Share

SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU
SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU
Author: Nona_Lyanna

Bab 1

Author: Nona_Lyanna
last update Last Updated: 2024-08-14 09:35:29

Judul: Suami yang berpura-pura mencintaiku

 

Part:  1

 

***

Malam ini adalah anniversary pernikahanku dengan Bang Zacky yang ke tiga tahun. Kami belum diberikan keturunan, dan suamiku sangat pengertian. Dia tak pernah mempersoalkan. Katanya cepat atau lambat memiliki momongan, tetap tidak akan merubah kehangatan dalam rumah tangga kami. 

 

Bisa dibayangkan betapa sempurnanya sikap suamiku? Tentunya aku menjadi wanita yang paling bahagia dan beruntung bisa menikah dengannya.

 

“Dik, lihatlah siapa yang datang!” seru Bang Zacky seraya menunjuk ke arah depan.

 

Aku tersenyum menyambut wanita yang tinggi semampai itu mendekat ke mari. Di sebelahnya ada seorang lelaki yang menggandeng mesra tangannya. Dia adalah Sundari, wanita yang parasnya biasa saja, tapi juga sangat beruntung karena dicintai sepenuh hati oleh suaminya, Joni.

 

“Maaf, telat. Di rumah Mas Joni ada tamu tadi. Jadi saya menunggunya terlebih dahulu.” Tutur kata yang keluar dari mulut Sundari mampu melenakan siapa saja yang mendengarnya. 

 

Ya, karena suaranya sangat lembut, serta senyuman di wajahnya tak pernah pudar setiap kali dia berbicara. Sundari memang biasa saja, tapi auranya terkesan berbeda. Aku menyadari itu.

 

“Gapapa, santai saja! Memang sudah seharusnya seorang istri lebih mengutamakan suami,” ujar Bang Zacky.

 

Sundari dan Bang zacky bersahabat sejak SMA. Mereka sangat akrab. Aku sempat tak mempercayai ada ikatan pertemenan yang begitu tulus antara laki-laki dan perempuan, tetapi setelah menyaksikan sendiri bagaimana mereka menjalin persahabatan, aku jadi kagum dan percaya.

 

“Sundari memang istri terbaik di dunia ini. Saya sudah memintanya pergi duluan, karena tak enak terlambat di acara sahabat karibnya, tapi dia menolak. Katanya tak mau melangkah tanpa saya,” sambung Joni.

 

“Beruntung sekali Pak Joni memiliki Sundari,” pujiku seraya mengukir senyum kagum.

 

“Mari dinikmati hidangannya. Gapapa lah yang lain sudah bubar, jadi kita bisa lebih leluansa bercerita.”

 

“Benar sekali, Zacky. Oya, bagaimana dengan bisnis kosmetik terbaru yang akan kamu luncurkan itu?” tanya Sundari.

 

Keningku mengernyit tak mengerti. Bisnis kosmetik? Kenapa aku tak mengetahuinya? 

 

Apa Bang Zacky belum sempat memberitahuku? Akan tetapi, kenapa Sundari bisa tahu?

 

“Ah, iya … sudah proses peluncuran. Mungkin dalam waktu beberapa minggu ini akan segara louncing.”

 

Aku mulai merasa janggal. Hal sepenting itu, tapi suamiku tak membicarakannya padaku. Padahal selama ini dia selalu membagi apa saja denganku.

 

Dering ponsel Pak Joni berbunyi. Dia seketika menjawab panggilan dan menjauh dari kami. 

 

Beberapa menit kemudian ia kembali, “Maaf, sayang … Mas ada urusan penting. Kamu mau pulang atau di sini saja dulu? Hem, tapi mending di sini, karena di rumah pasti suntuk sendirian,” papar Pak Joni.

 

Suami Sundari itu memang sangat sibuk. Tak jarang Sundari ditinggal seorang diri. Namun, aku cukup salut karena Sundari tak pernah mengeluhkannya sama sekali. Bahkan usia mereka terpaut jauh. Pak Joni sudah menginjak kepala lima, sedangkan Sundari seumuran denganku dan Bang Zacky.

 

“Saya di sini saja, Mas. Hati-hati di jalan, ya! Apa malam ini Mas pulang?”

