Share

Part 61

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-09 11:54:13

Dewi menunduk, mencium tangan Aksara sambil terisak. “Mas… kita selamat. Kita bisa mulai lagi. Yang penting Mas sehat dulu.”

Arjuna meraih bahu saudara kembarnya dengan lembut.

“Aku janji, Sa. Mulai sekarang aku gak akan biarin ada orang lagi yang nyakitin kamu dan Dewi," ucap Arjuna, suaranya bergetar karena menahan emosi

***

Keesokan Pagi – Ruang Rawat Aksara

Matahari baru naik, sinarnya menembus tirai tipis rumah sakit. Suasana ruang rawat Aksara lebih hangat pagi ini. Dewi masih setia di samping ranjang, sesekali membetulkan selimut suaminya. Bella duduk di sofa kecil sambil memainkan ponselnya, sementara Pak Arif berdiri memperhatikan televisi kecil yang menempel di dinding.

Tiba-tiba, layar TV menampilkan berita terbaru. Suara penyiar terdengar jelas:

“Pemirsa, berita mengejutkan datang dari kepolisian kota. Dua pasangan muda yang tengah pesta pora di vila sewaan, Gala Saputra dan Geni Larasati, resmi ditangkap setelah diduga menjadi dalang di balik kasus pembakaran sebuah toko
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • SUAMI PENGGANTIKU SEORANG BOS   Part 63. END

    Beberapa Minggu Kemudian ...Toko Kue Aksara yang awalnya hancur lebur hanya sisa puing-puing kebakaran, kini mulai dibangun kembali. Dan berdiri lebih kokoh.Papan kayu bertuliskan “Renovasi – Segera Dibuka Kembali” kini sudah diganti dengan papan baru yang lebih besar dan elegan.“Grand Re-Opening – Toko Kue Aksara”Bangunan toko yang dulu hangus kini berdiri kembali, lebih cantik, lebih modern. Catnya berwarna krem hangat dengan jendela besar yang memajang deretan kue. Semua itu berdiri berkat bantuan modal dari Pak Arif yang tanpa ragu mengeluarkan tabungan dan menjual sebagian asetnya.“Papa nggak usah segitunya,” Aksara sempat menolak dulu.Tapi Pak Arif hanya menepuk bahunya sambil tersenyum. “Harta bisa dicari lagi, Nak. Tapi kerja keras dan impian kalian harus terus hidup. Ayah hanya ingin lihat kalian bahagia.”Hari pembukaan toko, suasana begitu meriah. Balon warna-warni menghiasi pintu, banner promosi “Beli 1 Gratis 1” terpampang jelas, dan stand kecil di depan menyediaka

  • SUAMI PENGGANTIKU SEORANG BOS   Part 62

    Ruang Sidang – Siang HariRuangan penuh sesak, wartawan berjejer dengan kamera, keluarga korban duduk di bangku pengunjung. Dewi menggenggam erat tangan Aksara yang masih tampak lemah tapi berusaha tegar. Arjuna duduk di sisi mereka, wajahnya tegas, sementara Pak Arif, Bu Rini, dan keluarga Dewi duduk di belakang, menatap penuh emosi.Hakim memasuki ruangan. Semua berdiri, suasana hening.“Sidang perkara pembakaran dan percobaan pembunuhan dengan terdakwa Gala Saputra dan Geni Larasati, dinyatakan dibuka kembali,” ucap hakim dengan suara mantap.Gala dan Geni digiring masuk dengan borgol di tangan. Gala masih berusaha menegakkan kepala dengan tatapan menantang, sedangkan Geni hanya menunduk, wajahnya pucat pasi.Jaksa penuntut membacakan tuntutannya dengan tegas:“Bahwa kedua terdakwa secara sah dan terbukti melakukan perencanaan untuk membakar toko milik korban, yang mengakibatkan kerugian besar, trauma psikologis, dan hampir merenggut nyawa korban Aksara. Tindakan tersebut memenuhi

  • SUAMI PENGGANTIKU SEORANG BOS   Part 61

    Dewi menunduk, mencium tangan Aksara sambil terisak. “Mas… kita selamat. Kita bisa mulai lagi. Yang penting Mas sehat dulu.”Arjuna meraih bahu saudara kembarnya dengan lembut.“Aku janji, Sa. Mulai sekarang aku gak akan biarin ada orang lagi yang nyakitin kamu dan Dewi," ucap Arjuna, suaranya bergetar karena menahan emosi***Keesokan Pagi – Ruang Rawat AksaraMatahari baru naik, sinarnya menembus tirai tipis rumah sakit. Suasana ruang rawat Aksara lebih hangat pagi ini. Dewi masih setia di samping ranjang, sesekali membetulkan selimut suaminya. Bella duduk di sofa kecil sambil memainkan ponselnya, sementara Pak Arif berdiri memperhatikan televisi kecil yang menempel di dinding.Tiba-tiba, layar TV menampilkan berita terbaru. Suara penyiar terdengar jelas:“Pemirsa, berita mengejutkan datang dari kepolisian kota. Dua pasangan muda yang tengah pesta pora di vila sewaan, Gala Saputra dan Geni Larasati, resmi ditangkap setelah diduga menjadi dalang di balik kasus pembakaran sebuah toko

