Share

Bab 14

"Bu, aku mau makan," rengek Tasya yang baru saja bangun tidur siang.

"Sebentar ya Nak. Ibu goreng nasi dulu."

"Bu, aku bosen goreng nasi sama garam mulu aku mau kaya Laksmi -anak tetangga- dia makan telur setiap hari."

Teriris sudah hati ini, mendengar keinginan yang sangat sederhana dari sang buah hati. Walaupun Tasya bukan darah daging Marisa sendiri tapi rasanya pilu, kecewa pada diri ini sebab belum bisa memberikan makanan yang bergizi. Ya Allah semoga saja Dio membawa rezeki yang banyak hari ini. Rasanya hati ini tak kuasa ingin melaksanakan keinginan Tasya.

Wajar Tasya bicara begitu. Setiap kali sang anak ingin makan Marisa paling hanya menggoreng nasi dengan garam karena hanya itu yang bisa membuat makannya lahap.

Sakit, jangan di tanya lagi, ketika seorang anak mempunyai keinginan tapi sebagai seorang belum bisa memberikannya yang terbaik.

'Maafkan Ibu, Nak. Ibu dan Papa belum bisa menjadi orang tua yang bisa membahagiakanmu seperti orang tua yang lainnya,' batin ini bergemu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status