Share

TAWA GELI

102

Samudra yang melihatnya gegas menahan tubuh sang istri yang mulai oleng. Memeluknya dan menarik kepala sang wanita agar rebah di pundaknya.

“Kamu tidak apa-apa?” tanya Samudra seraya mengusap peluh di pelipis istrinya. Raut khawatir tergambar jelas di wajah sang pria.

Mentari sendiri sibuk menetralkan dadanya yang tetiba sesak. Bagaimana bisa sang ayah berhutang begitu banyak terhadap orang lain dan kini mewariskan kepadanya?

“Tari, maaf jika kamu terkejut dengan semua ini. Tapi, Om harus mengatakan ini, bukan? Nasib perusahaan ayahmu harus dipikirkan. Kasihan karyawan yang nasibnya tidak jelas jika terlalu lama digantung. Mereka butuh kejelasan secepatnya.”

Mentari yang masih menyandar di pundak Samudra, menelan ludah dengan susah payah. Kalimat Benny barusan benar adanya. Bukankah para karyawan juga memiliki keluarga yang harus mereka hidupi?

“Bukan tanpa alasan jika Om menunggu hingga suamimu menyatakan kamu siap mendengar semua ini, karena ternyata semua aset ayahmu sudah atas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (15)
goodnovel comment avatar
Meliala Kolompoy
benny ini bapaknya sam atw abangnya..kok bentar bilang ayah, bapak mertua..tpi dipangging abang sma sam..lier dikit baca nya..
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Mantau Samudra Mentari belum update
goodnovel comment avatar
Yan ika
ga sabar nunggu kejatuhan mereka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status