Share

95. MELANCARKAN RENCANA

Lagi-lagi istri kontraknya tak ditemukan. Hanya suhu ruangan kamar dingin dan sepi yang menyambut Arlando ketika masuk ke dalam kamar.

Kamar mandi tak luput dari pencarian Arlando dalam mencari istrinya, tapi lagi-lagi nihil yang didapat, Qeiza tak ada dimana-mana.

Ponsel yang ada di saku celana panjangnya segera dirogoh, tapi lagi-lagi kecewa yang di dapat karena begitu teleponnya tersambung, ponsel Qeiza sedang teronggok manis di atas nakas.

"Astaga, Qei tidak membawa ponselnya," ucap Arlando mengambil ponsel milik istrinya. "Ceroboh sekali!"

Setelah itu Arlando menelepon seseorang. Wajahnya begitu serius ketika sedang berbicara lalu setelah itu Arlando ke luar dari kamar.

Di tepi pantai, Qeiza masih duduk sendiri. Cahaya rembulan serta angin pantai yang semilir di iringi suara deburan ombak membuat Qeiza betah duduk berlama-lama.

"Cantik bukan?!"

Qeiza mendongak tersadar dari lamunan ketika mendengar suara bariton di sampingnya.

"Bulan itu sangat cantik," sambungnya lagi terseny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status