SUAMI ONLINE 16 A
Oleh: Kenong Auliya Zhafira
Kehadiran bayi mungil selalu menjadi dambaan setiap pasangan, apalagi untuk orang tua. Mereka akan selalu ingin memiliki dengan segera. Setidaknya jika memiliki cucu, maka akan ada ikatan yang lebih erat dalam keluarga. Namun, dalam hal ini bukan hanya membutuhkan keinginan saja, melainkan kesiapan mental yang matang juga diperlukan.
Apalagi anak merupakan rahasia Sang Pencipta. Tidak semua pasangan langsung bisa mendapatkannya, kadang ada yang harus melewati penantian panjang. Semua itu tergantung ketetapan Tuhan. Manusia hanya bisa berencana tapi keputusan kapan waktunya, Tuhan yang berkuasa.
Kenes masih terdiam. Ia tidak tahu apakah bisa mengabulkan permintaan orang tua untuk segera memberikan cucu. Ia berharap, mereka tidak menilai sebuah pernikahan
SUAMI ONLINE 16 B Oleh: Kenong Auliya Zhafira Tanpa malu, sang pria membawa tubuh wanita yang kini begitu berarti ke dalam dekapan dan memeluknya erat. Baginya, memiliki Kenes adalah anugerah terindah. "Makasih, Sayang ... atas sikapmu yang tidak lagi keras," bisik Danesh. "Iya. Aku juga makasih karena kamu tidak pernah lelah berusaha mencairkan hati ini ... Emran ... Danesh Emran." Senyum Kenes merekah malu-malu setelah mengatakan satu rahasia yang baru ia ketahui. Seketika Danesh melepaskan pelukan. Wajahnya menyiratkan keterkejutan. Sejak kapan Kenes menyadarinya? Sedangkan sikapnya sama sekali tidak ada perubahan. "Ka--kamu sudah tahu kalau a--aku ...?" Pertanyaan Danesh menggantung begitu saja. Ia masih tidak percaya kalau Kenes sudah menyadari siapa dirinya. Kenes tersenyum
SUAMI ONLINE 16 C Oleh: Kenong Auliya Zhafira "Mata kamu kenapa?" "Ya elah ... ditanya malah balik tanya. Mikirin Mas Bos, ya?" tanyanya menggoda. "Iya. Tiba-tiba jadi inget dia. Ya udah, nih, teh manis hangatnya udah jadi," jawab Kenes sembari meletakkan gelas satu per satu ke atas nampan. "Tinggal telepon atau kirim pesan. Gampang, kan ... biar gak kepikiran terus," usul Yuyun yang langsung pergi mengantar pesanan. Kenes mulai menimbang baiknya telepon atau kirim pesan. Ia jadi mengingat kalau pernah bertukar nomor telepon. Ponsel dalam saku segera ia ambil, lalu mencari nomor yang belum sempat diberi nama. Matanya menemukan nomor baru dalam kontak panggilan. Tangannya dengan lincah menuliskan pesan pembuka. Sebelumnya, ia memberikan nama 'Danesh Emran' pada kontaknya. K
SUAMI ONLINE 17 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraSatu kejutan bisa diperlukan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Tidak ada salahnya terus mencoba berbagai cara untuk bisa menyempurnakan sebuah pernikahan. Apalagi Kenes sudah mulai menjatuhkan hatinya. Hal ini akan lebih mudah membangun satu gej*lak untuk satu keinginan.Danesh menyimpan cincin itu ke sakunya, lalu kembali menatap keindahan malam yang selalu mempesona. Malam seperti ini seakan menjadi candu untuknya setiap menjemput pujaan hati."Cahaya bintang yang berkilauan persis seperti kehadiran Kenes yang selalu membuat hidup bercahaya," gumamnya dalam hati.Senyumnya terus merekah melihat banyaknya bintang yang tak terhitung di atas sana. Meski banyak bintang tapi yang bersinar terang hanya beberapa. Seperti hidupnya yang mempunyai beberapa alasan untuk tetap ber