 

“Sepertinya Mas akan langsung pulang ke apartemen saja. Ada pekerjaan pagi sekali besok, jadi dari sana akan lebih dekat.”

 

“Baiklah, Mas.”

 

Pak Joni berlalu, kini hanya tinggal kami bertiga.

 

“Ariyana, saya boleh numpang ke toilet?”

 

“Tentu saja. Aku akan mengantarkanmu.”

 

“Tidak perlu repot-repot! Saya bisa sendiri. Kamu arahkan saja di mana letak toiletnya!”

 

“Baiklah, kamu tinggal lurus, terus nanti ke kiri.”

 

“Terima kasih, Ariyana.”

 

Aku mengangguk seraya menoleh ke arah Bang Zacky yang tampak mengotak-ngatik ponselnya.

 

“Bang, produk baru yang Abang jalani, kenapa tak pernah menceritakannya padaku? Kenapa Sundari lebih tahu?” tanyaku menyelidik. Aku tak tahan lagi menyembunyikan kekecewaanku.

 

“Jangan marah dulu, Dik! Abang memang sengaja merahasiakannya darimu. Sebenarnya Abang akan memberi kejutan ketika bisnis baru ini louncing nanti. Eh, Sundari yang terlalu jujur itu malah membuka semuanya,” papar Bang Zacky.

 

Aku tersipu malu. Harusnya aku tak berpikir macam-macam. Selama ini suamiku memang penuh dengan kejutan. Dia romantis sekali.

 

“Ah, Abang. Aku sayang banget samamu, Bang.”

 

“Abang juga sayang kamu, Dik.”

 

Setelah mendapat penjelasan yang memuaskan dari Bang Zacky, aku pun meminta izin ke kamar sebentar. Aku sudah gerah memakai gaun pesta, jadi aku ingin berganti baju.

 

“Bang, nanti kalau Sundari kembali, bilang aku ganti pakaian, ya! Abang di sini saja! Temani dia.”

 

“Iya, Dik.”

 

***

Aku ke kamar, dan langsung mengganti baju. Namun, aku tak jadi keluar saat melihat laptop kerja suamiku tak ditutup. Layarnya memang sudah mati, tapi rasanya tak sah jika tak ditutup.

 

Ketika aku menyentuhnya, laptop itu menyala. Bang Zacky memang tak pernah mengunci apa saja barang pribadi miliknya. Antara kami tak ada yang ditutupi.

 

‘Email.’ Aku bergumam sendiri saat mendapati akses terakhir suamiku pun belum dikembalikannya. Aku iseng mendekatkan wajahku ke layar laptop, karena akhir-akhir ini penglihatanku sedikit bermasalah. Namun, aku dapat pastikan nama dari email teratas yang berbalas pesan dengan Bang Zacky itu adalah Sundari.

 

[Saya sudah berusaha menjadi suami yang terbaik untuk Ariyana, tapi rasanya tetap saja gagal. Sebab hati saya, pikiran saya masih selalu tertuju padamu.]

 

Apa ini? Mataku membelalak membaca pesan yang dituliskan suamiku itu pada sahabatnya. Aliran darah seakan terhenti. Tenggorokanku tercekat dan tak bisa mengeluarkan suara sama sekali. Padahal saat ini aku ingin berteriak.

 

[Kita sudah memiliki kehidupan masing-masing, Zacky. Tidak pantas jika kamu mengatakan tentang perasaanmu itu. Cukup pendam dalam hati saja, atau kalau perlu kubur semua rasa yang salah itu!]

 

Balasan dari Sundari lagi-lagi membuat aku tercengang, Dia memang berhati lembut, tapi bagaimana mungkin Bang Zacky mencintainya secara diam-diam? Sejak kapan perasaannya itu ada?

 

[Saya memang payah! Dulu nyali saya sangat kecil untuk mengungkapkan isi hati saya padamu, hingga lelaki tua bangka itu lebih dulu meminangmu. Saya pikir, setelah menikahi Ariyana rasa cinta saya akan berpindah, tetapi nyatanya sampai sekarang saya masih saja mencintaimu. Sundari … saya tersiksa hidup seperti ini.]

