Share

Bertemu Keysa

Author: MR_7980
last update Last Updated: 2023-06-14 13:08:54

Setelah mandi dan berganti pakaian, Rehan menunggu Leona sadar sambil memainkan gadgetnya. Biasanya, dia akan selalu meninggalkan keysa begitu mereka selesai bermain.

Namun entah mengapa, dia tak ingin beranjak dari sisi Leona, dia ingin ada disamping istrinya ketika Leona membuka matanya.

Pukul 11, Leona baru terjaga, seluruh tubuhnya remuk redam gara gara ulah suaminya. Leona melihat tubuhnya yang masih polos.

“Sarapan dulu, kamu butuh tenaga untuk bisa ke kamar mandi,” suara bariton milik Rehan mengagetkannya.

Dia berpikir, Rehan sudah pergi meninggalkannya, tapi ternyata, dia masih ada disini. Tak ingin membuat masalah, Leona menurut, sambil memegangi selimut untuk menutup tubuhnya, Leona memakan sarapan yang sudah dipesan Rehan.

“Sudah?” tanyanya.

Leona mengangguk, dia memberikan piring itu pada suaminya. Rehan lalu menaruhnya di atas nakas.

“Setelah ini lekas mandi, aku ada operasi jam 1. Aku akan mengantarkanmu pulang terlebih dahulu,” kata Rehan.

Leona menggeser tubuhnya mendekat ke arah kursi roda. Leona pikir, Rehan akan menggendongnya ke kamar mandi seperti tadi pagi. Namun sepertinya itu hanya angannya saja.

Leona membasuh tubuhnya dengan air hangat rasa perih membuat Leona meringis kesakitan. Dia harus cepat sebelum psikopat itu mengamuk dan menghukumnya lagi.

Leona sudah keluar dari kamar mandi, pakaiannya sudah disiapkan oleh Rehan di atas ranjang. Mau masuk ke kamar mandi, capek bolak balik. Akhirnya dia memutuskan untuk berganti pakaian disana. Toh Rehan juga sudah melihat semuanya.

Jantung Rehan berdetak kencang melihat istrinya. Sepertinya, Leona sengaja menggoda dirinya dengan memakai pakaian didepannya.

Rehan melirik jam tangannya, waktunya sudah mepet kalau dia bermain dulu dengan sang istri, bisa bisa dia terlambat.

“Sial, bisa bisanya dia menggodaku, mana si junior sudah meronta lagi. Ya Tuhan, bagaimana ini,” gumamnya.

Rehan mencoba mengalihkannya dengan bermain game di hapenya. Dia harus bisa menahannya, supaya nanti dia bisa fokus melakukan operasi.

Namun sayang, lagi lagi, dia kalah oleh hasratnya. Rehan lalu mnelepon pihak rumah sakit untuk menanyakan keadaan pasien terlebih dahulu. Jika tidak terlalu urgent, dia akan mengundurnya satu jam ke depan.

“Bagaimana keadaan pasiennya?” tanya Rehan pada Dokter jaga.

“Maaf Dok, pasien harus segera dioperasi. Apakah Dokter tidak bisa lebih cepat?” tanya Dokter jaga.

“15 menit lagi aku sampai,” ujarnya lalu menutup panggilannya.

“Leona cepat, atau aku tinggal kamu sendiri disini,” teriak Rehan pada istrinya.

“Iya Kak,” sahut Leona dari dalam kamar mandi.

Begitu Leona keluar, Rehan langsung mendorong kursi roda istrinya keluar dari restoran miliknya.

Rehan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh, hingga membuat Leona ketakutan.

“Kak, pelan pelan, aku takut,” ujar Leona.

“Salah sendiri, sudah aku bilang cepat malah lama. Apa kamu nggak tahu kalau aku ditunggu pasien yang sedang sekarat,” sentak Rehan.

Leona hanya diam, dia tak berani lagi menjawab Rehan. Tidak sampai 15 menit, mobil Rehan sudah sampai di rumah sakit.

Rehan langsung keluar, kemudian melemparkan kunci mobilnya pada security yang jaga.

“Parkir mobilku di tempat biasa, lalu bawa wanita itu ke ruanganku,” titahnya.

“Siap Dok,” sahut security itu.

Begitu mobil sudah terparkir dengan benar, security itu kemudian membawa Leona ke ruang praktek Rehan.

“Mari Non, saya dorong saja,” ujar Security itu.

