sejak kapan Sera ingin makan masakannya? Jenala saja baru belajar masak pada mamanya. Selang satu menit, pesan dari Abimana kembali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status