SUAMI ONLINE 17 B Oleh: Kenong Auliya Zhafira "Udah ... mending kita pulang. Gimana kalau kita muter Alun-Alun sampai Tugu Lawet buat ngilangin sedihmu? Kalau malem katanya air mancurnya ada lampunya. Mau gak?" tawar Danesh mencoba menghibur wanita yang ia cintai. Kenes menatap lekat suaminya sembari berpikir tawarannya. Sebenarnya lumayan kepincut, tetapi nanti hanya bisa melihat air mancur itu dari jarak jauh. Akan tetapi, ia juga penasaran. Selama ini ia hanya melihat pada siang hari. "Boleh, deh, Mas ...." Kenes berdiri lalu melangkah ke luar dan memastikan warung dalam keadaan terkunci. Sang pria membawa Kenes dengan laju motor tidak terlalu cepat. Danesh sengaja ingin menikmati malam berdua lebih lama bersama pasangan. Motor menyusuri Alun-Alun ke arah timur sampai pe
SUAMI ONLINE 17 C Oleh: Kenong Auliya Zhafira "Gimana, Mas?" tanya sang wanita dengan harap-harap cemas. Masa setiap pagi harus sarapan di luar terus ... kan, pengen juga sarapan di rumah. "Em ... kok, asin, ya? Jangan-jangan ...." Danesh menjeda jawabannya sambil mengecap bibirnya. "Jangan-jangan apa?" tanya Kenes penasaran. "Jangan-jangan kamu masih mau kayak yang semalam," godanya sembari mengedipkan matanya. Ckck! Kenes berdecak, lalu memalingkan wajahnya menatap sayur kangkung yang sudah matang. "Apa hubungannya sayur asin sama gituan, Mas? Kalau ngomong jangan ngaco, deh!" Kenes berusaha menutupi wajahnya yang kemerahan karena godaan receh. Mana ada masakan asin pertanda ingin gituan. Danesh melepaskan pelukan dan me
SUAMI ONLINE 18 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraCinta, satu kata yang bisa memberikan sejuta rasa dan makna dalam hati. Ada cinta yang mengubah hidup menjadi lebih baik, tetapi ada juga yang sebaliknya, berubah menjadi tidak baikEntah karena pemahaman minimnya tentang cinta, atau karena hatinya sudah dikuasai amarah. Terkadang akal tidak selalu mampu menerima kenyataan. Padahal jika mau membuka hati sedikit saja, maka sakit karena cinta bisa tidak terlalu melukai.Ya, Ratan kurang berbesar hati menerima kenyataan cintanya memilih yang bukan dirinya. Mata batinnya seolah tertutup. Set*n telah menguasai jiwanya menjadi orang yang penuh dend*m.Ia menatap kepergian Kenes dengan dada memanas. Satu rencana untuk membuat pria itu ikut merasakan sakit hatinya telah tertanam dalam benaknya."Tunggu lah, Nes ... kam
SUAMI ONLINE 18 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraDanesh yang memang juga tengah berisitirahat dan ingin mengirim pesan, tiba-tiba satu pesan masuk lebih dulu. Inikah namanya telepati?Meskipun bibir tersenyum tapi batin sang pria menjerit menahan lara memikirkan perasaan Kenes saat ini. Tangannya bergegas membalas pesan yang bertuliskan 'kangen.' Bukan hanya dia yang kangen, tetapi dirinya juga kangen, banget malah.Danesh[Sabar ... entar habis Ashar, aku jemput. Aku juga kangen banget sama kamu. Baik-baik ya ... muach! Satu kecupan untuk wanita kuat. Terserah mau di mana aja, kamu yang tentuin.]Seketika senyumnya merekah saat mendapati ponselnya berdering. Satu pesan dari suaminya menunggu untuk dibaca. Matanya kembali berbinar membaca pesan yang tertulis. Danesh memang selalu bisa membuatnya terse
SUAMI ONLINE 18 COleh: Kenong Auliya ZhafiraPria berbaju kaos warna hitam itu sedang duduk di warung angkringan kopi. Ya, Ratan akan menunggu waktu yang tepat untuk memberi satu kejutan."Apa Bapak kenal sama wanita yang tinggal di kontrakan dekat perumahan elit itu? Namanya Kenes," tanya Ratan sambil meminum kopinya.Pemilik angkringan nampak berpikir siapa wanita yang dimaksud. Ia tidak begitu hafal semua orang yang melewati angkringannya."Saya kurang tahu, Mas. Coba aja tanya pria di sampingmu itu," jawabnya sembari menunjuk dengan lirikan mata.Ratan menatap pria yang sedang menyantap bakwan dengan begitu tenang. Ada keraguan ingin bertanya atau tidak. Namun, dirinya sudah terlanjur sampai di sini. Ia ingin melanjutkan tujuannya untuk apa berada di tempat ini.&nbs