Sampai di ruangan Rehan, Leona kaget ketika melihat ada wanita lain yang sedang duduk di kursi Rehan. Leona memandangi wanita seksi itu. Pandangan mereka beradu. Aura permusuhan begitu terasa.

“Siapa kamu? Kenapa kamu ada di ruangan suamiku?” tanya Leona.

“Hahaha, aku adalah kekasih dari suamimu. Bagaimana rasanya dipukuli olehnya? Dan kamu akan terus mendapat siksaan karena menggagalkan rencana pernikahan kami,” ujar Keysa seraya memainkan kukunya.

“Ohh, jadi kamu dalang dari semua ini,” sinis Leona.

“Benar, aku yang menyuruh dia untuk menyiksamu, hingga kamu memilih lebih baik mati daripada hidup dengan Rehan,” sinis Keysa.

“Kita lihat saja nanti, kamu atau aku yang akhirnya memilih pergi dari sisi Rehan,” tekan Leona.

Bagaimanapun juga, Leona adalah istri Rehan yang sah. Dan dia akan mempertahankan suaminya sekuat tenaganya.

Satu jam kemudian, Rehan sudah keluar dari ruang operasi. Dia sudah tidak sabar ingin bermain dengan Leona. Tubuh Leona seolah menjadi candu untuknya. Begitu membuka pintu ruangannya, Rehan terkejut melihat Keysa dan Leona ada disana.

“Sayang, kamu sudah selesai?” tanya Keysa seraya mencium bibir Rehan sekilas.

Rehan tidak menjawab, dia melihat Leona yang menunduk, dan memejamkan mata.

“Kamu ngapain disini?” tanya Rehan.

“Tentu saja merindukanmu. Apa kamu tidak ingin bermain denganku?” tanya keysa sambil memainkan tangannya didada Rehan.

Rehan memegang tangan Keysa. “Habis ini, aku masih ada jadwal praktek. Kamu pulang saja dulu, selepas praktek aku akan ke apartemenmu.”

“Benarkah?” serunya sembari menatap wajah Leona.

Dia seolah menunjukkan bahwa dialah pemenangnya. Setelah mencium bibir Rehan, Keysa pun pergi meninggalkan ruangan Rehan.

Dokter tampan itu segera mengunci pintu ruangannya begitu Keysa keluar. Leona menatap Rehan bingung.

“Kak, kenapa pintunya dikunci?” tanya Leona.

“Memberimu sedikit hukuman karena telah membuatku terlambat tadi,” jawabnya.

Tubuh Leona sudah menegang. Bayangan pukulan, tamparan dan gigitan yang dilakukan oleh Rehan terlintas di kepalanya.

“Tidak perlu takut begitu sayang, aku yakin kamu pasti menikmatinya,” ujar Rehan.

Rehan kemudian menggendong Leona kemudian dia dudukkan di meja. Proses bercocok tanam pun terjadi.

Satu jam kemudian, Rehan sudah keluar dari ruangannya. Dia menuju ke ruang prakteknya. Tak lama setelah itu, Leona sudah terbangun, dia melihat tak ada siapapun disana.

“Dia pasti pergi ke apartemen kekasihnya yang ganjen itu, dasar laki laki playboy. Buaya kelas kakap. Sudah punya istri masih juga mencari yang lain,” umpatnya.

Karena kesal ditinggal sendiri, Leona memilih pulang. Harusnya dia sadar, kalau Rehan masih sangat mencintai kekasihnya. Dia saja yang bodoh, tetap mencintai lelaki itu meski dia tahu sudah ada wanita lain di hidupnya.

“Sepertinya hidupku sedikit berat. Semoga suatu saat nanti, aku bisa meluluhkannya,” gumam Leona.

Leona pun memesan taksi online. Sampai di rumah, Leona menyuruh Bibi untuk mengobati luka di kepalanya.

Tadi Rehan memang tidak memukul dan menggigitnya. Tapi dia menjambak dan juga membenturkan kepalanya di meja.

“Bi, tolong beri obat ini kepalaku,” ujar Leona.

Bibi mengompres lebam di dahi Leona dengan air hangat. Kemudian mengoleskan salep itu pada memar di kepalanya.

Karena tubuhnya terasa lelah, Leona memilih mengistirahatkan tubuhnya.

Di Rumah Sakit

Rehan baru saja keluar dari ruangan prakteknya. Dia ingin mengajak Leona makan malam bersama. Namun saat melihat ruangannya kosong, ada rasa kecewa di hatinya.

“Kemana dia? Kenapa pulang tidak bilang bilang? Apa sih susahnya menunggu sebentar,” gerutunya.