 

Air mataku jatuh berderai. Sesak di dadaku sudah tak tertahan. Aku terguncang dengan isak tangis yang tak berani mengeluarkan suara. Suami yang aku banggakan, selalu aku yakini sempurna, ternyata tersiksa menjalani rumah tangga denganku yang tanpa cinta.

 

Tuhan … hancur sekali hatiku sebagai seorang istri. Tiga tahun pernikahan kami, sekali pun Bang Zacky tak pernah berkata kasar padaku, tak pernah membentakku, tak pernah mengukir luka di hatiku. Namun, malam ini duniaku remuk redam. Warna di hidupku seketika redup.

 

Aku terkulai lemah menutupi wajahku yang sudah basah. 

 

“Dik, kenapa lama sekali?” Suara menggema di luar kamar. Aku dengan cepat berlari ke dalam kamar mandi. 

 

Kubasuh muka ini, kemudian aku beristighfar berkali-kali untuk menenangkan hati sendiri. Detik berikutnya aku berjalan dengan pelan. 

 

“Bang, maaf. Kepalaku mendadak pusing. Aku tak kuat keluar,” desisku mencoba menahan sesak yang masih terasa.

 

“Lho … Adik sakit? Abang teleponkan dokter ya? Adik istirahat saja! Abang akan memberitahu Sundari,” ucapnya dengan lembut dan terdegar penuh kasih sayang seperti sebelumnya.

 

Namun, sekarang aku sudah tak terbuai lagi dengan kemanisan apa pun yang dikatakan bang Zacky. Aku telah terluka parah, entah dotker mana yang mampu merawat lukaku ini?

 

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 29

    Judul: Suami yang Berpura-pura MencintaikuPart: 29***POV AriyanaAku mencoba berterus-terang pada suamiku tentang apa yang terjadi beberapa hari belakangan ini. Namun, respon Bang Zacky sungguh diluar prediksiku. Dia tampak tak percaya dan menatapku penuh curiga."Dik, ada apa denganmu? Kenapa Adik bisa punya pemikiran seperti itu?" tanyanya."Apa maksudmu, Bang? Aku mengatakan hal yang sebenarnya. Kenapa Abang malah balik bertanya dan seolah tak mempercayai aku?" Suaraku mulai bergetar. Aku ini mudah sekali menangis. Sakit saja rasanya saat suami meragukan ucapan istrinya sendiri. Apa Sundari benar masih di hatinya?"Bukan begitu, Dik! Sungguh Abang bingung. Cerita tentang Sundari sudah berlalu. Mana mungkin dia mengatakan hal demikian. Abang juga tak ingin memikirkan perkara itu. Bagaimana kalau kita ke Dokter saja, Dik? Mungkin Adik lelah hingga berpikir yang bukan-bukan.""Ke Dokter?""Ya, Dik. Sepertinya Adik terkena gejala gangguan kecemasan hingga berhalusinasi sesuatu yang

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 28

    Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 28***POV Zacky.Jam pulang kantor, lagi-lagi Sundari hadir. Entah kebetulan atau suatu pertanda apakah ini?Astaghfirullah, aku jadi serba salah sendiri. "Sundari, belum pulang dari tadi siang?" tanyaku memastikan."Ah, mana mungkin. Saya baru saja selesai janjian sama temen, tapi beliau malah ada urusan lain yang mendadak. Jadi saya mau pesan taksi saja," jawabnya diiringi dengan senyum ramah itu."Mau sekalian?" "Boleh. Ayo!" Aku terdiam sebentar. Tadinya aku menawarkan hanya sekedar basa-basi karena biasanya Sundari enggan semobil denganku jika tanpa Ariyana atau tanpa izin istriku terlebih dahulu. Akhirnya aku masuk ke dalam mobil dengan kaku, bahkan Sundari duduk di sebelahku. Ya Allah ... tenangkan diriku. Kuatkan imanku. Sundari hanyalah Adik iparku dan telah menjadi cerita yang berlalu. Dia tak memiliki tempat sedikitpun di hati ini sekarang. Hanya ada Ariyana. Ya, Ariyana saja."Zacky," lirih Sundari memecahkan keheninga