  • SUAMI PENGGANTIKU SEORANG BOS   Part 60

    Arjuna melangkah cepat ke ruang tunggu. Pak Arif dan Bella yang sejak tadi resah langsung berdiri. Dewi, dengan wajah lelah penuh cemas, menghampiri begitu melihat tatapan Arjuna yang serius.“Gimana, Mas? Ada hasilnya?” tanya Dewi terbata.Arjuna menarik napas dalam, lalu menatap satu per satu. “Dalangnya sudah ketahuan.” “Siapa?” tanya Pak Arif.“Gala,” jawab Arjuna tegas.Hening seketika. Bella menutup mulutnya, tak percaya. Dewi melotot kaget, tubuhnya goyah. “Mas Gala…?"Arjuna mengangguk pelan, rahangnya mengeras. “Aku dengar langsung dari mulut orang suruhannya. Mereka gak mungkin bohong, karena bukti udah kuat. Gala yang bayar mereka buat bakar toko.”Dewi menunduk, air matanya mengalir. “Astaga… jadi benar ada yang mau hancurin kita…”Pak Arif mengepalkan tangan, nadanya berat. “Kurang ajar. Dia bukan cuma hancurin bisnis Aksara, tapi udah main api sama nyawa kalian.”Tiba-tiba suara lirih terdengar dari ranjang. “Dewi…”Semua serentak menoleh. Aksara membuka mata perlahan

  • SUAMI PENGGANTIKU SEORANG BOS   Part 59

    Kantor Polisi – Ruang InterogasiLampu neon putih menyala redup. Di tengah ruangan sempit itu hanya ada meja kayu dengan dua kursi berhadapan. Kedua pria yang tadi ditangkap sudah duduk dengan tangan diborgol ke meja. Wajah mereka kusut, masih ada sisa bau alkohol yang menyengat.Seorang polisi senior, Kompol Rendra, masuk ke ruangan dengan map tebal di tangannya. Arjuna ikut di belakang, bersandar di dinding sambil menyilangkan tangan. Tatapannya tajam, penuh emosi yang ditahan.“Baiklah,” Kompol Rendra membuka map. “Kalian berdua ditangkap saat mabuk di bar. Kami punya rekaman CCTV di sekitar lokasi toko kue yang terbakar. Wajah kalian jelas terekam. Jadi berhenti pura-pura bodoh.”Pria pertama mendengus, mencoba terlihat tenang. “Kami cuma lewat, kebetulan aja ada di sana.”Kompol Rendra menghantam meja dengan telapak tangan, membuat keduanya tersentak. “Jangan main-main! Ada saksi yang lihat kalian lari setelah api membesar!”Arjuna maju selangkah, mencondongkan tubuh. Suaranya da

  • SUAMI PENGGANTIKU SEORANG BOS   Part 58

    Arjuna mondar-mandir di parkir rumah sakit, sambil memegang ponsel dan berbicara dengan polisi. Tangannya mencatat setiap detail dari rekaman CCTV dan keterangan saksi, namun wajah pelaku masih misterius.“Pak Polisi, kita belum tahu siapa mereka. Saya perlu semua informasi kendaraan yang lewat di sekitar toko malam itu, siapa pun yang terlihat mencurigakan,” ujar Arjuna tegas.Beberapa menit kemudian, pihak kepolisian mengabari bahwa ada satu mobil pickup yang parkir dekat toko sekitar pukul 02.30 pagi. Dua orang keluar, wajah mereka tertutup topi dan jaket tebal. Mereka membawa sesuatu yang tampak seperti alat pemicu kebakaran. Polisi belum bisa mengenali identitasnya.Arjuna menatap layar ponsel, wajahnya serius. “Jadi kita belum tahu siapa mereka. Tapi saya yakin mereka pasti orang suruhan. Kita harus gali lebih dalam, cari pola dari kendaraan, jalur yang ditempuh, dan saksi sekitar.”Ia mulai menghubungi toko-toko sekitar untuk menanyakan apakah ada orang atau mobil mencurigakan.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status