Rehan lalu meminta kunci mobilnya yang tadi dibawa oleh security.

“Pak, tadi lihat istri saya nggak?” tanya Rehan.

“Istri Bapak?” security itu kebingungan dengan ucapan Rehan.

“Wanita yang tadi di kursi roda,” ujar Rehan.

“Ohh, iya Dok, tadi beliau naik taksi online,” jawab Security itu.

“Siapa yang membantunya masuk ke mobil?” tanya Rehan.

“Sopir taksi online-nya Dok,” jawab Security itu.

Emosi Rehan sudah memuncak. Dia tidak rela Leona dipegang oleh lelaki lain.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Saraswati_5
waduh sepertinya leona akan dapat hukuman lagi.
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
dasar rehan egois
goodnovel comment avatar
Abigail Briel
siksa aja terus tar juga bucin
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • SUAMI PSIKOPAT LULUH KARENA KEHAMILANKU   Selamat Jalan Raina, Welcome baby Raisa

    "Ayra … Nevan … apa yang kalian lakukan?" teriak Raina penuh amarah.Kedua orang itu pun langsung menjauh. Mereka sama sama menunduk karena takut dimarahi oleh sang mama."Maafkan kami Ma. Tolong jangan salah paham. Nevan cuma pamit aja tadi. Dan itu, ciuman perpisahan," jujur Ayra.Nevan merutuki kebodohannya yang tak bisa menahannya tadi. Harusnya dia tidak melakukan itu."Maaf Ma. Nevan yang salah. Bukan Ayra. Kami tidak ada hubungan apa-apa kok," aku Nevan.Raina pun menyuruh kedua remaja itu duduk. Dia pun menjelaskan kemungkinan yang terjadi kalau mereka berhubungan. Dan dia tidak ingin, apa yang dia alami dengan Rehan dan Revan, terulang kembali pada Ayra dan juga Nevan."Sekarang kalian paham kan maksud Mama?" tanya Raina pada dua remaja di hadapannya ini.Keduanya pun mengangguk secara bersamaan. Mereka pun kembali ke kamar masing-masing. Di kamar, Raina mendengus kesal pada sang suami. Lelaki tampan itu tersenyum sambil melambaikan tangannya. Dia menyuruh sang istri duduk di

  • SUAMI PSIKOPAT LULUH KARENA KEHAMILANKU   Ciuman Perpisahan

    "Lah, kok malah pingsan," gumam Revan.Lelaki itu tidak terlihat panik saat sang istri jatuh pingsan. Dia dengan santainya menggendong tubuh istrinya kemudian menidurkannya di ranjang.Beberapa jam kemudian, Raina sadar. Dia melihat putra sulungnya ada di sampingnya sambil tersenyum manis."Ngapain kamu senyum-senyum?" Kesal Raina."Hehehe, akhirnya, adik Varo udah jadi. Ternyata, tak sia-sia aku kemarin meminta Papa membuat Mama hamil," celetuk remaja tampan itu.Raina pun bangkit dan menjewer telinga sang putra. "Jadi, semua ulah kamu dan Papa ya. Gara-gara kalian, Mama hamil lagi. Kalian pasti yang menukar obat yang biasa Mama minum," omelnya."Aduh Ma, ampun, sakit Ma. Bukan Varo yang melakukan itu. Varo cuma menyuruh Papa supaya Mama bisa hamil," aku remaja itu."Sama saja, kalian telah bersekongkol rupanya," kesal Raina.Wanita itu pun melepaskan tangannya. Dia juga tak tega menyakiti putranya. Mungkin, memang sudah takdirnya harus memiliki anak lagi. Namun, dia masih harus meng

  • SUAMI PSIKOPAT LULUH KARENA KEHAMILANKU   Hamil Lagi

    "Astaga Nevan? Kenapa kamu bisa ada di kamar Papa? Kenapa tidak ketuk pintu dulu saat masuk?" amuk Revan.Bocah kecil itu langsung menundukkan kepalanya. Dia tidak pernah dibentak oleh Mamanya. Maka dari itu, dia takut saat mendengar suara Revan yang meninggi.Raina yang mengerti pikologis Revan langsung menyenggol lengan suaminya.Raina pun menarik selimut sampai menutupi tubuhnya. "Sayang, maaf, Mama belum sempat bicara sama Papa. Sekarang, kamu tunggu Papa dan Mama di luar. Setelah ini, kami akan mengantarkanmu mendaftar sekolah," ujar Raina penuh kelembutan.Bocah kecil itu pun mengangguk, lalu keluar masih dengan kepala menunduk. Raina menghela nafas panjang."Pa, jangan terlalu keras sama Nevan. Dia itu belum pernah dibentak sama Nayumi. Wanita itu mungkin terlalu menyayanginya hingga tak pernah memarahinya. Kita didik dia secara perlahan. Nayumi tidak memiliki suami, tentu dia bisa dengan bebas masuk kamar mamanya," nasehat Raina."Ahh iya, aku lupa. Nanti aku akan meminta maaf