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 27

    Judul; Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 27***POV Zacky.Belakangan ini keadaan Ariyana sangat meresahkan. Dia selalu lemah ketika tertekan atau merasa cemas. Padahal dulu dia tak pernah seperti itu. Aku mengenalnya sebagai wanita yang kuat. "Dik, Abang ke kantor dulu, ya! Jika, Adik merasa masih kurang sehat hari ini segera hubungi, Abang!""Hati-hati di jalan, Bang. Aku InsyaAllah baik-baik saja."Aku mengangguk sambil mengusap lembut kepalanya. Wanita cantik yang bergelar sebagai seorang istri ini telah meluluhkan kerasnya hatiku yang membatu dulu.Kini, aku berjalan keluar rumah menuju garasi mobil. Namun, tiba-tiba Sundari mengejar. Dia memang pernah mengisi relung jiwa ini terlalu lama, terlalu buta aku mencintainya, terlalu besar harapan untuk bisa bersamanya. Akan tetapi itu sudah berlalu. "Zacky, kamu mau ke kantor, ya?" tanyanya begitu lembut. Aku tersenyum sambil mengangguk. "Ya, Sundari. Aku titip Ariyana.""Kamu tenang saja. Saya pasti menjaganya. Lagian hari

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 26

    Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 26.***POV Ariyana."Sundari ... aku tak tahu harus berkata apa lagi padamu. Sebagai seorang Kakak, aku memberikanmu nasihat sekaligus peringatan. Lupakan ambisimu dan sadarlah! Tak semua hal bisa dibagi dengan mudah apalagi soal perasaan. Kita sesama wanita, bahkan kita terikat hubungan darah. Aku menyayangimu jangan paksa aku untuk membencimu," paparku dengan intonasi suara yang mulai bergetar.Wajah Sundari memerah. Mata sendu itu juga berkaca-kaca. Semoga ucapanku mampu diterima dengan baik olehnya."Saya sadar, Ariyana. Saya hanya seorang wanita biasa. Sama seperti yang lainnya. Saya butuh dilindungi. Saya ingin dicintai. Sebelumnya saya pernah tulus mengabdikan diri sebagai istri yang setia walau lelaki itu usianya jauh di atas saya. Bahkan, saya mencoba menepis cinta Zacky yang meyakini saya sedemikian kerasnya saat itu. Sekarang, saya baru menyadari ternyata tak ada cinta yang lebih ikhlas melebihi cinta Zacky kepada saya. Apa

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 25

    Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 25***POV Ariyana.Sampai di dalam kamar, aku dan Bang Zacky saling bungkam beberapa detik. Hingga satu pertanyaan suamiku itu memecah keheningan."Dik, apa Adik cemburu pada, Sundari?" Kedua alisku bertaut mencerna pertanyaan tersebut. "Kenapa, Bang? Apa aku terlihat seperti orang yang sedang cemburu?""Ya. Tampak sangat jelas kalau Adik memang cemburu. Tak apa, Dik. Abang justru merasa bahagia. Dan maaf kalau tadi Abang salah.""Hem, lupakan saja, Bang. Aku percaya Abang sudah bukan suami yang berpura-pura mencintaiku lagi seperti dulu. Sekarang hati Abang milikku saja, bukan?""InsyaAllah, Dik. Seluruh ruang di dalam jiwa Abang ini hanya akan dihuni wanita tercantik bernama, Ariyana."Aku tersenyum haru. Semoga ucapan-ucapan yang baik itu menjadi doa untuk kebahagiaanku selamanya."Abang bisa saja. Oya, Bang ... kenapa Sundari tidak dibawa ke rumah sakit langsung tadi malam? Bukannya dia sudah sangat kesakitan dari semalam?""Tadi

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 24

    Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 24***POV Ariyana."Apa maksudmu, Sundari? Katakan kalau kau hanya bercanda saja!" Intonasi suaraku mulai meninggi. Aku terpancing emosi mendengar ucapan Sundari tadi.Sundari kembali tersenyum. Ya, senyum yang penuh arti."Saya serius, Ariyana. Kau pernah berkata ingin membagi semua yang kau punya dengan saya. Bukankah ini sangat adil? Saya hanya meminta setengah dari cinta suamimu, tidak seluruhnya."Ya Allah ... aku bagai melihat sisi lain di diri Sundari malam ini. Sungguh, aku tak mengenalinya lagi."Kau keterlaluan, Sundari! Istighfar!" ujarku yang semakin gemetaran."Saya ingin bahagia. Zacky mencintai saya, Ariyana. Saya yakin dia masih mencintai saya sampai detik ini, tapi karena dia lelaki baik dan mau membahagiakanmu, lalu dia mengorbankan perasaanya sendiri. Saya juga sudah mengalah selama ini. Sekarang, hati saya ... jiwa saya tersiksa. Saya menginginkan suamimu!"Plak! Sontak saja tanganku menampar pipi kanan, Sundari. "