  • SUAMI PSIKOPAT LULUH KARENA KEHAMILANKU   Kepergok Nevan

    "Siapkan alat pacu jantung," titah Revan pada perawatnya.Lelaki itu pun menempelkan alat itu pada dada sang putra. Dua kali kejut, tubuh Revan masih belum menunjukkan reaksi. Padahal, Revan sudah dua kali menaikkan tenaga listriknya."Sus, naikkan lagi," titahnya."Dok, ini sudah yang paling tinggi," ucap perawat itu.Revan pun mengangguk. "Kita coba sekali lagi," ujarnya.Revan akhirnya bernafas lega, saat terlihat garis halus di layar monitor jantung. Tubuhnya pun merosot ke lantai, karena tak sanggup lagi menahan bebannya. Andai dia bisa, dia ingin menggantikan putranya yang sedang terbaring lemah itu.Raina pun membantunya berdiri. Wanita itu terus mengusap punggung sang suami, supaya lelaki itu lebih kuat."Kita tunggu Nevan di sana ya," bujuk sang istri sambil menggiring suaminya ke sofa.Revan pun menurut, lelaki itu membenamkan kepalanya di bahu sang istri. Tangisnya kembali pecah, karena dia mengetahui, kemungkinan sembuh putranya sangat kecil."Sabar Kak, kita doakan saja y

  • SUAMI PSIKOPAT LULUH KARENA KEHAMILANKU   Memburuknya Keadaan Nevan

    "Hai Boy, gimana kabarmu?" tanya Revan saat dia berada di ruangan sang putra."Baik Pa," jawab bocah kecil itu dengan lesu.FlashbackBegitu mereka turun dari bandara, Revan sudah menunggunya dengan ambulan. Dan langsung dia bawa ke rumah sakit tempat Raina dirawat.Dahi lelaki itu mengerut saat membaca laporan kesehatan yang dilampirkan oleh dokter dari rumah sakit sebelumnya."Kenapa sudah sampai separah ini Nayumi tidak memberi tahunya. Apa wanita itu sudah tidak menganggapnya lagi?" batin Revan kesal.Lelaki itu pun mencari dokter terbaik untuk Nevan. Dia bahkan mencari donor hati, seandainya Nevan memerlukannya.Flashback off"Papa sangat merindukanmu Boy," ucap Revan."Nevan juga Pa. Sekarang, Nevan bahagia, bisa di sini bersama Papa," ucap bocah itu.Tak lama, pintu terbuka, datang Raina sambil menggendong putranya didorong oleh sang mami."Sayang, kenapa kemari? Apa kamu sudah baikan?" tanya Revan khawatir.Melihat raut wajah sang papa yang berubah saat kedatangan wanita canti

  • SUAMI PSIKOPAT LULUH KARENA KEHAMILANKU   Telepon Dari Nayumi

    "Papa ….""Ayo Mami, semangat. Papa di sini menemani Mami," bisik lelaki itu.Revan terus menciumi kening istrinya sebagai penyemangat sang istri. Setelah meraup oksigen. Raina akhirnya mengejan hingga terdengarlah suara tangisan bayi yang melengking.Oweek oweek oweekRevan tersenyum bahagia saat melihat putranya lahir dalam keadaan sehat dan selamat."Mami hebat! I Love You Mami," bisiknya.Tak lama, Raina pun memejamkan matanya. Tenaganya sudah habis hingga membuat dia tak sanggup untuk membuka mata."Sus, istri saya kenapa? panik Revan saat melihat sang istri yang hanya terdiam.Dokter itu pun memeriksa keadaan Raina. Wanita itu kembali tersenyum dan berkata, "Ibu hanya kelelahan Pak. Nanti juga bangun."Revan bernafas lega. Dia sudah berpikir yang tidak tidak tadi. Sungguh, dia tak sanggup jika harus kehilangan orang yang dia cintai untuk kedua kalinya.Raina sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Revan terus menggenggam tangan sang istri. Sesekali dia menciumnya."Mi, ayo bangun!

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status