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 23

    Judul: Suami yang berpura-pura mencintaiku.Part: 23.***POV Ariyana.Sedih sekali mendengar kalimat yang keluar dari tutur lembut, Sundari. Dia kesusahan melanjutkan hidupnya yang memang tak memiliki pegangan.Aku sudah berjanji pada diriku sendiri sebelumnya, bahwa aku akan memberikan setengah dari harta yang Bapak punya. Toh, itu memang hak Sundari juga."Apa itu tidak berlebihan, Ariyana? Saya cuma Anak dari pernikahan siri, Ayah. Tidak ada hak untuk meminta warisan," ujarnya."Aku rasa itu sangat adil, Sundari. Kesalahan orangtua di masa lalu tak harus menghukum kita yang menjalaninya sekarang. Jadikan saja semua sebuah pelajaran.""Terima kasih, Ariyana. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kau sungguh bijaksana.""Ya, Dik! Abang sangat bangga padamu. Cinta di hati Abang semakin dalam. Abang beruntung memiliki istri sepertimu," sambung Bang Zacky seraya menggenggam tanganku.Aku tersipu malu. Ia bersikap manis di hadapan Sundari. Hal itu membuat aku salah tingkah. "Hem, kalau

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 22

    Judul: Suami yang berpura-pura mencintaiku.Part: 22.***POV Sundari.Sore ini, aku sampai di rumah. Lamaran Ariyana menari-nari di ingatan kepala. Sudah aku tolak dengan penuh keyakinan, tapi kenapa hati semakin dilanda kecemasan?Lalu, ungkapan Zacky tentang ia tak meminta poligami pada istrinya, hal itu harusnya semakin menguatkan keputusanku untuk tidak menerima. Semua hanya atas dasar keinginan Ariyana, sebab ia pernah merasa kecewa akan suaminya yang mencintai aku di masa lalu.Ah, aku gusar bercampur gemetar. Langkah kakiku lemah hendak memasuki rumah. Tak disangka, Mas Joni datang kembali mengusik jiwa yang sudah dilanda kecemasan. Hadirnya tentu menambah lagi satu beban pikiran."Apa kabar, Sundari? Setelah beberapa bulan resmi bercerai, apa kau benar-benar merasa hidup bahagia?" tanya lelaki yang pernah kusebut segalanya itu."Mau apa kau ke sini, Mas?" "Pertanyaan macam apa itu, sayang? Jelas, saya merindukanmu," desisnya terlihat sinis.Aku mencoba tenang di tengah gemur

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 21

    Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 21.***Suasana mendadak menjadi canggung. Bibirku seakan kelu untuk sekedar berbicara. Namun, Sundari seketika menarik lekuk bibirnya. Ia tersenyum seolah semua baik-baik saja."Alhamdulillah, Zacky. Saya turut bahagia mendengarnya. Maafkan, tentang pesan yang saya kirim tadi pagi. Saya hanya berniat menguji kesungguhan kata ikhlas, Ariyana. Mana ada wanita yang rela berbagi cinta. Jaga hati dan perasaan istrimu! Karena dia adalah keluarga saya. Jika, kau berani menyakitinya lagi, maka kau berhadapan dengan saya, Zacky!" papar Sundari diiringi tawa kecil yang menunjukkan bahwa dirinya mencoba membuat candaan.Bang Zacky ikut tertawa mendengarnya, walau tawa yang canggung menurutku.'Sundari ... pancaran cinta itu jelas nyata dari caramu menatap suamiku. Kau terlalu baik, hingga kau mampu menutupi perasaanmu. Aku bersalah, sebab telah mengusik ketenanganmu dengan menawarkan poligami kemarin. Namun, sekarang saat kau berkata siap, aku da

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status